Kesehatan

Menyusui untuk Memberikan ASI Ekslkusif Memang Butuh Perjuangan, Tapi Demi yang Terbaik untuk Buah Hati akan di Perjuangkan

Sudah semakin banyak ibu dan calon ibu yang sudah menyadari pentingnya ASI Ekskusif untuk buah hatinya.  Kini nemberikan ASI Ekskusif tentu saja menjadi keinginan para ibu. Karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.

perjuanganASINamun bukan sesuatu yang mudah memberikan ASI Ekskusif. Memberikannya penuh tantangan dan perjuangan. Tantangan  ada dalam ibu itu sendiri, dari pasangan maupun dari lingkingan. Butuh perjuangan dan tidak mudah, terkadang harus ada yang di korbankan.

Tak Semua Ibu bisa memberi ASI nya, bukan karena sepenuhnya tidak bisa

Menerima ASI Ekskusif adalah hak setiap bayi. Dan memberi ASI adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani oleh seorang ibu pada bayinya paling tidak sampai bayi berusia 6 bulan. Memang, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Namun pada beberapa keadaan, seorang ibu sebaiknya menunda sampai menghentikan pemberian ASI dengan alasan manfaat kesehatan pada diri ibu dan bayi.

Perjuangan ketika Inisiasi Menyusui Dini (IMD), jangan menyerah

Moment pertama menyusui tentu sesuatu yg luar biasa bagi seorang ibu.  Jika ASI lancar, tentu membuat Ibu bahagia. Apalagi bisa terus-terusan lancar.

Akan tetapi jika tidak lancar atau kendala? Puting susu ibu yang  datar atau terbenam, memang kurang menguntungkan tetapi sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. Pada puting susu ibu lecet dan sangat perih. Pada payudara bengkak sehingga badan demam. peradangan pada payudara dan masalah-pasalah lainnya.

Akan tetapi demi buah hati tercinta, tidak menyerah dan terus memotivasi diri. Memang berat tapi untuk buah hati harus di perjuangkan.

Jika ASI Belum Keluar dalam beberapa hari setelah melahirkan tentu saja Panik, walau tahu bayi dapat bertahan selama itu tanpa asupan apapun

Ibu paham bahwa bayi dapat bertahan selama itu tanpa asupan apapun, namun tetap saja masa-masa menunggu keluarnya ASI tersebut merupakan masa-masa yang menyesakkan dada. Godaan dan tekanan untuk memberikan susu Formula pun datang. Terkadang godaan banyak bermunculan justru dari orang-orang terdekat.

Memberikan ASI ekslusif memang membutuhkan Komitment banyak pihak. Tidak hanya Ibu dan pasangan, tapi semua keluarga besar

Memberikan ASI Ekskusif  tentu saja butuh komitment dari Ibu dan pasangannya. Termasuk ketegasan diri, membentengi anak agar tidak gampang menerima pemberian sufor atas beberapa saran dari keluarga besar.

Sebelum melahirkan, Ibu perlu mengkomunikasikan jika akan memberikan ASI Ekskusif pada si buah hati. Tak hanya pada suami, tetapi pada keluarga lainnya, seperti ayah dan Ibu kita serta mertua. Komunikasinyapun tidak cukup hanya sekali, perlu berkali-kali.

Setiap Tiap 2-3 jam sekali mama menyusui dan memompa

Demi memberikan ASI Ekskusif, Ibu rela dan iklas setiap 2-3 jam sekali menyusui dan memompa. Itu agar kebutuhan ASI Ekskusif buat hati tercukupi.

Apalagi untuk Ibu yang bekerja dan masih dalam waktu cuti. Selama masih libur adalah waktu terbaik untuk pumping dan menyetok persediaan ASI agar ketika waktu kerja, ASIP untuk buah hati tetap tersedia.

Bangun tengah malam untuk menyusui walau dari pagi sampe malam sudah beraktivitas

Walau harus terbangun tengah malam untuk menyusui langsung, walau seharian berakitivitas tidak menjadi masalah. Kantuk menyerang bukan halangan, lelah menerpa bukan jadi kendala karena yang terpenting buah hati mendapatkan ASI Ekskusif.

Setelah itu dilanjutkan dengan pumping asip utk stok bukan hal yg mudah tapi tetap dilakukan.

