Parenting

Mom Shaming, Perilaku Merendahkan yang Bisa Membuat Ibu Depresi

 

Menjadi ibu bukanlah hal yang instan. Bunda perlu belajar tentang tumbuh kembang anak dan metode parenting yang sesuai.

Tidak jarang ada perbedaan pola asuh antar ibu karena keadaan setiap keluarga pasti juga berbeda-beda. Perbedaan adalah hal normal terjadi, termasuk perbedaan dalam mengambil keputusan untuk anak dan terkait pola asuh.

Namun, kadang justru ada orang yang mengomentari bunda mengenai setiap keputusan bunda. Kritik dan komentar negatif yang diucapkan tanpa diminta dan cenderung merendahkan atau menjatuhkan sehingga membuat bunda tertekan bisa tergolong dalam mom shaming.

Mom shaming bisa menjurus sebagai tindakan bullying. Komentar yang diberikan biasanya tentang pola asuh, fisik anak, hingga fisik ibu. Pelakunya pun bisa dari keluarga sendiri misalnya saudara dan bahkan orangtua sendiri, teman, tetangga, sesame ibu, hingga orang lain yang tidak kita kenal.

Bunda bisa mengalami mom shaming di mana pun, termasuk di media sosial saat bunda mengunggah foto atau video anak bunda.

Bentuk Mom Shaming yang Sering Terjadi

Dalam interaksi sehari-hari bisa saja seseorang melakukan atau mengalami mom shaming. Bahkan, kadang orang yang berkomentar tidak sadar bahwa dia melakukan mom shaming.

Tidak sedikit orang yang mengomentari ibu lain saat bersama anaknya. Misalnya komentar tentang tumbuh kembang anak seperti, “Kok anakmu kurus banget,” atau, “Kok anakmu belum bisa jalan?”.

Bisa juga tentang fisik bunda sendiri, misalnya, “Kamu kok masih gendut banget, kan udah lama lahiran.” Banyak orang yang memberikan komentar-komentar tersebut tanpa menyadari bahwa hal itu dapat menyinggung perasaan bunda.

Efek Negatif Mom Shaming Terhadap Psikologi Seorang Ibu

Sering mendapat komentar negatif dan kritik atas setiap pilihan hidupnya akan membuat bunda tertekan. Hal itu bisa membuat ibu kehilangan rasa percaya dirinya sebagai seorang ibu.

Kecemasan dan khawatir berlebih bisa melanda hingga bunda merasa bukanlah ibu yang baik dan tidak pantas memiliki anak. Efek buruk bagi bunda yang baru melahirkan adalah terjadinya baby blues hingga post partum depression.

Oleh karena itu, jika bunda mengalami mom shaming, lebih baik bunda segera menjauhi pelakunya. Tanamkan pada diri bunda bahwa bunda sudah berusaha yang terbaik bagi anak. Selain itu, selalu libatkan suami dan mintalah dukungan dari suami.

Mom shaming memiliki banyak efek buruk, oleh karena itu, jika ingin memberikan masukan atau saran kepada seorang ibu, lebih baik tanyakan dulu padanya apakah dia membutuhkannya. Serta fokuslah dalam memberikan saran yang positif, bukan hanya kritik dan komentar jahat tanpa solusi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Mom Life

Pandangan Negatif Terhadap Single Mom yang Masih Sering Dilakukan Oleh Banyak Orang

Menjadi single mom memang bukan hal yang mudah karena memiliki tanggung jawab besar untuk membesarkan anak sendiri. Namun, setiap perempuan pasti memiliki kekuatan untuk mengatasi semua tantangan dan ujian hidupnya. Sayangnya, masih banyak pandangan negatif terhadap single mom.

Beberapa Pandangan Negatif Terhadap Single Mom

Stigma negatif terhadap ibu yang menjadi single parent memang masih sering melekat di mata masyarakat. Menjadi single mom baik karena cerai hidup maupun cerai mati tentu tidak mudah karena tidak ada sosok suami yang membantu mencari nafkah dan sosok ayah bagi sang anak.

