Menjadi single mom memang bukan hal yang mudah karena memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan anak sendiri. Namun, setiap perempuan pasti memiliki kekuatan untuk mengatasi semua tantangan dan ujian hidupnya. Sayangnya, masih banyak pandangan negatif terhadap single mom.
Beberapa Pandangan Negatif Terhadap Single Mom
Stigma negatif terhadap ibu yang menjadi single parent memang masih sering melekat di mata masyarakat. Menjadi single mom baik karena cerai hidup maupun cerai mati tentu tidak mudah karena tidak ada sosok suami yang membantu mencari nafkah dan sosok ayah bagi sang anak.
Lebih Perhitungan Terkait Pengeluaran
Menjadi single mom artinya harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya karena tidak ada sosok suami. Otomatis pintu pemasukan pun hanya berasal dari satu orang sumber saja. Maka tak heran jika single mom lebih perhitungan terkait pengeluaran sehari-hari.
Karena sebanyak apapun pendapatan seorang single mom, tetap saja harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Karena selain harus memenuhi kebutuhan seperti makan, listrik, air, dan lainnya, ada biaya sang anak yang juga harus dipikirkan termasuk biaya pendidikan dan kesehatan.
Bukan Superhero yang Bisa Melakukan Semuanya Sendiri
Seorang single mom bukan berarti superhero yang bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain. Meskipun terlihat kuat dan tangguh, tak perlu malu untuk meminta bantuan kepada anggota keluarga atau teman yang benar-benar bisa dipercaya. Terlebih lagi peran yang harus dilakukan pun ganda.
Single mom harus menjadi sosok kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk kebutuhan anak sekaligus menjadi sosok ibu yang harus memberikan perhatian penuh kepada sang anak. Tentu sulit untuk melakukan semuanya sendiri yakni bekerja, mengurus rumah, dan merawat anak besamaan sendiri.
Merasa Sakit Hati Ketika Membicarakan Mantan Suami
Menjadi single mom karena memutuskan bercerai dari suami tentu akan menyisakan luka sakit hati yang mendalam. Apalagi jika perceraian tersebut terjadi karena adanya pengkhianatan dari suami. Sungguh, terkadang mengingatnya saja mungkin akan membuat single mom merasa sedih dan kecewa.
Beban berat selanjutnya adalah akan ada masanya sang anak menanyakan kepada ibunya tentang keberadaan ayahnya. Tentu saja hal ini tidak boleh disembunyikan dan harus dijawab dengan jujur. Jangan sampai rasa sakit hati pada suami mendorong Anda untuk berkata buruk tentang dia di depan anak.
Menjadi Kurang Optimal Dalam Bekerja
Menjalani multi peran sebagai single mom tentu bukan hal yang mudah. Mulai dari pagi hingga malam Anda harus melakukan banyak pekerjaan baik yang berhubungan dengan urusan kantor atau bisnis maupun anak. Pagi-pagi harus menyiapkan sarapan dan pakaian anak sekolah.
Setelah itu, masih harus mengantarkan dan menjemput anak sekolah di tengah padatnya lalu lintas. Belum lagi harus buru-buru ke kantor karena tanggung jawab pekerjaan. Terkadang waktu bekerja menjadi kurang fokus dan kurang optimal karena pikirannya harus terbagi ke banyak hal.
Sulit Bersosialisasi
Kesibukan yang setiap hari menghampiri membuat Anda menjadi kurang ada waktu untuk sekedar nongkrong maupun berkumpul bersama tema-teman. Bahkan untuk mengurus diri sendiri atau me time saja terkadang masih kesulitan karena waktunya terbatas untuk melakukan segudang pekerjaan.
Silaturahmi dan sosialisasi dengan orang-orang sekitar maupun teman-teman pun menjadi berkurang. Setiap hari fokusnya akan lebih banyak ke urusan rumah tangga dan anak. Sehingga jika Anda diajak untuk keluar hangout bersama teman-teman tentu saja akan lebih sering menolak daripada mengiyakan.
