Sudah semakin banyak ibu dan calon ibu yang sudah menyadari pentingnya ASI Ekskusif untuk buah hatinya. Kini nemberikan ASI Ekskusif tentu saja menjadi keinginan para ibu. Karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi.
Namun bukan sesuatu yang mudah memberikan ASI Ekskusif. Memberikannya penuh tantangan dan perjuangan. Tantangan ada dalam ibu itu sendiri, dari pasangan maupun dari lingkingan. Butuh perjuangan dan tidak mudah, terkadang harus ada yang di korbankan.
Tak Semua Ibu bisa memberi ASI nya, bukan karena sepenuhnya tidak bisa
Menerima ASI Ekskusif adalah hak setiap bayi. Dan memberi ASI adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani oleh seorang ibu pada bayinya paling tidak sampai bayi berusia 6 bulan. Memang, ASI adalah makanan terbaik bagi bayi. Namun pada beberapa keadaan, seorang ibu sebaiknya menunda sampai menghentikan pemberian ASI dengan alasan manfaat kesehatan pada diri ibu dan bayi.
Perjuangan ketika Inisiasi Menyusui Dini (IMD), jangan menyerah
Moment pertama menyusui tentu sesuatu yg luar biasa bagi seorang ibu. Jika ASI lancar, tentu membuat Ibu bahagia. Apalagi bisa terus-terusan lancar.
Akan tetapi jika tidak lancar atau kendala? Puting susu ibu yang datar atau terbenam, memang kurang menguntungkan tetapi sebenarnya tidak selalu menjadi masalah. Pada puting susu ibu lecet dan sangat perih. Pada payudara bengkak sehingga badan demam. peradangan pada payudara dan masalah-pasalah lainnya.
Akan tetapi demi buah hati tercinta, tidak menyerah dan terus memotivasi diri. Memang berat tapi untuk buah hati harus di perjuangkan.
Jika ASI Belum Keluar dalam beberapa hari setelah melahirkan tentu saja Panik, walau tahu bayi dapat bertahan selama itu tanpa asupan apapun
Ibu paham bahwa bayi dapat bertahan selama itu tanpa asupan apapun, namun tetap saja masa-masa menunggu keluarnya ASI tersebut merupakan masa-masa yang menyesakkan dada. Godaan dan tekanan untuk memberikan susu Formula pun datang. Terkadang godaan banyak bermunculan justru dari orang-orang terdekat.
Memberikan ASI ekslusif memang membutuhkan Komitment banyak pihak. Tidak hanya Ibu dan pasangan, tapi semua keluarga besar
Memberikan ASI Ekskusif tentu saja butuh komitment dari Ibu dan pasangannya. Termasuk ketegasan diri, membentengi anak agar tidak gampang menerima pemberian sufor atas beberapa saran dari keluarga besar.
Sebelum melahirkan, Ibu perlu mengkomunikasikan jika akan memberikan ASI Ekskusif pada si buah hati. Tak hanya pada suami, tetapi pada keluarga lainnya, seperti ayah dan Ibu kita serta mertua. Komunikasinyapun tidak cukup hanya sekali, perlu berkali-kali.
Setiap Tiap 2-3 jam sekali mama menyusui dan memompa
Demi memberikan ASI Ekskusif, Ibu rela dan iklas setiap 2-3 jam sekali menyusui dan memompa. Itu agar kebutuhan ASI Ekskusif buat hati tercukupi.
Apalagi untuk Ibu yang bekerja dan masih dalam waktu cuti. Selama masih libur adalah waktu terbaik untuk pumping dan menyetok persediaan ASI agar ketika waktu kerja, ASIP untuk buah hati tetap tersedia.
Bangun tengah malam untuk menyusui walau dari pagi sampe malam sudah beraktivitas
Walau harus terbangun tengah malam untuk menyusui langsung, walau seharian berakitivitas tidak menjadi masalah. Kantuk menyerang bukan halangan, lelah menerpa bukan jadi kendala karena yang terpenting buah hati mendapatkan ASI Ekskusif.