Ibu yang tak pernah bosa membersihkan botol-botol ASI

Ibu juga tidak penah bosa akan aktivitas steril botol-botol bekas ASIP dan pompanya. Mungkin kadang sampai harus menahan kantuk agar semua peralatan bisa kembali bersih dan hygienis-siap pakai besoknya,sehingga berangkat kantor semua sudah tinggal angkut.

Demi ASI Ekskusif, Badan tidak mudah kembali singset seperti dulu. Tapi tidak jadi masalah

Tentu saja ibu tidak bisa berharap badan bisa kembali langsing singset mempesona seperti dulu. Ibu harus merelakan, minimal setahun ini mengkesampingkan semua keinginan utk kembali tampil kurus dan seksi demi sang buah hati. Karena jika diet itu sama dengan mengurangi produksi ASI.

Merelakan diri mengurangi untuk Jalan. Kalaupun bisa ya, ya harus siap dengan semua kerepotan membawa peralatannya

Tentu sebelum hamil dan melahirkan, ibu bisa jalan bersama keluarga dan teman. Entah hanya sekedar belaja ke mall, nongkrong dll.  Setelah melahirkan tentu saja kegiatan itu harus dikurangi.  Kalaupun bisa ya, ya harus siap dengan semua kerepotan membawa perlajaran pompa ASI,beberapa botol,cooler bag dan blue ice dll.

Jalan harus wajib kubawa kemana mana adalah pompa ASI,beberapa botol,cooler bag dan blue ice

Ketika terpaksa harus jalan, ya ibu harus siap dengan peralatan ASI seperti pompa ASI, beberapa botol,cooler bag, blue ice dan lainnya. Ketika jalannya juga harus mencari tempat dan menyempatkan untuk memberikan ASI langsung atau sekedar untuk pumping.

Apalagi untuk Ibu yang bekerja. Waktu cuti habis dan bersiaplah dengan perjuangan ASI Ekskusif untuk Ibu bekerja

Rela meluangkan waktu di jam istirahat dan makan siang untuk pumping. kadang curi-curi waktu di jam kerja ketika kerjaan tidak menumpuk

Mengorbankan waktu istirahat dan makan siang untuk memerah demi buah hati. Kala teman-teman yang lain di makan siang, ibu malah merah. Kadang jika tidak bisa dilakukan di jam makan siang, ibu mencuri-curi waktu saat perkerjaan tidak terlalu banyak.

Menyenangkan jika kantorya menyediakan nursery room. Untuk yang tidak, kadang pumping harus di pantry, jika terpaksa harus di meja sendiri

Tidak semua kantor menyediakan nursery room  walaupun secara undang-undang mengharuskan. Ibu yang harus pumping tentu saja menyenangkan jika harus  nursery room. Jika tidak ada ada nursery room, kadang harus  pantry kantor atau di meja sendiri.

Selain tas untuk urusan kerjaan, satu tas perlatan ASI lagi yang wajib dibawan

Selain membawa tas untuk kerjaan kantor,  Ibu juga bawa satu tas lainnya. Tas ini wajib dobawa berisi pompa ASI,beberapa botol,cooler bag, blue ice dll. Tentu sangat melelahkan. Apalagi kalau harus naik kendaraan umum, di jakarta pula. ribetnya luar biasa.  tapi untuk persediaan ASI untuk sang buah hati, itu tetap dilakukan.

Panik dan Sedih jika tidak bisa pumping  karena kita tidak bisa meninggalkan urusan kantor

Jika sudah mendekati Waktunya pumping, tapi masih meeting. Waktunya pumping tapi kerjaan belum selesai. itu rasanya panik sekali, ada rasa sesak didada.

di Kantor menahan kantuk dan lelah luar biasa karena semalam harus begadang demi sang buah hati

Ngantuk di kantor adalah makanan hari-hari. di Kantor lelah karena sudah terlalu ribet dengan aktivitas rumah. Karena semalam sudah begitu sibuk untuk mengurus buah hati dan rumah.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Extra

Tips Menyimpan ASI Perah yang Benar Supaya Tidak Cepat Basi

Mempunyai stok ASI perah (ASIP) yang berlimpah adalah hal yang melegakan bagi Bunda yang bekerja alias working mom. Namun, sebenarnya menyimpan ASI perah juga bisa membantu Bunda yang ibu rumah tangga alias stay at home mom, lho. Misalnya jika Bunda sakit sehingga tidak bisa menyusui, ada keperluan penting, atau ketika Bunda ingin me time sejenak dengan pergi ke salon atau berbelanja.