Lebih Perhitungan Terkait Pengeluaran

Menjadi single mom artinya harus mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya karena tidak ada sosok suami. Otomatis pintu pemasukan pun hanya berasal dari satu orang sumber saja. Maka tak heran jika single mom lebih perhitungan terkait pengeluaran sehari-hari.

Karena sebanyak apapun pendapatan seorang single mom, tetap saja harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Karena selain harus memenuhi kebutuhan seperti makan, listrik, air, dan lainnya, ada biaya sang anak yang juga harus dipikirkan termasuk biaya pendidikan dan kesehatan.

Bukan Superhero yang Bisa Melakukan Semuanya Sendiri

Seorang single mom bukan berarti superhero yang bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain. Meskipun terlihat kuat dan tangguh, tak perlu malu untuk meminta bantuan kepada anggota keluarga atau teman yang benar-benar bisa dipercaya. Terlebih lagi peran yang harus dilakukan pun ganda.

Single mom harus menjadi sosok kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk kebutuhan anak sekaligus menjadi sosok ibu yang harus memberikan perhatian penuh kepada sang anak. Tentu sulit untuk melakukan semuanya sendiri yakni bekerja, mengurus rumah, dan merawat anak besamaan sendiri.

Merasa Sakit Hati Ketika Membicarakan Mantan Suami

Menjadi single mom karena memutuskan bercerai dari suami tentu akan menyisakan luka sakit hati yang mendalam. Apalagi jika perceraian tersebut terjadi karena adanya pengkhianatan dari suami. Sungguh, terkadang mengingatnya saja mungkin akan membuat single mom merasa sedih dan kecewa.

Beban berat selanjutnya adalah akan ada masanya sang anak menanyakan kepada ibunya tentang keberadaan ayahnya. Tentu saja hal ini tidak boleh disembunyikan dan harus dijawab dengan jujur. Jangan sampai rasa sakit hati pada suami mendorong Anda untuk berkata buruk tentang dia di depan anak.

Menjadi Kurang Optimal Dalam Bekerja

Menjalani multi peran sebagai single mom tentu bukan hal yang mudah. Mulai dari pagi hingga malam Anda harus melakukan banyak pekerjaan baik yang berhubungan dengan urusan kantor atau bisnis maupun anak. Pagi-pagi harus menyiapkan sarapan dan pakaian anak sekolah.

Setelah itu, masih harus mengantarkan dan menjemput anak sekolah di tengah padatnya lalu lintas. Belum lagi harus buru-buru ke kantor karena tanggung jawab pekerjaan. Terkadang waktu bekerja menjadi kurang fokus dan kurang optimal karena pikirannya harus terbagi ke banyak hal.

Sulit Bersosialisasi

Kesibukan yang setiap hari menghampiri membuat Anda menjadi kurang ada waktu untuk sekedar nongkrong maupun berkumpul bersama tema-teman. Bahkan untuk mengurus diri sendiri atau me time saja terkadang masih kesulitan karena waktunya terbatas untuk melakukan segudang pekerjaan.

Silaturahmi dan sosialisasi dengan orang-orang sekitar maupun teman-teman pun menjadi berkurang. Setiap hari fokusnya akan lebih banyak ke urusan rumah tangga dan anak. Sehingga jika Anda diajak untuk keluar hangout bersama teman-teman tentu saja akan lebih sering menolak daripada mengiyakan.

Tips Menghadapi Stigma Negatif Terhadap Single Mom

Tak bisa dipungkiri bahwa stigma negatif terhadap single parent apalagi ibu masih ada di masyarakat. Stigma tersebut bisa dengan berbagai persepsi bahwa single mom tidak bisa mengurus suami dengan baik, terlalu mementingkan karir, terlalu egosi akan diri sendiri, dan lain sebagainya.

Lantas bagaimana menghadapi stigma negatif tersebut? 

Terlebih lagi jika ada perceraian maka yang sering disalahkan adalah sosok perempuannya dan dianggap tidak tahu diri. Padahal terjadinya keretakan rumah tangga juga bisa dikarenakan karena keputusan kedua belah pihak.

