Parenting

Orang Tua Memarahi Anak, untuk Mendidik atau Melampiaskan Amarahnya?

Banyak orang tua yang ketika sedang marah, sulit untuk mengontrol emosinya. Alhasil, anak menjadi korban kemarahan mereka. Teriakan, bentakan, cacian, cubitan, bahkan pukulan, kerap didapatkan oleh anak.Namun, benarkah memarahi adalah salah satu upaya mendidik anak? Atau orang tua hanya sekedar melampiaskan amarahnya?

Mulai sekarang, anda para orang tua sebaiknya bisa mengontrol amarah ketika sedang berhadapan dengan anak. Kemarahan anda hanya akan menyakitkan hati anak anda sekaligus juga menghambat pertumbuhannya dan menganggu psikologisnya.

anakminder

Memarahi anak dikhawatirkan hanya akan membuatnya tumbuh menjadi orang yang minder, takut mencoba hal baru, tidak percaya diri, egois, tidak ramah, tertutup, dan tidak peka, mudah marah, dan mudah memarahi orang lain dengan teriakan atau bentakan, termasuk pada orang tuanya. Akibatnya, hubungan keduanya makin lama makin merenggang. Anda tidak mau hal itu terjadi bukan? Banyak cara yang bisa dilakukan daripada terus memarahi anak. Berikut cara-cara yang bisa anda terapkan:

Jalin Komunikasi Dua Arah Dengan Anak Anda

Setiap berkomunikasi dengan anak, anda sebaiknya bisa menatap matanya, tidak berbicara dengan anak ketika ia sedang berbicara atau melakukan suatu hal, memegang kedua tangannya sambil saling duduk atau berdiri berhadapan, lalu buka percapakan dengan kalimat yang baik, seperti “Nak, mama mau bicara….”. Pastikan perhatian anda dan anak tidak terganggu oleh apapun sehingga bisa fokus untuk berbicara.  Cara-cara itu akan memudahkan anda dan anak untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif.

Menggunakan Suara yang Lembut dan Kata-kata yang Baik Sehingga Anak Anda Akan Mudah untuk Mengerti

Gunakan suara yang lembut dan ucapkan kata-kata yang baik ketika sedang berbicara dengan anak agar ia bisa mudah mencerna apa yang anda katakan meskipun anda sedang marah. Teriakan dan bentakan hanya akan memperkeruh suasana dan menimbulkan masalah baru. Cara ini juga bisa menenangkan diri anda dan terhindar dari amarah.

Beritahu Anak Soal Sebab dan Akibat dari Perbuatannya

Anak harus tahu soal apa saja konsekuensi yang ia dapatkan ketika ia berbuat suatu hal. Ajari anak soal hal-hal yang mudah dan sepele terlebih dahulu. Buatlah aturan sederhana yang bisa ia patuhi. Contohnya, anak harus meletakkan tas dan sepatunya di tempat semula ketika pulang dari sekolah. Apabila ia tidak melakukannya, maka jam bermainnya akan dikurangi.

Apabila anda sudah terlanjur memarahi anak, maka jangan ragu untuk minta maaf padanya. Dengan begitu, hubungan anda dan anak akan kembali terjalin dengan baik dan anak akan belajar untuk meminta maaf kepada anda dan orang lain ketika suatu hari nanti ia berbuat salah, karena anak cenderung mudah meniru apa yang dilihat dan didengarnya.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top