Menghadapi anak yang suka menangis dan merengek tentu menguji kesabaran, Mau dibiarkan saja tangisan bertambah kencang, tapi kalau dituruti takutnya akan jadi kebiasaan untuk mereka.
Sebaiknya jangan memarahinya, dulu. Bunda harus pahami dulu arti rengekan anak-anak. Merengek sering menjadi satu-satunya cara untuk anak kecil dalam mengekspresikan rasa lelah, lapar, rewel, tidak nyaman, dan ingin melakukan sesuatu.
Selain itu karena ingin mencari perhatian agar apa yang menjadi keinginannya bisa terpenuhi. Namun, bisa jadi hal tersebut juga terjadi karena faktor kebiasaan orang tua yang terlalu memanjakan anaknya. Sehingga mereka akan merasa ketergantungan dan selalu merengek setiap meminta sesuatu karena merasa orang tuanya pasti akan selalu menuruti ketika anak merengek.
Akhirnya merengek menjadi senjata sang anak untuk meminta kepada orang tuanya. Di lain sisi, faktor lain yang menyebabkan anak merengek bisa jadi karena mereka memang sedang dalam keadaan tidak nyaman. Seperti merasa mengantuk, lelah, kepanasan, lapar, haus, dan lain sebagainya.
7 Cara Mudah Mengatasi Anak Suka Merengek
Sebaiknya cari tahu terlebih dahulu faktor penyebab anak merengek baru kemudian terapkan cara mengatasi yang tepat. Karena setiap anak memiliki karakter berbeda-beda dan harus diberi treatment yang tepat.
Berikut ini beberapa cara yang bisa Orang tua lakukan untuk mengatasi anak suka merengek:
Katakan Bahwa Orang tua Memahami Mereka
Pada umumnya, anak merengek dan ngambek karena sedang butuh perhatian serta ingin dimengerti dan didengarkan oleh orang tuanya. Semakin Orang tua membiarkan anak merengek dan cuek menanggapinya, maka yang ada anak akan semakin marah dan semakin gencar merengek lagi.
Coba bicara dari hati ke hati ketika anak sudah tenang. Beri anak waktu untuk meluapkan emosinya sampai puas. Setelah tenang baru bisa berdiskusi dan ngobrol dengan anak. Tunjukkan kasih sayang dengan tulus bahwa Orang tua bisa memahami maksud dan keinginan dari rengekan anak.
Tarik nafas panjang agar tetap tenang dan tidak terpancing emosi
Saat anak merengek tiada henti, hal pertama yang harus dilakukan adalah tarik nafas panjang agar tetap tenang dan tidak terpancing emosi utnuk marah-marah. Orang tua juga harus sadar bahwa bersikap kasar atau marah-marah justru tidak akan pernah menyelesaikan masalah dan malah sebaliknya.
Menanggapi anak yang merengek dengan amarah juga akan membuat mereka berpikir bahwa orang tuanya otoriter dan menakutkan. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan menimbulkan trauma tersendiri yang terbawa hingga mereka dewasa. Sehingga anak jadi enggan untuk mencurahkan isi hati.
Coba alihkan perhatian pada hal-hal lain yang lebih menarik.
Jika anak masih terus merengek dan sulit diam, coba alihkan perhatian pada hal-hal lain yang lebih menarik. Misalnya saat anak ingin meminta beli mainan baru, maka bisa Orang tua coba ajak untuk bermain dengan menggunakan mainan yang masih ada dengan lebih asyik dan seru.
Bisa juga dengan mengajak anak jalan-jalan sebentar ke taman atau playground. Orang tua juga bisa melakukan aktivitas seru bersama anak seperti membaca buku bersama, mewarnai, menggambar, mengurus tanaman, memasak, dan kegiatan seru lainnya yang semakin mendekatkan hubungan keduanya.
Hindari Mengancam Anak karena akan membuat anak menjadi tidak nyaman
Seringkali ketika sudah tidak sabar orang tua malah justru memberikan kata-kata ancaman kepada sang anak. Contohnya seperti, “kalau kamu tidak diam, nanti mama tinggalin ya, mama gak temenin lagi ya!” Atau dengan menggunakan kata-kata berbau ancaman lainnya untuk menakuti anak.
Namun, cara tersebut justru sangat tidak dianjurkan karena akan membuat anak menjadi tidak nyaman dan trauma di kemudian hari. Di satu sisi anak hanya ingin minta diperhatikan, namun ketika diancam anak akan semakin takut dan sulit meluapkan emosinya.
Peluk Erat karena memeluk dapat memberikan ketenangan untuk anak.
Bahasa tubuh dengan memeluk dapat memberikan ketenangan untuk anak. Pelukan yang erat bisa menjadi solusi untuk mendiamkan anak yagn merengek dan menangis tiada henti. Hal ini dikarenakan anak merasa nyaman dan ada yang melindungi serta menyayangi mereka dengan tulus.
Pelukan juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Orang tua memahami anak dan ingin mendengarkan apa keluh kesahnya. Mereka pun akan menjadi lebih mudah tenang ketika dipeluk dengan erat dan bisa diajak diskusi dengan baik-baik untuk menyampaikan alasan mengapa merengek.
Beri Waktu Kepada Si Kecil
Kadangkala alasan anak merengek hanya karena ingin meluapkan emosinya. Sehingga mereka butuh waktu untuk sendiri selama beberapa waktu. Jika demikian adanya, maka biarkan si kecil punya waktu sendiri dan jangan diganggu dulu. Bersikaplah seperti tidak terjadi apa-apa.
Tetap kembali ke aktivitas semula dan biarkan hingga si kecil berhenti merengek. Nanti dengan sendirinya mereka akan capek dan sadar bahwa dengan merengek tidak akan menyelesaikan masalah. Alih-alih mendapatkan apa yang diinginkan.
Jangan Terlalu Memanjakan Anak
Karakter anak yang manja biasanya terbentuk karena kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil. Jika Orang tua sedikit-sedikit luluh dengan anak yang merengek ketika mereka meminta sesuatu, maka hal tersebut bisa dijadikan sebagai senjata ketika menginginkan sesuatu.
Tentu ini sangat tidak baik untuk ke depannya karena hanya akan membuat anak menjadi ketergantungan dan tidak mandiri. Oleh karena itu, biasakan untuk mengajarkan anak kemandirian, ketegasan, kerja keras, dan kedisiplinan.
Problem anak balita yang suka merengek dan solusinya di atas bisa Orang tua coba ketika mendapati anak tak kunjung diam. Sebagai orang tua tentu harus banyak-banyak bersabar ketika menghadapi kondisi tersebut di atas. Anak merengek adalah awal dari tumbuh kembangnya dalam belajar meluapkan emosi.