Satu-satunya cara untuk menghadapi stigma negatif tersebut tentu saja dengan tidak mempedulikannya dan fokus dengan pekerjaan atau anak saja. Balas hinaan, cibiran, dan cacian tersebut dengan prestasi. Tunjukkan bahwa Anda benar-benar mampu menjadi ibu yang bertanggung jawab.

Kunci Agar Single Mom Semakin Tangguh

Selain harus bekerja keras menghidupi keluarga dan anak, seorang single mom juga harus menghadapi tantangan berupa stigma negatif dari masyarakat. Saat masih awal menjadi single parent tentu harus banyak penyesuaian yang dilakukan dan lama-lama akan terbiasa karena sudah tangguh.

Kasih Sayang

Salah satu kunci agar single mom semakin tangguh adalah dengan memberikan kasih sayang yang utuh kepada anak-anaknya. Luangkan waktu di tengah kesibukan mencari nafkah untuk mengobrol bersama sang anak, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan perhatian dengan tulus.

Kuatkan bonding antara ibu dan anak dengan cara memeluk atau mencium mereka dengan penuh cinta. Karena siapa lagi yang bisa menjadi kekuatan bagi single mom kecuali anaknya. Oleh karena itu, anak dan ibu harus sama-sama bekerja sama untuk saling memberikan kasih sayang yang utuh.

Konsekuensi

Meskipun memiliki kesibukan yang luar biasa sebagai single mom, jangan pernah lupa bahwa tugas utama seorang ibu tetaplah mendidik dan merawat anak-anak mereka. Sehingga penting untuk tetap terus konsisten mengajarkan kebaikan kepada sang anak apapun kesibukannya.

Karena masa depan anak ditentukan dari bagaimana Anda mendidik dan membesarkan mereka. Jangan sampai karena terlalu sibuk, perhatian kepada anak menjadi berkurang. Sering-seringlah untuk meluangkan waktu bersama anak entah untuk bermain bersama atau liburan ke suatu tempat.

Konsistensi

Seorang single mom harus membesarkan anak seorang diri. Meskipun berat jangan sampai Anda melupakan tugas sebagai orang tua yang harus membesarkan anak. Karena bagaimanapun juga anak adalah titipan dan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk mengurus dan merawatnya.

Ajarkan anak-anak secara konsisten tentang bagaimana bersikap sopan santun, bagaimana menjadi anak yang baik, belajar bertanggung jawab serta memegang prinsip, dan masih banyak lagi. Dampingi anak belajar setiap saat mulai dari saat mereka kecil hingga dewasa kelak.

Kekompakan

Bonding yang kuat antara ibu dan anak harus dibangun agar single mom semakin tangguh menjalankan multi peran yang harus dilakukannya. Membangun bonding bisa dengan sering-sering mengungkapkan rasa sayang, saling memeluk, memberi perhatian denan tulus, dan lain sebagainya.

Anak yang dibesarkan dengan penuh ketulusan meskipun oleh seorang single mom akan tetap bisa tumbuh dengan baik selama Anda juga mengajarkan kebaikan. Ketika bonding sudah terbangun dengan kuat, maka hubungan ibu dan anak akan harmonis serta semakin kompak dalam menjalani hari.

Kompromi

Sebagai orang tua, jangan hanya mengajarkan anak sesuatu, namun jadikanlah anak sebagai sahabat dan teman terbaik. Ketika usia masih balita, ajari mereka hal-hal tentang kebaikan dan ilmu bermanfaat lainnya karena masa tersebut adalah masa golden age.

Ketika mereka sudah memasuki usia sekolah, ajarkan kedisiplinan dengan lebih tegas namun jangan kasar. Hingga ketika mereka menginjak remaja maka jadilah sahabat yang baik sebagai tempat curha tanpa ada rasa sungkan. Ajaklah mereka diskusi terhadap suatu hal agar mudah diajak kompromi.