Tips Menghadapi Stigma Negatif Terhadap Single Mom
Tak bisa dipungkiri bahwa stigma negatif terhadap single parent apalagi ibu masih ada di masyarakat. Stigma tersebut bisa dengan berbagai persepsi bahwa single mom tidak bisa mengurus suami dengan baik, terlalu mementingkan karir, terlalu egosi akan diri sendiri, dan lain sebagainya.
Lantas bagaimana menghadapi stigma negatif tersebut?
Terlebih lagi jika ada perceraian maka yang sering disalahkan adalah sosok perempuannya dan dianggap tidak tahu diri. Padahal terjadinya keretakan rumah tangga juga bisa dikarenakan karena keputusan kedua belah pihak.
Satu-satunya cara untuk menghadapi stigma negatif tersebut tentu saja dengan tidak mempedulikannya dan fokus dengan pekerjaan atau anak saja. Balas hinaan, cibiran, dan cacian tersebut dengan prestasi. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar mampu menjadi ibu yang bertanggung jawab.
Kunci Agar Single Mom Semakin Tangguh
Selain harus bekerja keras menghidupi keluarga dan anak, seorang single mom juga harus menghadapi tantangan berupa stigma negatif dari masyarakat. Saat masih awal menjadi single parent tentu harus banyak penyesuaian yang dilakukan dan lama-lama akan terbiasa karena sudah tangguh.
Kasih Sayang
Salah satu kunci agar single mom semakin tangguh adalah dengan memberikan kasih sayang yang utuh kepada anak-anaknya. Luangkan waktu di tengah kesibukan mencari nafkah untuk mengobrol bersama sang anak, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan perhatian dengan tulus.
Kuatkan bonding antara ibu dan anak dengan cara memeluk atau mencium mereka dengan penuh cinta. Karena siapa lagi yang bisa menjadi kekuatan bagi single mom kecuali anaknya. Oleh karena itu, anak dan ibu harus sama-sama bekerja sama untuk saling memberikan kasih sayang yang utuh.
Konsekuensi
Meskipun memiliki kesibukan yang luar biasa sebagai single mom, jangan pernah lupa bahwa tugas utama seorang ibu tetaplah mendidik dan merawat anak-anak mereka. Sehingga penting untuk tetap terus konsisten mengajarkan kebaikan kepada sang anak apapun kesibukannya.
Karena masa depan anak ditentukan dari bagaimana Anda mendidik dan membesarkan mereka. Jangan sampai karena terlalu sibuk, perhatian kepada anak menjadi berkurang. Sering-seringlah untuk meluangkan waktu bersama anak entah untuk bermain bersama atau liburan ke suatu tempat.
Konsistensi
Seorang single mom harus membesarkan anak seorang diri. Meskipun berat jangan sampai Anda melupakan tugas sebagai orang tua yang harus membesarkan anak. Karena bagaimanapun juga anak adalah titipan dan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mengurus dan merawatnya.
Ajarkan anak-anak secara konsisten tentang bagaimana bersikap sopan santun, bagaimana menjadi anak yang baik, belajar bertanggung jawab serta memegang prinsip, dan masih banyak lagi. Dampingi anak belajar setiap saat mulai dari saat mereka kecil hingga dewasa kelak.
Kekompakan
Bonding yang kuat antara ibu dan anak harus dibangun agar single mom semakin tangguh menjalankan multi peran yang harus dilakukannya. Membangun bonding bisa dengan sering-sering mengungkapkan rasa sayang, saling memeluk, memberi perhatian denan tulus, dan lain sebagainya.
Anak yang dibesarkan dengan penuh ketulusan meskipun oleh seorang single mom akan tetap bisa tumbuh dengan baik selama Anda juga mengajarkan kebaikan. Ketika bonding sudah terbangun dengan kuat, maka hubungan ibu dan anak akan harmonis serta semakin kompak dalam menjalani hari.
