Pada era digital seperti sekarang ini, kita memang sulit lepas dari gadget. Tak terkecuali, para ibu menyusui, entah itu untuk membalas pesan atau update status di media sosial.
Ketika menyusi, sebaiknya ajak bayi komunikasi, melakukan stimulasi
Saat menyusui, bayi biasanya akan menatap ke arah mata ibu. Saat itulah terjadi kontak mata antara ibu dan bayi sehingga menjadi saat yang baik untuk berkomunikasi.
Stimulasi kepada bayi dilakukan dengan mengajaknya berbicara, menyentuh, atau mengajak senyum. Bukannya malah asik mengakses social media melalui gadgetnya.
Hal-hal seperti itu dapat meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi atau bonding. Fokus kepada bayi juga akan membuat ibu dan bayi nyaman dalam proses menyusui.
Ketika Menyusi, jangan sambil bermain gadget
Tak sedikit para ibu sambil menyusui tapi sambil asik bermain gadget. Sekarang ini memang era digital, akan tetapi sebaiknya ketika menyusui sebaiknya jangan mainan gadget saat menyusi anak.
Waktu menyusui harusnya bisa mengobrol dan berkomunikasi, Ibu malah sibuk dengan gadgetnya. Itu seperti kita sedang mengobrol dengan teman atau ayah, tetapi teman ngobrolnya sedang asik bermain gadget.
Ketahui langkah menyusui yang benar
Untuk itu, perlu fokus saat menyusui dan perhatikan cara menyusui yang benar.
Berikut ini langkah menyusui bayi yang benar seperti dikutif dari klikdokter.com:
1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir.
2. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola sekitarnya. Manfaatnya adalah sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
3. Ibu duduk dengan santai kaki tidak boleh menggantung.
4. Posisikan bayi dengan benar
~ Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
~ Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
~ Mulut bayi berada di depan puting ibu.
~ Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu, jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
~ Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.
5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan putting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi.
6. Cek apakah perlekatan sudah benar
~ Dagu menempel ke payudara ibu.
~ Mulut terbuka lebar.
~ Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi.
~ Bibir bayi terlipat keluar.
~ Pipi bayi tidak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI).
~ Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunti menelan.
~ Ibu tidak kesakitan.
~ Bayi tenang.
~ Apabila posisi dan perlekatan sudah benar, maka diharapkan produksi ASI tetap banyak.