Jangan Lupa Bahagia

Setiap orang memiliki hak untuk bahagia, tak terkecuali seorang single mom sekalipun. Jika diri sendiri saja tidak bahagia maka bagaimana bisa membahagiakan orang lain? Oleh karena itu, penting bagi setiap single mom untuk tetap happy setiap hari di tengah kesibukan yang begitu luar biasa.

Karena hanya Anda sendiri yang bisa mengenal diri lebih baik dan mengetahui cara berbahagia. Seberat apapun masalah yang dihadapi, jangan terlalu stress dan tetaplah bahagia dengan cara sendiri. Bagaimanapun juga anak akan memiliki ikatan batin kuat ketika sang ibu sedang sedih.

Tips Bagi Single Mom Dalam Memilih Kerjaan

Karena tidak ada suami yang berperan sebagai kepala rumah tangga, maka seorang single mom harus mengambil alih peran tersebut dengan cara tetap bekerja. Ada beberapa tips yang perlu Anda lakukan saat ingin mencari pekerjaan, di antaranya:

Pilih Perusahaan yang Ramah Keluarga

Maksud ramah di sini adalah kebijakan yang diberikan oleh perusahaan. Salah satunya adalah dengan tidak memandang status pernikahan atau anak dalam menerima karyawannya. Selain itu, cari tahu budaya kerja perusahaan tersebut apakah bisa memberikan kesejahteraan untuk karyawannya atau tidak.

Pertimbangkan Untuk Mencari Pekerjaan Remote

Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, sistem kerja secara remote atau jarak jauh kini tengah menjadi trend baru di beberapa perusahaan. Jika memiliki keterampilan yang sesuai maka kamu bisa mencoba mencari peluang pekerjaan yang bisa dikerjakan di rumah untuk tetap bisa mengawasi anak.

Jujur Mengenai Status Single Mom

Tak perlu ada yang ditutupi meskipun Anda adalah seorang single mom dan tetap terus terang saja saat melamar pekerjaan atau interview kerja. Karena jika dari awal tidak jujru, hal tersebut justru bisa menjadi boomerang dalam karir pekerjaan Anda. Jujur dan transparan saja dan tidak perlu malu mengungkapkannya.

Lokasi Dekat Dengan Tempat Tinggal

Mengingat Anda memiliki peran ganda sebagai pencari nafkah dan tetap harus mengurus anak, maka carilah pekerjaan yang lokasinya dekat dengan tempat tinggal. Hal ini penting sekali agar tidak perlu LDR dengan anak sehingga urusan anak tetap terkontrol dan masih bisa ketemu setiap hari.

Upgrade Skill Setiap Saat

Selain memiliki bekal ilmu pengetahuan selama sekolah, skill dan keterampilan yang selalu di-upgrade mengikuti perkembangan zaman juga sangat diperlukan saat melamar pekerjaan. Anda harus belajar skill apa yang paling dibutuhkan saat ini agar lebih mudah dalam mencari pekerjaan yang sesuai.

Setiap memasuki jenjang pernikahan, tentu tidak ada yang ingin menjadi single mom. Namun, karena suatu keadaan status itu menjadi takdir yang harus dijalani. Tetaplah jadi wanita yang tangguh karena harus menjalani peran ganda dalam hidup.

Bagaimanapun juga menjalani peran sebagai orang tua tunggal memang tidak mudah. Terlebih lagi jika masih harus menghadapi pandangan negatif terhadap single mom. Namun, mengenai hal tersebut jangan terlalu dipedulikan dan teruslah fokus pada diri sendiri maupun keluarga. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Mom Life

Ibu Hamil Perlu Nutrisi & Gizi yang Cukup, Ini Tips Memilih Vitamin Untuk Ibu Hamil

Masa kehamilan adalah saat dimana kebutuhan nutrisi juga gizi harus diperhatikan dengan benar. Selain asupan buah juga sayur, vitamin untuk ibu hamil turut serta menunjang kebutuhan harian tubuh. Ada banyak jenis vitamin bisa didapatkan dari apotik, namun tetap harus sesuai dengan resep dokter. 