Dengan mempunyai stok ASIP, Bunda tidak perlu mencemaskan asupan si kecil.

Selain itu, sebaiknya ASI memang dikeluarkan secara rutin agar produksinya tetap banyak. Hal ini karena produksi ASI adalah tergantung kebutuhan (on demand). Jika ASI sering dikeluarkan sampai payudara Bunda terasa kosong, maka produksi ASI juga semakin banyak.

Oleh karena itu, Bunda perlu mengetahui cara menyimpan ASIP yang benar. Menyimpan ASI perah adalah hal yang terlihat mudah, tetapi sebenarnya butuh ketelitian. Jangan sampai sudah susah-susah memompa ASI, tetapi cepat basi karena salah menyimpannya ya, Bun.

Tips Memompa dan Menyimpan ASI

Untuk memompa ASI, Bunda dapat melakukannya secara manual dengan memijat atau menggunakan bantuan alat pompa ASI. Pilih saja sesuai dengan kenyamanan Bunda. Akan tetapi, menurut Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memompa ASI ya Bun, yaitu :

  1. Bunda harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memompa dan menyimpan ASI.
  2. Pastikan wadah penyimpanan ASI bersih dan bisa ditutup dengan rapat. Ada dua macam wadah penyimpanan khusus ASIP, yaitu dari botol kaca dan plastik, pastikan wadah penyimpanannya bebas bisphenol A (BPA).
  3. Simpan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi, jangan terlalu banyak karena berisiko tidak habis ketika diberikan kepada si kecil. Sisa ASI yang sudah dikonsumsi tidak bisa disimpan untuk pemberian berikutnya.
  4. Untuk memudahkan Bunda, tulis nama dan tanggal memerah ASI pada wadah ASIP.
  5. Jangan menyimpan ASI yang baru diperah dengan ASIP yang sudah beku.
  6. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak kandungannya, cukup diputar secara perlahan saja ketika akan diberikan, agar komponen ASI tercampur merata.

Durasi Penyimpanan ASI Perah

Berapa lama ASI perah dapat bertahan dan tidak basi tergantung pada suhu tempat penyimpanannya. Semakin rendah suhunya, maka semakin lama ASI perah bisa bertahan.

Menyimpan ASIP di Suhu Ruang

Ternyata ASI perah bisa bertahan tanpa dimasukkan ke kulkas, lho. Namun, tentu saja tidak bertahan lama, hanya beberapa jam. ASI perah yang disimpan di suhu ruangan (maksimal 250 C ) bisa bertahan maksimal 6-8 jam. Dengan catatan wadah penyimpanan ASI harus ditutup dengan rapat dan dijaga sedingin mungkin. Jika perlu dibungkus menggunakan handuk dingin.

Menyimpan ASIP di Cooler Bag

Jika Bunda perlu membawa ASI dalam perjalanan, misalnya jika ingin memompa ASI di kantor dan akan membawanya pulang, Bunda bisa menggunakan cooler bag agar ASIP tidak basi. ASI perah dapat bertahan di cooler bag dengan suhu antara -150 C sampai 40 C selama sekitar 24 jam. Namun, perlu dipastikan bahwa es batu menyentuh seluruh wadah penyimpanan ASIP dan jangan membuka cooler bag agar suhu tidak naik.

Menyimpan ASIP di Kulkas

ASI perah yang disimpan di kulkas bawah dengan suhu sekitar 40 C dapat bertahan hingga 5 hari. Maka sebaiknya simpan ASIP di bagian paling belakang yang suhunya paling dingin. Jangan menyimpan ASIP di bagian pintu kulkas karena jika kulkas sering dibuka maka suhunya tidak stabil dan meningkat.

Menyimpan ASIP di Freezer

Jika Bunda ingin menyimpan ASI perah dalam jangka waktu yang lebih lama, maka Bunda bisa menyimpannya di freezer. Namun, freezer pun berbeda-beda jenisnya, sehingga daya tahan ASIP juga berbeda.

Kalau Bunda menyimpan ASIP di freezer kulkas satu pintu, dengan rata-rata suhunya adalah -150 C, maka ASIP bisa bertahan hingga 2 minggu. Namun, jika menggunakan freezer kulkas dua pintu, maka bisa bertahan hingga 3-6 bulan. Hal ini karena suhunya lebih rendah, yaitu sekitar -180 C. Dam sebaiknya Bunda menyimpan ASIP di bagian paling belakang yang suhunya paling stabil.

