Si kecil tidak mau makan sayur? Duh, padahal sayur mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan. Apalagi saat puasa seperti ini. Tenang, Bunda, selalu ada cara kok untuk mengatasi anak yang tidak mau makan sayur.
Bicara anak yang tidak mau makan sayur, sebenarnya hal ini dikeluhkan banyak orang tua. Jadi ini hal yang wajar. Meski demikian, anak-anak perlu tetap dibiasakan makan sayur-sayuran.
Simak yuk, beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi anak yang picky eater sehingga menghindari sayuran.
Tips untuk Bunda yang Anaknya Tidak Mau Makan Sayur
Umumnya anak tidak suka makan sayur karena rasanya dianggap tidak enak. Yuk langsung saja disimak aneka tips yang bisa dicoba untuk mengatasi anak yang tidak mau makan sayur.
1. Libatkan Anak dalam Memilih Sayuran

Anak suka lho, Bunda, jika dilibatkan dalam pekerjaan yang biasa dilakukan orang dewasa. Hal ini membuat mereka merasa sudah besar dan dipercaya. Untuk mendorong anak mau makan sayur, sebaiknya mereka dilibatkan dalam memilih sayuran.
Bunda bisa mulai dengan menanam benih sayuran bersama anak. Jadi anak diminta untuk menentukan benih sayuran apa yang akan ditanam. Selanjutnya anak diajak memelihara tanaman sayur hingga waktu panen tiba.
Jika tidak sempat memanam sayur, bisa juga dengan mengajak anak ke pasar atau supermarket. Kita bisa mengenalkan aneka bentuk sayur pada anak dan meminta mereka untuk memilih sayur untuk dimasak bersama. Kegiatan memasak bersama menimbulkan “rasa memiliki” sehingga anak lebih antusias dan sukarela makan sayuran.
2. Masak Sayur Harus Enak

‘Beberapa sayuran memang memiliki rasa sedikit pahit. Apalagi jika tidak dimasak dengan tepat, bisa-bisa rasa pahit atau aroma yang kurang mengundang selera semakin membuat anak tidak mau makan sayur.
Sayuran yang dikukus atau direbus mungkin lebih sehat. Namun, perlu diingat bahwa metode memasak sayuran seperti ini kurang bersahabat bagi anak yang tidak mau makan sayur.
Kesan pertama haruslah menggoda. Bunda bisa menumis sayuran menggunakan mentega dan bawang putih. Tidak apa-apa pula menambahkan sedikit gula, garam, kecap, ataupun saus tomat. Tambahan bumbu itu akan membuat rasa sayuran lebih bisa diterima oleh lidah anak.
Kelak, jika anak sudah terbiasa makan sayur, tambahan gula, garam, dan lemak perlahan bisa dikurangi.
Nutrisionis Mochammad Rizal, S.Gz menegaskan ada banyak cara enak menyantap sayuran. Misalnya dengan menumis, cah, ataupun dibuat menjadi sup bening dan kuah asem.
“Tetap perhatikan untuk tidak memasak sayur terlalu lama atau over cooked, ya. Terkecuali untuk tomat, bisa dimasak hingga matang untuk mengeluarkan kandungan likopennya,” pesan Rizal dalam keterangan tertulis Lazada tentang Memilih Makanan Sehat ala Lazada yang diterima pada Jumat (16/4/2021).
3. Sayur-sayur Lucu

Anak-anak suka dengan tampilan visual yang menarik. Untuk itu, yuk sajikan sayuran dalam bentuk yang menarik, Bunda. Misalnya nih, kita bisa membuat tema kebun bunga di piring anak. Wortel, brokoli, maupun asparagus bisa dipotong dan ditata sedemikian rupa dengan makanan lain, sehingga menyerupai kebun bunga.
Bunda juga bisa menggunakan cookie cutters untuk membentuk aneka sayuran agar bentuknya lucu. Kemudian ajak anak untuk memakan isi piringnya dengan cara yang seru. Misalnya dengan mengatakan, “Sekarang raksasa akan makan dinosaurus timun. Nyam!”
4. Cerdik Mencampur Sayur

Untuk anak yang tidak suka makan sayur, kita sebagai orang tua harus terus mencari cara yang kreatif dan cerdik. Misalnya dengan mencampurkan sayur di makanan favorit anak.
Ketika masak pasta atau salad kentang, Bunda bisa menambahkan beberapa kuntum kecil brokoli. Saat memasak spageti, Bunda dapat mencampurkan bayam cincang di sausnya.
5. Aktivitas Bertema Sayur untuk Anak

Agar anak semakin mengenal sayur dan mau mencoba memakannya, Bunda bisa mengajaknya melakukan aktivitas bertema sayur. Aktivitas seru ini cocok sekali dilakukan sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba.
1. Dongeng Sayur
Bunda bisa mendongeng dengan tokoh sayuran. Untuk alat peraga, bisa dibuat boneka kertas yang ditempelkan di stik es krim. Ajak anak untuk menggunting dan mewarnai boneka kertas tersebut sebelum mendengarkan dongeng.
Dalam dongeng, Bunda dapat menceritakan tokoh wortel yang memiliki warna oranye. Rupanya warna oranye itu merupakan tanda bahwa wortel mengandung antioksidan beta karoten yang baik untuk kesehatan mata.
Beralih ke tokoh si tomat merah. Berikan informasi pada si kecil tentang arti warna merah pada tomat.
“Warna merah pada tomat mengandung likopen dan memberikan manfaat yang berbeda lagi, yaitu mencegah kanker prostat dan kanker payudara. Jadi semakin bervariasi warna sayuran di piring, akan semakin beragam juga vitamin dan manfaat yang bisa didapatkan,” tutur Rizal.
2. Wawancara Sayur
Bermain pura-pura atau pretend play adalah kegiatan super seru untuk anak. Bunda bisa mengajak anak pura-pura menjadi wartawan. Nah, narasumber yang didatangkan adalah para sayuran, seperti brokoli, kangkung, dan buncis.
Selanjutnya Bunda bisa menjadi pengisi suara tokoh sayuran untuk menjawab pertanyaan anak. Di akhir sesi wawancara, ajak anak untuk memasak sayur-sayur tersebut dan pura-pura sedang syuting acara memasak. Setelah masakan matang, ajak anak mencicipi dan memberikan review seperti food vlogger. Gimana, seru, bukan?
Nah, itu dia aneka ide yang bisa Bunda coba untuk mengatasi anak yang tidak suka makan sayur. Setelah terbiasa makan sayur, anak bisa mengkonsumsi 2-3 varian jenis sayur dalam satu kali makan dengan warna yang berbeda-beda. Semoga sukses menanamkan kebiasaan sehat ini ya, Bunda.