Memilih Jenis Vitamin Untuk Ibu Hamil 

Sebagai ibu hamil tentunya harus protektif juga selektif dalam memilih makanan juga vitamin sebagai penunjang imunitas tubuh. Konsultasi dengan dokter menjadi salah satu cara agar para ibu bisa mendapatkan petunjuk jenis vitamin tepat dan sesuai dengan kondisi mereka. 

1. Perhatikan Komposisi Kandungannya 

Setiap vitamin pastinya punya kandungan bahan berbeda-beda. Ibu hamil harus tahu kebutuhan nutrisinya dan apakah bisa dipenuhi dengan rajin minum suplemen tersebut. Biasanya apoteker juga akan menjelaskan komposisi untuk memastikan sudah memberikan takaran yang pas.

Setiap ibu hamil butuh takaran vitamin berbeda-beda. Jadi jangan asal melihat temannya cocok lalu memutuskan untuk mencoba tanpa  ada aturan dari dokter. Misalnya Anda lebih butuh asam folat jadi harus konsumsi vitamin sesuai itu, bukan dengan komposisi kandungan lain yang tidak sesuai.

2. Perhatikan Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi 

Jangan lupa terhadap efek samping. Belum tentu asupan nutrisi dari vitamin 100% aman untuk ibu hamil. Contohnya saja kelebihan asam folat bisa mengakibatkan anak lahir dengan resiko cacat fisik maupun mental. Oleh karena itu butuh pendampingan dari dokter agar mendapat resep tepat. 

Ibu hamil anak pertama biasanya akan lebih pusing ketika memilih vitamin mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Agar tahu apakah suplemen tersebut tepat atau tidak mula-mula lakukan cek kesehatan dulu ke dokter. Setelah mendapatkan resep obat barulah menuju apotik terdekat.

3. Bicarakan dengan Dokter 

Selanjutnya untuk alasan keamanan ibu hamil juga harus memastikan suplemen tersebut aman dikonsumsi selama masa kehamilan. Bicarakan langsung dengan para pakarnya yakni dokter tentang penggunaan vitamin tersebut. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasiennya.

Sekarang ini sudah banyak juga tempat yang bisa dijadikan konsultasi dokter selain rumah sakit. Mengingat sedang musim pandemi rasanya akan kurang nyaman jika terlalu sering berkunjung ke rumah sakit. Bunda bisa memanfaatkan pelayanan online dengan memilih nama dokter yang diinginkan.

4. Sesuaikan Juga dengan Kebutuhan 

Selama kehamilan, ibu akan perlu asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya. Dari porsi makan, minum, sampai tidur semuanya butuh porsi lebih. Agar imunitas tetap terjaga dengan baik ibu harus memiliki suplemen vitamin sebagai penunjang agar janin dalam kandungan juga tetap sehat. 

Suplemen nantinya akan melengkapi nutrisi sehingga kebutuhan harian akan terpenuhi dengan baik. Jika ibu selama masa hamil tidak suka dengan ikan maka bisa gunakan vitamin mengandung lemak ikan untuk memabantu tumbuh kembang kondisi janin tetap optimal. Jadi tidak boleh asal minum saja.

5. Jangan Asal Pilih Suplemen Vitamin 

Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis suplemen vitamin baik untuk kondisi ibu hamil. Meskipun banyak orang mengatakan jika itu bisa membantu memenuhi asupan nutrisi selama masa kehamilan namun nyatanya ada beberapa hal harus dihindari demi kesehatan ibu juga kondisi janin. 

Misalnya saja sebuah jenis suplemen tidak bisa dikonsumsi tanpa adanya resep dari dokter, atau jika sampai mengonsumsinya secara berlebihan akan meningkatkan resiko buruk pada janin. Demi keselamatan keduanya mematuhi aturan dari poin-poin di atas sangatlah penting. 

Manfaat Konsumsi Vitamin Untuk Ibu Hamil 

Selama trimester pertama biasanya ibu hamil sudah dianjurkan untuk rutin konsumsi suplemen. Banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika sudah terbiasa melakukannya. Satu hal yang pasti, masa kehamilan adalah saat paling dinantikan oleh wanita di dunia, prosesnya harus dinikmati dengan baik.