Dan Pilihan lainnya, Bunda bisa menyimpan ASIP dalam jangka waktu yang lebih lama menggunakan deep freezer dengan suhu mencapai -200 C. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Bayi Tidak Mau Menyusu! Ada yang Salah dengan ASI ?

Masa menyusui merupakan waktu berharga untuk membangun komunikasi antara ibu dan anak. Namun terkadang akan ada kendala di pertengahan prosesnya. Misalnya saja bayi tidak mau menyusu sehingga membuatnya rewel sepanjang hari. Daripada bingung cobalah kenali penyebab dari kejadian tersebut.

Kenali Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Sebagai ibu yang baru melahirkan anak pertama, tentu saja bingung jika ternyata bayinya tidak mau menyusu. Kondisi ini terkadang membuat para ibu stres, apalagi ditambah suami tidak memberikan support moril. Namun alih-alih bersedih, lebih baik ketahui penyebab dan solusi agar bayi mau menyusu

1. Adanya Perubahan pada Rasa ASI 

Hal pertama yang biasanya menyebabkan bayi enggan meminum ASI dari ibunya adalah adanya perubahan rasa. Bisa jadi perubahan hormon sedang terjadi pada ibu sehingga membuat rasa pada ASI berubah menjadi pahit dan sulit diterima si kecil. Bisa juga ada faktor penyebab lainnya.

Tidak jarang rasa ASI juga berubah menjadi asin sehingga mengakibatkan si kecil enggan meminumnya. Hal tersebut dikarenakan kadar natrium dari tubuh ibu jumlahnya lebih rendah dibanding biasanya. Perubahan rasa inilah yang bisa memicu bayi enggan minum ASI, bahkan menangis menolaknya.

2. Pasca Imunisasi 

Selanjutnya bayi terkadang enggan minum ASI sesudah suntikan imunisasi. Bekas yang masih meninggalkan rasa sakit tersebut memang memberikan efek tidak nyaman pada si kecil. Itulah sebabnya mengapa banyak anak rewel pasca dilakukan suntikan imunisasi ke badannya. Hal ini jelas berpengaruh.

Rasa tidak nyaman ini juga akan membuatnya rewel seharian. Menangis bahkan enggan menyusu pada ibunya. Jika sudah terjadi demikian tidak ada cara selain memaksanya pelan-pelan. Bentuk penolakan si kecil biasanya adalah menggigit puting payudara, serta tidak mau menempelkan bibirnya ke payudara.

3. ASI Mengalir Terlalu Deras

Kelebihan ASI juga bisa jadi penyebab bayi enggan menyusu loh Bun. ASI yang mengalir begitu deras tentu akan membuatnya menjadi tidak nyaman, sulit menelan hingga akhirnya mogok. Jika menemui kondisi seperti ini maka jangan memaksa si kecil untuk menyesap susu langsung dari payudaranya. 

Solusinya adalah dengan memompanya perlahan dan diletakkan ke dalam wadah khusus ASI. Selanjutnya bisa diberikan kepada si kecil lewat dot dulu, menunggu sampai volumenya tidak terlalu deras lagi. Ingat ya bun jangan memaksakan karena bisa mengakibatkan si kecil tersedak. 

4. Si Kecil Mengalami Stress atau Mengalami Gangguan 

Ternyata perubahan emosional pada bayi yang berujung pada stress juga bisa membuatnya jadi malas menyusu. Biasanya ia mengalami gangguan tertentu, misal adanya perubahan cuaca dan waktu sehingga membuatnya harus beradaptasi dengan lingkungan baru/habis melakukan perjalanan jauh.

Akibatnya bayi akan memberikan banyak bentuk reaksi misalnya saja mogok menyusu dalam kurun waktu 2 sampai 6 hari. Lebih parah lagi ia selalu menggigit puting ibunya tanda merasa takut atau malas. Jika sampai terjadi hal demikian cobalah untuk tetap tenang dan alihkan perhatiannya saat menyusu.

5. Volume ASI berkurang 

Volume terlalu deras tidak bagus, ternyata berkurang juga sama. Kondisi ini dinamai dengan Nursing Strike atau ASI tidak diproduksi dalam jumlah yang banyak. Keadaan ini tidak lebih baik dari sebelumnya, si kecil akan memberikan reaksi penolakan kepada bunda agar tidak menyodorkannya puting ASI.

