Bun, pernah dengar istilah “Cinta bisa menakhlukkan semua”? Kalimat ini ternyata bukan hanya ujaran para penyair belaka. Buktinya, riset pun memberikan fakta kebenaran kalimat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat, berpelukan setelah berdebat dengan seseorang, ternyata dapat menaklukkan temperamen seseorang. Hal ini pun berlaku kalau Bunda mungkin baru saja berdebat dengan ayah.
Riset yang dipimpin Dr Michael Murphy dari Departemen Psikologi ini meneliti 404 peserta. Mengutip Kompas.com, dalam kurun waktu dua minggu, para peserta diwawancarai mengenai perdebatan apapun yang mereka lalui. Mereka pun juga ditanya apakah memeluk orang yang mereka temui setelah itu? Dan bagaimana dampaknya terhadap perasaan mereka.
Hasilnya, mereka yang memeluk orang yang berdebat dengannya cenderung merasa lebih positif usai berdebat, dibanding mereka yang tak memeluk pasangannya. Mengutip Huffington Post, riset in sebenarnya ingin menyoroti dampak positif dari sentuhan manusia dan pengaruhnya bagi hubungan dengan sesamanya.
Pelukan yang juga bisa dimaknai sebagai salah satu sentuhan interpersonal non seksual muncul sebagai topik penting dalam riset tentang hubungan sosial antar-orang dewasa. Dengan memberi pelukan yang menentramkan, bahkan sepasang kekasih bisa merasakan peningkatan keamanan kasih sayang, dukungan pasangan yang lebih besar, peningkatan keintiman, kepuasan hubungan yang lebih tinggi, dan penyelesaian konflik yang lebih mudah.
Dalam sebuah relasi, terutama suami istri yang sedang berkonflik, menerima pelukan ditengah konflik yang mereka hadapi akan meredakan efek negatif yang mungkin muncul setelah berdebat. Isabel Leming, Senior Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) Technician dari klinik Smart TMS memaparkan manfaat besar dari pelukan
Menghilangkan Kesepian
Pelukan dapat merangsang produksi hormone oksitosin. Hormon ini dikenal sebagai hormon cinta dan punya sejumlah kondisi kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Oksitosin adalah neurotransmiter yang bekerja pada pusat emosi otak, meningkatkan perasaan puas, percaya, keakraban dan saling terikat.
Mencegah Penyakit Jantung
Oksitosin juga menyebabkan kita merasa lebih rileks, menurunkan ketegangan dan kadar hormon stres yang disebut kortisol. Kortisol bertanggung jawab atas tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Itu sebabnya pelukan secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Mengatur Emosi
Pelukan juga dapat meningkatkan kadar dopamin yang bertanggung jawab untuk mengatur rangkaian respon emosional dan sinyal otak. Mereka yang kurang mendapatkan atau memberi pelukan akan rentan mengalami gangguan mood seperti depresi.
Mengatasi Mood
Saat kita memeluk seseorang, tubuh juga akan memproduksi hormon serotonin. Hormon ini berfungsi mengatur mood. Mereka yang menderita depresi juga bisa dikaitkan dengan kekurangan hormon ini. Jadi, jika mood kalian sedang buruk, cobalah untuk memeluk orang yang kalian cintai.