1. Kandungan Kalsium Membangun Tulang Bayi 

Vitamin ternyata juga punya kandungan kalsium yang berperan untuk membangun tulang pada tubuh bayi agar terbentuk secara sempurna. Kebutuhan nutrisi kalsium selama masa hamil memang mengalami peningkatan, yakni jadi 1000 mg /  hari. Sedangkan sampai sekarang masih banyak yang abai.

Bila memang saat awal masa kehamilan terasa berat untuk konsumsi makanan atau minuman mengandung kalsium, sebaiknya bantu pemenuhan kebutuhan harian dengan suplemen vitamin.    Jangan sampai terjadi sesuatu tidak diinginkan hanya karena kalsium semasa hamil tidak mencukupi.

2. DHA Untuk Meningkatkan Otak Anak 

Selain itu ada juga kandungan DHA dalam suplemen vitamin. Sekarang sudah banyak jenis vitamin prenatal yang komposisinya adalah omega-3. Lemak ini tidak jahat, justru sehat dan berguna untuk perkembangan sistem saraf serta otak bayi selama dalam masa kandungan ibu. 

Dalam menu makanan DHA terdapat pada lemak ikan, asupan rendah nantinya akan mengakibatkan penurunan IQ dan membatasi pertumbuhan otak secara maksimal. Oleh karena itu jangan kurangi asupan DHA selama masa kehamllan, minta saran dari dokter agar hasil maksimal. 

3. Mengurangi Resiko Komplikasi Kehamilan 

Terakhir vitamin juga dapat membantu mengurangi resiko adanya cacat pada bayi selama masa pertumbuhannya. Selain itu mengurangi resiko terjadinya komplikasi pada ibu hamil agar tidak melahirkan secara prematur. 

Sudah banyak studi yang mengungkapkan tentang manfaat vitamin terhadap kehamilan. Rupanya akan terjadi penurunan resiko empat kali lebih besar jika suplemen mulai dikonsumsi pada trimester pertama. Kelahiran prematur juga dapat dihindari. 

Sekarang ini jenis-jenis suplemen juga sudah banyak tersedia baik di rumah sakit maupun apotik. Hanya saja penggunaannya harus disesuaikan dengan resep dokter. Ibu hamil seharusnya memang konsums vitamin sejak trimester pertama agar tumbuh kembang Janin juga semakin maksimal.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Lifestyle

Seorang Ibu Perlu Mencintai Dirinya Sendiri

Seorang ibu sering dituntut untuk menjadi sempurna. Cekatan mengurus anak, suami, dan pekerjaan rumah. Karena itu, ibu sering lupa dan tidak sempat untuk mengurus dirinya sendiri. Dengan begitu, ibu rentan mengalami kelelahan bahkan stres.

Padahal, tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, termasuk seorang ibu. Jangan menetapkan standar kesuksesan dengan standar orang lain, dan jangan mengurangi kebahagiaan dengan membandingkan diri dengan orang lain.

Ibu perlu mencintai diri sendiri. Terima diri ibu apa adanya, terima kekurangan ibu dengan terus berusaha memperbaiki apa yang bisa diperbaiki, lakukan hal-hal yang ibu sukai, dan berhenti membandingkan anak serta kondisi keluarga dengan keluarga lain.

Sadari bahwa setiap keluarga mempunyai tantangan yang berbeda-beda dan tidak ada yang sempurna. Ibu juga berhak bahagia. Dan beberapa cara dibawah ini mungkin bisa Ibu lakukan untuk mencintai diri sendiri agar lebih bahagia.

  1. Pertama kita harus jujur dengan diri kita sendiri.
  2. Percaya pada diri sendiri.
  3. Menjadi lebih lembut terhadap diri sendiri.
  4. Memaafkan diri sendiri.
  5. Rutin melakukan hal-hal yang disukai secara bertanggung jawab.
  6. Dan berhenti membandingkan diri sendiri dengan Ibu lain. Jadilah bahagia dan merasa cukup.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top