Kondisi Nursing Strike ini akan membuat bayi stress, penyebabnya adalah saat ia menghisap air susu justru tidak kunjung keluar dari puting. Jelas saja ini membuatnya stress, marah, serta frustasi dan tidak malas untuk menyusu lagi. Ibu harus peka jika mengalami kondisi demikian agar bisa segera mengatasi.

6. Aroma Tubuh Bunda yang Berbeda 

Si kecil memang sangat peka terhadap sesuatu di sekitarnya, termasuk aroma tubuh dari ibu. Bahkan ia juga tahu kalau sang ibu sudah mengganti produk seperti parfum, sabun, juga deodorant. Walaupun Bunda suka namun jika buah hati merasa kurang nyaman sebaiknya tinggalkan dulu selama di fase menyusui. 

Sebab perubahan aroma ini juga sangat tidak disukai oleh si kecil. Ketika mereka menyadari adanya perubahan wangi ini maka jadi malas untuk menyusu. Biasanya untuk memberikan kode rasa tidak suka bayi akan menggigit puting atau menangis guna menghindari payudara ibunya sendiri. 

7. Sariawan pada Bayi 

Bayi malas menyusu pada ibunya bisa jadi sedang merasa sariawan ya Bunda. Sebenarnya ini merupakan hal umum yang bisa saja terjadi, namun terkadang orang tua tidak menyadarinya. Bila melihat adanya bercak putih pada lidah atau mulut adalah pertanda jika si kecil sedang tidak dalam kondisi nyaman.

Bercak putih ini biasanya punya tekstur kasar dan bisa berdarah juga ketika melakukan pergerakan di area tersebut. Hal ini tentu membuat bayi merasa kesakitan dan merasa tidak nyaman dengan hal tersebut. Saat sadar atas gangguan tersebut orang tua harus segera mengatasinya.

8. Adanya Rasa Nyeri Karena Infeksi 

Terakhir, penyebab bayi tidak mau menyusu mungkin saja adalah rasa nyeri karena infeksi di salah satu pancaindranya. Biasanya telinga merupakan salah satu bagian sering merasa sakit. Jika sudah begini mereka pasti rewel dan tidak mau menyusu. Gerakan mengisap justru akan menyakiti Bunda. 

Selain rasa nyeri karena infeksi telinga bisa juga si kecil merasa tidak nyaman karena akan tumbuh gigi. Jika memang yang terjadi demikian solusinya hanya banyak-banyak sabar saja. Sebab tumbuh gigi merupakan siklus alami.

Nah sekarang sudah tahu ya Bunda beberapa indikasi penyebab dari enggannya si kecil menyusu. Prose menyusui adalah salah satu kegiatan paling berkesan selama masa pertumbuhan bayi. Cobalah bersabar walaupun banyak hambatannya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Dear Para Suami, Yuk Jadi Ayah ASI dengan Lakukan 10 Hal Ini

ayah ASI

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya, termasuk dalam memberikan ASI eksklusif. Namun, menyusui bukanlah hal mudah.

Saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menyusui adalah tanggung jawab penuh sang ibu. Padahal, peran suami sangat dibutuhkan demi menyukseskan ASI eksklusif.

Dokter anak sekaligus Ketua Sentra Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli mengatakan menurut penelitian, dari sekitar 115 ribu orang suami yang tidak memberikan dukungan pemberian ASI tingkat keberhasilan istrinya menyusui hanya sebesar 26,9 persen. 

Sedangka suami yang mendukung pemberian ASI, tingkat keberhasilannya bisa mencapai 98,1 persen. Bahkan sebuah riset yang dipublikasikan UNICEF menyebutkan ketika dukungan selama masa menyusui diberikan, durasi dan kualitas ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi akan terus meningkat.

Wahai para Suami, dukungan yang dimaksud bukan sekadar kata semangat semata, ya. Harus ada keterlibatan nyata. Lalu, bagaimana caranya agar bisa sukses menjadi ayah ASI? Simak tips berikut yuk.

Ayah ASI bisa mendukung kesuksesan pemberian ASI eksklusif/ Foto: Canva

  1. Selalu menyemangati istri dan membuat hatinya bahagia 

Sebagai ayah ASI, para suami jangan pernah bosan menyemangati istri untuk menyusui. Buatlah hati istri bahagia dengan melakukan hal-hal sederhana tapi berkesan.

