Tidak semua Bunda dapat melahirkan buah hatinya dengan berat badan normal. Ada sebagian lain yang harus bergumul dengan realita kalau bayi yang dilahirkannya memiliki berat badan rendah. Situasi semacam ini pasti membuat khawatir ibu manapun ya Bun.
Bahkan menurut Karen Mathewson, PhD, dari McMaster University mengatakan penelitian yang dilakukan membuktikan kalau individu yang memiliki berat lahir sangat rendah berisiko lebih tinggi mengalami masalah psikologis dibanding individu yang memiliki berat lahir normal.
Kondisi yang diderita bisa berupa masalah kecemasan dan masalah sosial. Tapi tak usah takut atau khawatir berlebihan Bun. Kemungkinan untuk bertahan hidup pada bayi dengan berat badan lahir rendah semakin meningkat seiring peningkatan perawatan untuk bayi prematur dan lemah. Sekarang waktunya untuk bersikap proaktif, yaitu dengan melakukan hal-hal ini.
- Menyusui: Jangan sampai Bunda menolak untuk memberikan ASI untuk si kecil ya. Sebab keberadaan ASI tak hanya meningkatkan berat badannya lho Bun. Melainkan juga memperkuat sistem kekebalan tubuhnya. Dengan kondisi bayi lahir dengan berat badan rendah, intensitas menyusui pun perlu Bunda tingkatkan lagi
- Jangan lupa untuk mengecek kesehatannya juga ya Bun. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Bawa bayi ke dokter secara teratur untuk memahami tumbuh kembangnya.
- Awasi terus soal berat badan bayi ya Bun. Saat bayi bertambah besar, coba periksa dengan rutin Bun soal penambahan berat badannya. Bila berat badannya meningkat drastis, hati-hati lho Bun. Hal itu justru berbahaya karena bisa menyebabkan masalah berat dan tinggi badan padanya.
- Pastikan berat badannya bertambah dan si kecil tetap sehat. Cukup berikan ASI secara rutin. Hal penting lainnya, hindari memberi gula tambahan untuk bayi dengan tujuan agar berat badannya bertambah. Tetap menyusui atau berikan susu formula hingga ia mencapai usia 6 bulan. Tawarkan makanan bernutrisi setelah usianya 6 bulan.
- Terpenting, Bunda harus tetap positif. Menambah berat adalah proses bertahap, dan bisa butuh waktu berbulan-bulan. Lakukan apa yang Bunda bisa dan jangan kehilangan harapan. Bersabar dan tetap berpikir positif.
Bunda, langkah-langkah di atas bisa bermanfaat bila berat badan bayi yang rendah masih bisa diatasi. Tapi bila beratnya terlalu rendah, bayi kemungkinan akan butuh penanganan di rumah sakit. Umumnya penanganan untuk bayi dengan berat badan lahir rendah akan dirawat di Neonatal Intensive Care Unit atau NICU.
Pun dengan asupan gizi si kecil. Biasanya ada perlakuan khusus soal pemberian makanan dimana bayi mendapat makanan melalui selang langsung ke mulut bila ia tidak bisa menghisap atau bisa juga menggunakan infus.
Ada sebab kenapa bayi mengalami berat lahir yang rendah Bun. Faktor keturunan pun salah satunya. Tak hanya itu, faktor lainnya meliputi:
Bayi Lahir Prematur
Bayi dianggap prematur bila lahir sebelum minggu 37 kehamilan. Janin mendapat tambahan berat badan di tahap akhir kehamilan. Karenanya, bayi yang lahir awal punya waktu lebih sedikit untuk tumbuh dan berkembang di rahim ibu. Ini sebabnya bayi prematur beratnya kurang atau tidak bisa memiliki berat badan rata-rata.
Ibu Masih Berusia Remaja
Di penelitian tahun 2010 pada bayi yang lahir di Inggris, peneliti menemukan kalau ibu usia remaja lebih mungkin melahirkan prematur, dan bayi mereka lebih mungkin memiliki berat lahir rendah. Ini terutama terjadi pada kehamilan kedua. Peneliti juga menemukan, ibu usia remaja kurang mungkin mendapat perawatan kehamilan yang baik.
Penyakit Menular Seksual
Infeksi menular seksual bisa menyebabkan bencana pada seluruh tubuh wanita, dan ini termasuk serviks dan organ lainnya. Ada beberapa konsekuensi yang sangat serius pada bayi, termasuk kebutaan. Bila wanita mengidap penyakit menular seksual, ia perlu berkonsultasi ke dokter dan menjalani perawatan selama hamil dan menggunakan kondom untuk menghindarinya sejak awal.
Pola makan vegetarian
Ada beberapa Bunda yang menerapkan pola makan vegetarian dan sangat sehat selama kehamilan, tapi Bunda harus sangat berhati-hati dalam memastikan jumlah protein yang cukup dan makanan kaya zat besi lainnya. Kacang, bayam, rumput laut, dan kedelai menjadi penyedia zat besi yang bagus, tapi sering kali dokter menyarankan orang yang menerapkan pola makan sehat untuk mengonsumsi suplemen zat besi.
Kehamilan Kembar
Bila Anda hamil lebih dari satu bayi, berat masing-masing bayi akan di bawah 2,5 kg. Ini karena bayi berkompetisi untuk memperoleh nutrisi, sehingga membuat rahim kencang dan memberi tekanan lebih pada ibu.
Tekanan Darah Tinggi
Bila Bunda mengalami tekanan darah tinggi, aliran darah ke bayi dari plasenta akan terganggu, dan menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi.
Konsumsi Obat Terlarang dan Alkohol
Konsumsi obat-obatan dan alkohol selama hamil akan mempengaruhi pertumbuhan bayi dan berdampak pada berat badannya. Alkohol dan narkotika melepas bahan kimia berbahaya di plasenta yang mengganggu persediaan oksigen untuk bayi dan karenanya menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.
Masalah Plasenta
Bila Bunda mengalami masalah terkait plasenta, baik plasenta pervia dimana posisi plasenta di rahim menutup serviks atau preeklampsia dimana Bunda mengalami komplikasi kehamilan, hal tersebut bisa mempengaruhi aliran darah dan nutrisi ke janin, sehingga membuat bayi memiliki berat badan lahir rendah.
Diabetes
Diabetes biasanya terkait dengan bayi besar, tapi juga menyebabkan persalinan prematur di beberapa kasus yang akan mempengaruhi berat badan lahir bayi.
Abnormal pada Serviks
Serviks yang abnormal bisa menstimulasi kelahiran prematur sehingga menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi. Tapi dokter mengatasi kondisi ini dengan menggunakan teknik jahitan yang disebut cerclage, dan Bunda disarankan untuk menjalani bed rest total selama melakukan perawatan tersebut.
Dengan penanganan tepat, beberapa bayi bisa berhasil mengatasi berat lahir rendah dalam beberapa bulan pertama. Kuncinya, Bunda jangan cemas bila dokter memberitahu tentang berat bayi yang rendah. Kecemasan Bunda tidak membantu menambah berat badan bayi.
Bila situasi semacam ini sedang Bunda alami, jangan sungkan untuk bicara pada bidan atau dokter. Terpenting, cintailah tubuh Bunda dan usahakan untuk tetap hidup sehat baik fisik maupun mentalnya ya Bun.