Setelah itu dilanjutkan dengan pumping asip utk stok bukan hal yg mudah tapi tetap dilakukan.
Ibu yang tak pernah bosa membersihkan botol-botol ASI
Ibu juga tidak penah bosa akan aktivitas steril botol-botol bekas ASIP dan pompanya. Mungkin kadang sampai harus menahan kantuk agar semua peralatan bisa kembali bersih dan hygienis-siap pakai besoknya,sehingga berangkat kantor semua sudah tinggal angkut.
Demi ASI Ekskusif, Badan tidak mudah kembali singset seperti dulu. Tapi tidak jadi masalah
Tentu saja ibu tidak bisa berharap badan bisa kembali langsing singset mempesona seperti dulu. Ibu harus merelakan, minimal setahun ini mengkesampingkan semua keinginan utk kembali tampil kurus dan seksi demi sang buah hati. Karena jika diet itu sama dengan mengurangi produksi ASI.
Merelakan diri mengurangi untuk Jalan. Kalaupun bisa ya, ya harus siap dengan semua kerepotan membawa peralatannya
Tentu sebelum hamil dan melahirkan, ibu bisa jalan bersama keluarga dan teman. Entah hanya sekedar belaja ke mall, nongkrong dll. Setelah melahirkan tentu saja kegiatan itu harus dikurangi. Kalaupun bisa ya, ya harus siap dengan semua kerepotan membawa perlajaran pompa ASI,beberapa botol,cooler bag dan blue ice dll.
Jalan harus wajib kubawa kemana mana adalah pompa ASI,beberapa botol,cooler bag dan blue ice
Ketika terpaksa harus jalan, ya ibu harus siap dengan peralatan ASI seperti pompa ASI, beberapa botol,cooler bag, blue ice dan lainnya. Ketika jalannya juga harus mencari tempat dan menyempatkan untuk memberikan ASI langsung atau sekedar untuk pumping.
Apalagi untuk Ibu yang bekerja. Waktu cuti habis dan bersiaplah dengan perjuangan ASI Ekskusif untuk Ibu bekerja
Rela meluangkan waktu di jam istirahat dan makan siang untuk pumping. kadang curi-curi waktu di jam kerja ketika kerjaan tidak menumpuk
Mengorbankan waktu istirahat dan makan siang untuk memerah demi buah hati. Kala teman-teman yang lain di makan siang, ibu malah merah. Kadang jika tidak bisa dilakukan di jam makan siang, ibu mencuri-curi waktu saat perkerjaan tidak terlalu banyak.
Menyenangkan jika kantorya menyediakan nursery room. Untuk yang tidak, kadang pumping harus di pantry, jika terpaksa harus di meja sendiri
Tidak semua kantor menyediakan nursery room walaupun secara undang-undang mengharuskan. Ibu yang harus pumping tentu saja menyenangkan jika harus nursery room. Jika tidak ada ada nursery room, kadang harus pantry kantor atau di meja sendiri.
Selain tas untuk urusan kerjaan, satu tas perlatan ASI lagi yang wajib dibawan
Selain membawa tas untuk kerjaan kantor, Ibu juga bawa satu tas lainnya. Tas ini wajib dobawa berisi pompa ASI,beberapa botol,cooler bag, blue ice dll. Tentu sangat melelahkan. Apalagi kalau harus naik kendaraan umum, di jakarta pula. ribetnya luar biasa. tapi untuk persediaan ASI untuk sang buah hati, itu tetap dilakukan.
Panik dan Sedih jika tidak bisa pumping karena kita tidak bisa meninggalkan urusan kantor
Jika sudah mendekati Waktunya pumping, tapi masih meeting. Waktunya pumping tapi kerjaan belum selesai. itu rasanya panik sekali, ada rasa sesak didada.
di Kantor menahan kantuk dan lelah luar biasa karena semalam harus begadang demi sang buah hati
Ngantuk di kantor adalah makanan hari-hari. di Kantor lelah karena sudah terlalu ribet dengan aktivitas rumah. Karena semalam sudah begitu sibuk untuk mengurus buah hati dan rumah.
