Kesehatan

Menyapih dengan Cinta Bukanlah Proses yang instan dan Perlu Kesabaran agar Semuanya bisa Berlangsung Tanpa Paksaan, ini Trik Melakukannya

Saat menyusui adalah momen yang menyenangkan bagi ibu dan bayi, waktu kebersamaan tanpa gangguan siapapun, hanya ibu dan bayi.  Atas dasar berbagai alasan entah karena memang bayi kecil sudah beranjak besar ataukah ibu hamil lagi, maka momen khusus ibu dan bayi ini harus segera dihentikan.  Mungkin bukan dihentikan tetapi diganti dengan momen lainnya yang lebih menyenangkan. Tentu ibu menginginkan proses sapih berjalan lancar, cepat, dan sukses.

menyapihanak

Namun akan lebih mengesankan dan layak dikenang jika proses sapih ini berlangsung tanpa paksaan, tanpa air mata dan penuh cinta.  Bagaimana caranya?

1.  Siapkan mental ibu

Ibu yang akan menyapih buah hatinya wajib menguatkan niat, membulatkan tekad untuk memulai proses ini.  Jika ibu masih setengah hati atau ragu – ragu sebaiknya tunda dulu keinginan untuk mulai menyapih karena hanya akan membuang waktu dan tidak memberikan hasil yang optimal.  Niat ibu adalah modal awal menyapih si buah hati, yakinkan diri bahwa proses menyapih ini akan berjalan mulus apapun rintangan yang dihadapi ibu pasti bisa melewatinya.

2.  Sounding

Hindari melakukan sesuatu tanpa membicarakan terlebih dahulu pada si kecil, termasuk rencana ibu untuk menyapihnya.  Melalui komunikasi, si kecil akan menyiapkan dirinya dan tidak kaget ataupun menduga-duga tentang apa yang terjadi padanya saat disapih.
Ibu bisa mengatakan pada si kecil, “sayang, enam bulan lagi adik genap berusia dua tahun, itu tandanya adik sudah besar dan tidak perlu ‘nyenyen’ lg ya karena air susu ibu sudah semakin berkurang manfaatnya untukmu, adik bisa minum susu ini (sambil menunjukkan susu pengganti), tenang saja ibu akan temani minum susu sambil peluk adik” atau kalimat lainnya yang ibu yakini dapat membuat anak mengerti tentang rencana ibu untuk menyapihya.  Kegiatan sounding ini hendaknya dilakukan berulang hingga tiba waktunya sapih agar anak mengerti dan ingat akan kesepakatan ini.  Awalnya mungkin si kecil menolak menyepakati rencana ibu untuk menyapihnya tetapi percayalah lambat laun ia akan mengerti.

3. Kurangi frekuensi menyusu

Menghentikan proses menyusu akan terasa menyakitkan jika dilakukan sekaligus dan tiba-tiba. Hal ini menyakitkan bagi ibu karena kehilangan salah satu momen kebersamaan dengan buah hati dan dapat membuat payudara bengkak yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Berhenti menyusu dengan tiba-tiba juga menyakitkan bagi si kecil karena ia akan merasa ditolak dan kehilangan.  Mari kita lakukan dengan cara halus dan perlahan.  Jika ibu biasa mengantar tidur si kecil dengan menyusuinya, sekarang saatnya ibu ubah cara itu, lakukan kebiasaan lain seperti memandikan, memijat, atau membacakan buku cerita sebelum tidur dan biarkan si kecil tidur dengan sendirinya.  Hindari menyusui si kecil jika ia tidak memintanya dan tetapkan aturan tempat khusus misal kamar tidur untuk menyusui sehingga anak tidak akan menyusu di sembarang tempat dan tentu hal ini mengurangi frekuensi menyusu.

4. Alihkan perhatian

Jika si kecil merengek ingin menyusu diluar kesepakatan yang ditetapkan misalnya menyusu di tempat umum (padahal ibu sudah menetapkan tempat khusus menyusu adalah di kamar si kecil) maka tugas ibu untuk mengalihkan perhatiannya, bisa dengan melakukan kegiatan yang disukai anak atau memberinya makanan favorit.  Pastikan perut anak kenyang karena hal ini akan menghilangkan keinginan si kecil untuk menyusu.  Bagaimana jika anak ingin menyusu di malam hari? Nah..ini merupakan bagian terberat dalam proses menyapih terutama bagi anak yang terbiasa disusui tiap kali terbangun dari tidurnya.  Kemungkinan beberapa malam tidurnya menjadi tidak nyenyak, tenang bu..ini terjadi hanya beberapa malam saja, ibu pasti bisa melewatinya demi kesuksesan menyapih dengan cinta.  Jika anak terbangun di malam hari, jangan buru-buru menyusuinya atau memberi makanan, tepuk-tepuk saja punggungnya, jika masih menangis ibu boleh menggendong atau menimangnya, bila ia kelihatan haus ibu boleh berikan air putih.  Sebaiknya ibu tidak membiasakan memberi anak makan atau susu disela-sela waktu tidurnya karena selain bisa merusak gigi dengan sisa makanan atau minuman yang menempel, hal ini juga akan membuat si kecil terbiasa bangun di malam hari untuk menagih jatahnya (makan atau minum).

Menyapih dengan cinta bukanlah proses yang instan, kegiatan ini perlu dilakukan secara bertahap, perlahan, dan penuh kesabaran agar semuanya bisa berlangsung tanpa paksaan.  Tidak ada jaminan seberapa cepat anak bisa disapih dengan cinta, semua keberhasilan tergantung pada proses melakukan penyapihan.  Tentu proses lebih penting dari sekedar hasil bukan? Selamat mencoba menyapih dengan cinta!

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top