Bun, saat si kecil mengalami gejala penyakit baik pilek maupun demam, hal itu biasanya sama-sama membuat tubuh jadi tidak karuan. Meski biasanya gejala pilek dan demam bisa mudah ditangani dengan beli obat di apotek, ternyata ada beberapa kebiasaan yang justru memperparah gejala pilek dan demam si kecil. Coba yuk Bun, cek dulu apakah ada salah satunya yang sudah jadi kebiasaan Bunda. Kalau memang ada, maka sebaiknya dihentikan ya Bun.
Bunda Membiarkan Demamnya Begitu Saja
Ya, kesalahan yang paling umum dilakukan adalah membiarkan gejala pilek atau demam tanpa ditangani atau diobati. Mungkin Bunda berpikir positif bahwa si kecil tidak sakit dan akan baik-baik saja. Padahal, kalau semakin dibiarkan, gejala pilek atau demam justru semakin parah lho Bun. Dengan menganggap remeh demam yang dialami si kecil, ada potensi virusnya justru semakin menyebar di dalam sel tubuh. Akibatnya, kekebalan tubuh si kecil pun kian menurun.
Minum Antibiotik pun Tak Akan Membawa Pengaruh yang Signifikan
Penyakit seperti batuk, pilek, atau demam biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Jika Bunda memilih memberikan antibiotik pada si kecil, maka sebaiknya Bunda perlu tahu, minum antibiotik hanya akan membuat bakteri dalam tubuh menjadi resisten. Artinya, jika si kecil terkena infeksi bakteri lagi di kemudian hari dan mengatasinya dengan antibiotik, maka khasiat obat menjadi tidak berfungsi. Gejala pilek dan demam pun akan semakin parah dan tak kunjung sembuh.
Mengonsumsi Vitamin C Dosis Tinggi bahkan Tanpa Resep Dokter
Banyak orang percaya jika vitamin C dinilai mampu melawan segala penyakit mulai dari pilek hingga kanker. Padahal, penelitian terbaru mencatat jika konsumsi vitamin C tidak terbukti menurunkan gejala pilek maupun demam dalam waktu singkat.
Mengonsumsi vitamin C dengan dosis tinggi justru memunculkan penyakit lain, salah satunya diare. Dalam beberapa kondisi bahkan dapat meningkatkan penyerapan hingga toksisitas zat besi. Karenanya, bila si kecil demam, sebaiknya Bunda perhatikan lagi ya dosis vitamin C yang dikonsumsi si kecil.
Kurang Minum dan Kurang Tidur Pun Akan Memperlambat Penyembuhan
Setiap kali si kecil sakit, maka ia memerlukan banyak cairan tubuh. Ini karena cairan berguna untuk membantu mencairkan lendir yang tersumbat di hidung sehingga virus-virus yang terperangkap dapat keluar melalui ingus. Semakin si kecil kurang asupan minum, maka gejala pilek dan demamnya akan kian meradang. Selain dengan air putih, Bunda bisa memenuhi kebutuhan cairan si kecil dengan minum jus yang diencerkan, teh panas, atau sup kaldu yang dapat membantu melegakan gejala pilek dan demam.
Di lain sisi, cukupkan kebutuhan waktu tidur si kecil ya Bun. Tidur yang cukup dapat membantu tubuh melawan infeksi yang mungkin membuat Bunda sakit. Kendati terdengar klise, percayalah, cara ini dapat membantu mempercepat kesembuhan dari pilek dan demam yang si kecil alami.
Sebuah studi menunjukkan bahwa tidur kurang dari 7 jam setiap malam dapat meningkatkan risiko terkena flu hingga tiga kali lipat. Sementara jika pilek dan demam sering membuat si kecil terbangun di tengah malam, Bunda dapat menyiasatinya dengan tidur lebih awal atau tidur siang yang cukup.
Dan Si Kecil Masih Terpapar Asap Rokok di Lingkungannya
Bila si kecil sedang terkena pilek dan demam namun terus kena paparan asap rokok, maka sebaiknya Bunda atasi masalah ini. Terpapar asap rokok saat tubuh sehat saja dapat merusak paru-paru, apalagi bila dilanjutkan saat terkena pilek atau demam.
Saat si kecil tak sengaja menghirup asap rokok, zat-zat berbahaya dalam rokok akan masuk ke dalam tubuh dan perlahan merusak paru-paru. Akibatnya, sel-sel paru akan semakin sulit untuk melawan infeksi sehingga ia akan menjadi sering batuk. Untuk itu, usahakan lingkungan tempat si kecil beraktivitas harus selalu bebas asap rokok.
