Mengapa Anak Narsis? Narsisme pada Anak Disebabkan oleh Penilaian Berlebihan Orangtua

Apa yang membuat anak narsis? Psikolog tidak yakin pada awalnya, tetapi kesimpulan mereka tertuju pada cara orangtua berperilaku dan memperlakukan anak-anaknya.

Saat ini, ada beberapa teori mengenai hal ini. Yang pertama adalah ‘Teori Pembelajaran Sosial’ yang  berpendapat bahwa orang lebih cenderung menjadi narsis ketika orangtua mereka mencurahkan pujian dan memberikan contoh perilaku tersebut kepada mereka. Mereka sering menunjukkan, baik secara implisit atau eksplisit, bahwa anaknya lebih baik daripada yang lain. Teori kedua yaitu teori psikoanalitik . Teori ini menyatakan bahwa ketika orang tua tidak memberikan cukup kehangatan, anak-anak akan mengembangkan rasa narsisme yang tinggi sebagai mekanisme pertahanan.

Narsisme disebabkan oleh penilaian berlebihan orangtua, bukan karena kurangnya kehangatan orangtua

Sebuah penelitian baru pada anak dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin oleh Eddie Brummelman dari University of Amsterdam. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memutuskan setelah mendapatkan beberapa data dari kelompok berisi 565 orang yang terdiri dari anak-anak berusia 7 dan 12 di Belanda bersama dengan orang tua mereka. Kelompok ini diberikan pertanyaan yang dirancang untuk membantu mengukur tingkat “narsisme anak, harga diri anak, penilaian orangtua yang berlebihan, dan kehangatan orangtua” dalam rumah tangga setiap enam bulan selama satu setengah tahun.

Para peneliti menemukan bahwa “hasilnya mendukung teori pembelajaran sosial dan bertentangan teori psikoanalitik: Narsisme disebabkan oleh penilaian berlebihan orangtua, bukan karena kurangnya kehangatan orangtua.” Namun, bukan berarti dapat dikatakan bahwa kurangnya kehangatan tidak akan menimbulkan masalah lain, atau merupakan gaya pengasuhan yang direkomendasikan. Namun, dalam sampel penelitian tersebut ditemukan bahwa ketiadaan kehangatan orang tua bukanlah penyebab narsisme.

Para peneliti percaya bahwa penelitian ini merupakan penelitian longitudinal pertama mengenai narsisisme pada usia dini. Penelitian longitudinal yaitu sebuah studi pelacakan perubahan kelompok dari waktu ke waktu. Dan mengingat bahwa sifat tersebut berhubungan dengan segala macam perilaku negatif, beberapa di antaranya kekerasan, penulis berharap temuan mereka dapat menyebabkan intervensi yang efektif yang mungkin dapat mengatasi narsisme sejak awal.

Lalu, Bagaimana Cara Mencegah Narsisme Pada Anak?

Seperti yang telah diketahui, belum ada intervensi yang terbukti efektif untuk mencegah atau mengurangi narsismepada usia dini. Sebuah langkah penting menuju intervensi tersebut adalah pengetahuan tentang proses yang mengarah pada narsisme. Mengingat bahwa narsisme dibudidayakan oleh penilaian orangtua yang berlebihan, maka pelatihan pemberian intervensi atau pelatihan pada orangtua mungkin menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi berkembangnya narsisme pada anak. Intervensi tersebut dapat membantu orang tua memberikan kasih sayang dan penghargaan kepada anak-anak tanpa menyampaikan kepada anak-anak bahwa mereka unggul daripada orang lain.

Seperti biasa, satu penelitian tidak membuktikan sesuatu secara mutlak. Karenanya, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan. Hal yang juga penting untuk diingat adalah bahwa hubungan antara penilaian orangtua yang berlebihan dan narsisme pada anak-anak adalah  hanya satu dari beberapa faktor penyebab lain, termasuk diantaranya pengaruh keturunan.

Jadi, ingatlah Bapak dan Ibu, jika Anda memiliki anak-anak, jangan berlebihan memuji seni corat coret mereka sebagai hasil karya Basuki Abdullah, misalnya. Dan, jangan pula menyatakan bahwa anak-anak Anda lebih baik daripada semua anak yang Anda kenal. Membandingkan secara berlebihan dan menyebutkan hal itu kepada Anak tidak lagi dipandang sebagai rangsangan positif. Berikan pujian sekedarnya yang anda rasa dapat memberikan semangat kepada mereka untuk percaya diri, agar anak Anda terhindar dari narsisme.