Kompromi
Sebagai orang tua, jangan hanya mengajarkan anak sesuatu, namun jadikanlah anak sebagai sahabat dan teman terbaik. Ketika usia masih balita, ajari mereka hal-hal tentang kebaikan dan ilmu bermanfaat lainnya karena masa tersebut adalah masa golden age.
Ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, ajarkan kedisiplinan dengan lebih tegas namun jangan kasar. Hingga ketika mereka menginjak remaja maka jadilah sahabat yang baik sebagai tempat curha tanpa ada rasa sungkan. Ajaklah mereka diskusi terhadap suatu hal agar mudah diajak kompromi.
Jangan Lupa Bahagia
Setiap orang memiliki hak untuk bahagia, tak terkecuali seorang single mom sekalipun. Jika diri sendiri saja tidak bahagia maka bagaimana bisa membahagiakan orang lain? Oleh karena itu, penting bagi setiap single mom untuk tetap happy setiap hari di tengah kesibukan yang begitu luar biasa.
Karena hanya Anda sendiri yang bisa mengenal diri lebih baik dan mengetahui cara berbahagia. Seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan terlalu stress dan tetaplah bahagia dengan cara sendiri. Bagaimanapun juga anak akan memiliki ikatan batin kuat ketika sang ibu sedang sedih.
Tips Bagi Single Mom Dalam Memilih Kerjaan
Karena tidak ada suami yang berperan sebagai kepala rumah tangga, maka seorang single mom harus mengambil alih peran tersebut dengan cara tetap bekerja. Ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan saat ingin mencari pekerjaan, di antaranya:
Pilih Perusahaan yang Ramah Keluarga
Maksud ramah di sini adalah kebijakan yang diberikan oleh perusahaan. Salah satunya adalah dengan tidak memandang status pernikahan atau anak dalam menerima karyawannya. Selain itu, cari tahu budaya kerja perusahaan tersebut apakah bisa memberikan kesejahteraan untuk karyawannya atau tidak.
Pertimbangkan Untuk Mencari Pekerjaan Remote
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, sistem kerja secara remote atau jarak jauh kini tengah menjadi trend baru di beberapa perusahaan. Jika memiliki keterampilan yang sesuai maka kamu bisa mencoba mencari peluang pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah untuk tetap bisa mengawasi anak.
Jujur Mengenai Status Single Mom
Tak perlu ada yang ditutupi meskipun Anda adalah seorang single mom dan tetap terus terang saja saat melamar pekerjaan atau interview kerja. Karena jika dari awal tidak jujru, hal tersebut justru bisa menjadi boomerang dalam karir pekerjaan Anda. Jujur dan transparan saja dan tidak perlu malu mengungkapkannya.
Lokasi Dekat Dengan Tempat Tinggal
Mengingat Anda memiliki peran ganda sebagai pencari nafkah dan tetap harus mengurus anak, maka carilah pekerjaan yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal. Hal ini penting sekali agar tidak perlu LDR dengan anak sehingga urusan anak tetap terkontrol dan masih bisa ketemu setiap hari.
Upgrade Skill Setiap Saat
Selain memiliki bekal ilmu pengetahuan selama sekolah, skill dan keterampilan yang selalu di-upgrade mengikuti perkembangan zaman juga sangat diperlukan saat melamar pekerjaan. Anda harus belajar skill apa yang paling dibutuhkan saat ini agar lebih mudah dalam mencari pekerjaan yang sesuai.
Setiap memasuki jenjang pernikahan, tentu tidak ada yang ingin menjadi single mom. Namun, karena suatu keadaan status itu menjadi takdir yang harus dijalani. Tetaplah jadi wanita yang tangguh karena harus menjalani peran ganda dalam hidup.
Bagaimanapun juga menjalani peran sebagai orang tua tunggal memang tidak mudah. Terlebih lagi jika masih harus menghadapi pandangan negatif terhadap single mom. Namun, mengenai hal tersebut jangan terlalu dipedulikan dan teruslah fokus pada diri sendiri maupun keluarga.