Parenting

Mengantisipasi Bully pada Anak, Lakukan Beberapa Hal ini

mengatasi bully pada anak

Punya pertanyaan terkait parenting dan kesehatan anak? Sayangianak.com memebuat form konsultasi yang kemudian akan coba di jawab.  Silahkan yang mau konsultasi juga disini

 

Pertanyaan berikut dari

Julia Fafa, email: [email protected]

Anak pertama saya  , laki-laki  usia 13thn,sekolah kls 2 SMP, mendapat kondisi:

1. Anak saya mendapat perlakuan tidak menyenangkan sejak duduk di bangku SD kelas 3.
Kebetulan anak saya siswa baru di sekolahnya, pindahan dari provinsi lain. Saat menjadi siswa baru dia duduk di bangku kelas 3S D.

2.Contoh perlakuan yg srg diterima oleh anak say berupa ejekan”, respon negativ saat anak sy bertanya baik itu tentang pelajaran ataua diluar pelajaran,bahkan sempet di bully sampai mengalami trauma psikis & luka fisik pada pergelangan tangan akibat jatuh.

3.Saya sudah sering mendatangi wali kelas pd saat anak saya masih SD,tapi tidak banyak membantu. Pada akhirnya saya mengambil tindkan untuk menemui salah satu siswa/tmn sekelas anak saya yg paling sering jd trouble maker bagi anak saya. Sedikit bisa membantu,paling tidak sudah berkurang sekali sikapnya yg mengganggu anak saya.

4.Sikap anak saya cenderung tidak berani melawan. Entah karena jumlah temannya yang mengganggu banyak, atau memang dia tidak berani.

5.Kami sebagai sebagai orang sering kali menasehati agar memilih teman yang kira-kira bisa dijadikan teman. Dan ditanamkan rasa percaya diri dan sedikit “jantan” apabila diganggu.

Ada yg bisa kasih solusi bagaimana supaya anak saya tidak menerima perlakuan tidak menyenangkan terus-terusan dari temannya?

Jawaban:

Pertama-tama, saya turut prihatin atas pengalaman tidak menyenangkan yang dialami anak Ibu selama ini. Tentu peristiwa ini sangat menyakiti hati Ibu terutama anak ibu ya.

Peristiwa mem-bully di kalangan anak-anak memang seringkali terjadi. Sangat disayangkan pihak sekolah kurang dapat membantu sehingga kerap kali tekanan dialami anak.

Sedikit ulasan saya mengenai anak korban bully pada umumnya. Seringkali anak-anak yang menjadi korban adalah anak yang memiliki citra diri kurang positif mengenai dirinya. Selain itu, anak juga cenderung ‘menerima’ ancaman sehingga membuat pelaku bully merasa berhasil melakukan penganiayaan terhadap pihak yang lemah.

Untuk mengantisipasi hal ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan

1. Menumbuhkan citra diri positif pada anak
2. Ajarkan anak untuk selalu menatap mata pelaku bully, sehingga pelaku dapat melihat bahwa calon korban bukan lah orang yang lemah dan dapat dianiaya. Usahakan untuk tampak berani, walahpun di dalam hati deg-degan.
3. Ajarkan nilai-nilai kebenaran pada anak agar menumbuhkan keyakinan diri.

Menyambung poin saya terakhir dan tanpa bermaksud membela pelaku bully, biasanya mereka adalah individu-individu yang dulunya juga pernah menerima perlakuan yang sama dari orang lain. Sehingga individu tersebut merasa begitulah hal yang benar untuk mendapatkan kesenangan atau hal lain yang mendorongnya untuk melakukan bully.

mengatasi bully pada anakPelaku bully adalah sebenarnya orang-orang yang tidak percaya diri juga, bila diperhatikan mereka biasanya melakukannya secara berkelompok. Bila ia sendirian, tidak berani juga. Pada beberapa orang, seringkali juga dimanfaatkan oleh pihak yang lebih berkuasa untuk melakukan penganiayaan terhadap orang lain agar dapat diterima oleh kelompok yang dianggapnya ‘keren’.

Demikian jawaban saya, semoga dapat membantu.

Catherine Yusuf, M.Psi., Psikolog
Psikolog di Tania Kids’ Center, Tanjung Duren Barat I no.18.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top