Misalnya, membelikan istri makanan kesukaan. Ketika istri merasa senang, maka hormon prolaktin dan oksitosin dalam tubuhnya bisa melancarkan produksi ASI. 

  2. Perbayak ilmu mengenai ASI dan menyusui 

Ayah ASI yang handal juga perlu membekali diri dengan ilmu mengenai ASI dan menyusui. Sering-seringlah browsing di internet, namun pastikan sumbernya tepercaya ya.

Selain itu, jangan malu untuk bertanya ke orang-orang yang memahami soal menyusui. Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang mendukung ASI bisa dilakukan juga.

Apabila istri bekerja, suami bisa berbicara dengan atasannya untuk meminta waktu agar istrinya bisa memompa ASI ketika berada di kantor. 

  3. Mengatur stok asip untuk bayi dan temani istri ketika sedang memompa ASI

Bantulah istri dalam mengatur stok ASI perahan (ASIP) untuk bayi. Labeli setiap botol atau kantong ASIP dengan tanggal, hasil, dan jam perahan ASI.

Jangan lupa untuk selalu mengingatkan istri untuk memompas ASI. Temani istri selama memompa ASI. Bantu istri ketika butuh kompres air hangat untuk payudaranya. 

Ayah ASI yang selalu siaga/ Foto: Canva

  4. Melakukan tugas domestik dan mengurus kebutuhan rumah tangga 

Ayah ASI juga tidak malu dan tidak segan melakukan tugas domestik. Menyapu dan mencuci pakaian bukan perkara besar baginya.

Suami juga harus bisa mengurus keperluan sehari-hari. Selain itu, suami terampil membantu istri untuk memandikan, mengganti popok, dan megajak bayi berjemur. 

  5. Menyediakan sarana hiburan agar istri tidak bosan ketika sedang menyusui 

Suami menyediakan sarana hiburan untuk menemani istri ketika sedang menyusui bayi. Misalnya, membelikan CD film atau musik kesukaan istri. Suami juga menemani dan mengajak ngobrol istri ketika sedang menyusui di malam hari agar tidak merasa kesepian. 

  6. Menjaga anak dan hewan peliharaan agar tidak menganggu proses menyusui 

Ayah ASI akan menjaga si sulung ketika istri sedang menyusui si bayi. Jangan sampai bayi terbangun dan menangis karena mendengar suara kakaknya.

Selain itu, suami juga bisa menenangkan hewan peliharaan agar tidak mengganggu istri ketika sedang menyusui. Dengan begitu, istri akan merasa tenang menyusui tanpa adanya gangguan. 

Menyusui bukan hanya tanggung jawab istri semata, tapi juga sang suami/ Foto: Canva

  7. Sering-seringlah memuji istri agar ia bisa lebih semangat menyusui 

Ayah ASI juga tidak gengsi memuji istri. Ucapkan pujian yang sederhana tapi tetap berkesan, seperti “Istriku setelah melahirkan makin cantik. Semangat ya sayang menyusuinya”.

Mendengar pujian dari suami, maka istri pun akan senang dan lebih bersemangat untuk menyusui. 

  8. Selalu penuhi semua kebutuhan istri 

Suami harus sering bertanya pada istri, apa saja yang dibutuhkannya. Namun, jangan sekadar tanya saja, melainka segera penuhi kebutuhan istri.

Terkadang, yang dibutuhkan istri bukan barang lho. Sering kali dia hanya perlu perhatian suami. Maka, luangkan waktu untuk mengobrol sebentar dengan istri. 

Ayah ASI yang siaga jadi harapan para istri/ Foto: Canva

  9. Memijat tubuh istri yang pegal dan kaku karena menyusui 

Tubuh istri pasti pegal dan kaku karena harus menyusui bayi hingga berjam-jam. Paras uami bisa memijat tubuh istrinya agar relaks. Pijatan lembut juga bisa memacu hormon yang melancarkan ASI. 

  10. Jangan merasa terbebani karena memberikan dukungan pada istri adalah kewajiban dan tanggung jawab suami 

Memberikan dukungan sepenuhnya agar istri bisa memberikan ASI eksklusif untuk anak adalah salah satu bentuk tanggung jawab dan kewajiban seorang suami. Jadi, janganlah merasa terbebani dengan tugas itu.

Sebagai seorang suami, maka harus selalu bisa mendampingi istri dalam situasi terburuk sekalipun. Semangat ya wahai para suami untuk menjadi ayah ASI yang selalu siaga.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top