[nextpage title=”awal” ]
Menjadi orang tua memang menghadirkan kebahagiaan dan tantangan tersendiri. Rasa sayang yang begitu besar membuat orang tua selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan anak. Mereka tak ingin bila sampai ada hal buruk yang menimpa anak, apalagi hingga membahayakan nyawanya.
Meski begitu orang tua biasanya hanya fokus pada hal-hal besar yang sekiranya bisa mengancam keselamatan anak. Nyatanya ada hal-hal kecil yang bsa membahayakan nyawa anak. Mungkin selama ini anda belum menyadarinya karena hal-hal tersebut terlihat remeh. Lalu apa saja hal kecil yang bisa mengancam nyawa anak? Berikut ulasannya.
[/nextpage][nextpage title=”Stopkontak Selalu Ada Di Berbagai Sudut Rumah” ]
Stopkontak Selalu Ada Di Berbagai Sudut Rumah. Lindungi Anak Dari Bahayanya
Setiap rumah biasanya memiliki stopkontak yang terpasang di setiap ruang. Meski terlihat biasa hal ini bisa mengancam nyawa anak anda kapanpun. Stopkontak yang tidak memiliki pelindung, bisa saja membuat anak anda tersengat listrik. Rasa ingin tahu yang besar bisa saja membuat sang anak penasaran dengan stopkontak dan tergoda untuk memasukkan jarinya ke dalam lubang stopkontak. Untuk melindungi anak, anda sebaiknya menggunakan pelindung pada setiap stopkontak. Penting juga memberikan tahu anak mengenaik bahaya stopkontak jika tidak digunakan dengan hati-hati.
[/nextpage][nextpage title=”Peralatan Dapur Dan Tukang Pun Bisa Berbahaya” ]
Peralatan Dapur Dan Tukang Pun Bisa Berbahaya Jika Digunakan Anak Tanpa Pengawasan Penuh
Benda lain yang ada di rumah namun bisa jadi berbahaya bagi anak jika tidak digunakan tanpa pengawasan penuh adalah peralatan dapur seperti termos yang berisi air panas, pisau dapur, kompor atau kompor gas. Sebagai wadah penyimpan air panas termos sangat berbahaya bagi anak-anak, apalagi jika ada air yang baru mendidih langsung dimasukkan ke dalamnya. Akan lebih baik bila anda menyimpan termos berisi air panas jauh dari jangkauan anak-anak.
Pisau dapur sebaiknya juga tidak diletakkan sembarangan, apalagi sampai digunakan oleh anak-anak tanpa pengawasan dari orangtua. Kejadian seorang anak terluka akibat bermain dengan pisau dapur sudah banyak terjadi. Di Amerika, seorang anak harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan jahitan karena bermain pedang-pedangan menggunakan pisau dapur ibunya.
Baik kompor gas, kompor listrik ataupun oven saat sedang digunakan, sebaiknya hindarkan dari jangkauan anak. Bahaya terbakar atau terkena benda panas bisa kapan saja dialami oleh anak-anak, karena mereka belum mengerti bahaya yang ditimbulkan oleh kompor yang sedang menyala. Meskipun relatif aman tabung gas bisa kapan saja “meledak” jika tidak digunakan dengan benar. Bahkan, bahaya keracunan akibat menghirup gas yang bocor dapat menjadi ancaman bagi siapa saja. Khususnya jika tabung gas diletakkan di dalam ruangan tertutup minim ventilasi udara.
Rasa ingin tahu anak, khususnya anak laki-laki, melihat sederet perkakas pertukangan sangatlah besar. Tanpa pengawasan dari orang dewasa sebaiknya jangan pernah izinkan mereka bermain di gudang tempat berbagai macam alat-alat pertukangan tersimpan. Alat-alat tersebut dapat melukai anak jika tidak digunakan dengan benar. Sebaiknya simpan di tempat yang sulit di jangkau serta ditemukan anak-anak.
[/nextpage][nextpage title=”Cairan Kimia Sebaiknya Diletakkan Jauh ” ]
Cairan Kimia Sebaiknya Diletakkan Jauh Dari Jangkauan Anak, Sebab Fatal Akibatnya Bila Tertelan!
Bahan kimia tidak bisa terlepas dari bagian perlengkapan rumah. Kebutuhan cairan kimia dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk membersihkan kaca, membasmi serangga, pembersih lantai, membersihkan perabotan rumah tangga dan lain sebagainya. Beberapa cairan kimia memiliki bau yang khas dan sangat harum, bau tersebut dapat menggoda indra penciuman dan memancing rasa penasaran pada anak kecil. Sebaiknya letakkan di tempat yang tidak mudah ditemukan oleh anak dan jauh dari jangkauan anak-anak, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
Rasanya akan menjadi sulit untuk selalu mengawasi anak selama 24 jam penuh, akan lebih baik jika mengamankan bahan-bahan yang berbahaya bagi anak. Tidak hanya menghindari namun anda juga harus penjelasan yang masuk akal yang bisa diterima oleh pemikiran sang anak. Sehingga apabila suatu orang tua lengah, anak sudah bisa mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
[/nextpage][nextpage title=”Lantai Yang Licin Tidak Hanya Berbahaya Untuk Orang Dewasa” ]
Lantai Yang Licin Tidak Hanya Berbahaya Untuk Orang Dewasa, Tapi Juga Bagi Anak
Lantai yang licin juga bisa menjadi sumber bahaya bagi anak, bahkan untuk orang dewasa. Lantai kamar mandi menjadi lantai yang memiliki risiko terbesar menjadi licin, karena kerap terkena sabun. Sebaiknya jika ibu atau ayah sedang mandi, bisa sambil menyikat lantai kamar mandi supaya tidak terlalu licin. Sehingga risiko terpleset akan semakin kecil. Apabila menemukan lantai dalam keadaan basah sebaiknya secepat mungkin dilap, agar tidak memakan korban.
Bisa juga dengan mengedukasi anak untuk memberitahu apa yang harus dilakukan jika dia menumpahkan air, karena akan bahaya jika lantai basah dan seseorang terpeleset bisa menyebabkan patah tulang dan kerusakan pada otak. Perlahan tapi pasti membiasakan anak mengetahui hal-hal apa saja yang membahayakan dirinya dan orang lain.
[/nextpage][nextpage title=”Jangan Remehkan Hal Kecil” ]
Jangan Remehkan Hal Kecil, Nyatanya Benda-benda Kecil Bisa Membahayakan Anak!
Mungkin sebagian orang meremehkan bentuknya yang kecil, bahkan menganggapnya tidak berbahaya. Seperti mainan anak yang berbentuk kecil-kecil, atau benda-benda yang terlihat tak berbahaya namun berbentuk kecil. Tapi pernahkah anda terbayangkan bahwa hal kecil bisa menjadi malapetaka yang besar? Mungkin tidak melukai secara fisik luar, namun membahayakan jika ternyata sampai tertelan. Efeknya pun tak serta-merta diketahui.
Seperti sebuah kasus pernah terjadi, seorang balita nyaris tewas karena memakan kertas bon yang tergeletak di meja. Meski tidak langsung menujukkan gejala keracunan atau sejenisnya, namun anak tersebut tidak bisa buang air besar selama berhari-hari dan akhirnya demam hingga kejang serta sesak nafas. Hal itu terjadi karena dia memakan kertas bon serta kandungan bahan kimia dari tinta mengganggu sistem pencernaan dan pernapasan anak. Hal yang terlihat sepele namun ternyata berdampak mengerikan jika orang tua salah menyikapinya.
[/nextpage]
