Anak tunggal alias anak satu-satunya identik dengan sifat manja, egois, dan sulit bersosialisasi. Mereka sering dianggap tidak bisa mandiri dan ingin menang sendiri. Padahal, semua itu tergantung pola asuh yang diberikan orang tua.
Jika orang tua tidak bisa mendidik anak tunggal, karakter negatif lah yang menguasai dirinya. Sebaliknya, bila mereka dididik dengan benar, justru akan terbentuk pribadi yang kreatif, ceria, bahkan berprestasi dan pandai bergaul.
Dengan pola didikan yang tepat, anak tunggal justru akan mudah mendapatkan banyak teman karena dia merasa sendirian. Nah, bila Bunda memiliki anak tunggal, terapkan prinsipp-prinsip berikut ini saat mendidik si anak tunggal supaya mereka bisa tumbuh jadi manusia yang mandiri dan disiplin.
Berikan Tanggung Jawab
Ya, memiliki anak tunggal tak lantas Bunda terus memanjakannya sepanjang waktu. Bunda pun harus memberikannya tugas supaya rasa tanggung jawabnya terbentuk ya Bun. Sebagai contoh, berikan si kecil tugas untuk menyiram bunga setiap sore. Ketika dia sudah menuntaskan pekerjaannya, berikan ucapan terima kasih. Begitu pun saat anak bersedia membereskan mainannya, ungkapkan apresiasi Anda.
Ajak Anak saat Silaturahmi ke Rumah Teman
Salah satu hal yang perlu dihindari jauh-jauh oleh si anak tunggal adalah menutup diri dari pergaulan atau pertemanan di sekitarnya. Sebagai orangtua, bila Bunda mulai melihat adanya indikasi semacam ini, cobalah mengajak anak ketika Bunda pergi ke rumah teman.
Ajarkan kepadanya tentang cara bersosialisasi dengan orang lain. Atau, Bunda juga bisa menjadwalkan kunjungan ke tempat yang berbeda setiap seminggu sekali. Dengan demikian, anak akan menjadi pribadi yang supel dan mudah beradaptasi.
Jangan Lupa, untuk Mulai Ajarkan Ia Tentang Berbagi dan Peduli pada Orang-orang yang Ada di Sekitarnya
Yang namanya mendidik anak tunggal tidaklah mudah. Tapi jangan sampai ia terbuai dengan segala fasilitas yang diberikan orangtuanya. Bagaimanapun, kelebihan anak tunggal adalah terbiasa mendapatkan apa pun yang diinginkan tanpa harus berbagi.
Hal itulah yang membuat anak tunggal tumbuh menjadi pribadi egois. Tapi Bunda bisa mencegah kepribadian negatif tersebut agar tak muncul dengan mengajarkan peduli pada orang di sekitarnya. Misalnya, ketika ada pengamen, serahkan uangnya pada si kecil, biarkan dia yang memberikannya. Membiasakan si kecil untuk mengisi kotak sedekah di masjid juga bisa memicu empatinya.
Bijaklah Dalam Menuruti Kemauan si Kecil
Kebanyakan anak tunggal ingin kehendaknya selalu dituruti. Jika tidak, bisa-bisa mereka merajuk pada orang tuanya sampai mendapatkan sesuatu yang diminta. Biasanya, orang tua akan menuruti keinginan si anak karena takut kehilangan.
Namun, cara mendidik seperti ini tidak tepat. Nah, kalau Bunda mendidik anak tunggal dengan memanjakannya, dia akan menjadi pribadi yang lemah. Bunda dan ayah boleh menuruti keinginan anak ketika itu berhubungan dengan masa depannya. Misalnya, si anak ingin sekolah di SD favorit, saat inilah Bunda bisa mengikuti maunya. Pembentukan karakter bagi si anak tunggal sangatlah penting demi masa depannya. Karenanya, biarlah si kecil juga terbiasa mengeksplorasi kemampuannya.
Jangan sampai sebagai orangtua, Bunda cenderung protektif dan suka mengatur. Padahal, sikap seperti ini tidak baik untuk perkembangan anak tunggal. Justru, anak mengeksplorasi kemampuan dengan bermain bersama teman-temannya.
Selagi tindakannya positif, tak perlu mengeluarkan ultimatum. Izinkan dia melakukan hal-hal yang bermanfaat selama Bunda masih bisa mengawasinya secara wajar. Sikap orangtua yang terlalu mengekang akan membuat anak kehilangan rasa percaya diri dan bergantung pada Bunda.
Dan Jadilah Teman dan Sahabat yang Baik untuk Si Kecil ya Bun
Lantaran tak memiliki saudara, mereka rentan didera perasaan kesepian. Biasanya, ketika memasuki usia 3 tahun, dia akan menyadari pentingnya kehadiran saudara kandung dalam hidupnya. Anak tunggal merasa hidup sendirian meskipun Bunda ada di sisinya.
Akibatnya, ketika dewasa, dia menutup diri dari lingkungannya. Nah, sebelum hal ini terlanjur, Bunda pun perlu mendidik dan berprinsip jika Bunda ini teman dan sahabat yang tepat untuk buah hati. Jadilah temannya yang pertama. Bermainlah bersama anak dan ajak berkomunikasi layaknya seorang teman. Dengan demikian, anak tidak lagi merasa sendirian.
