Semua orangtua pasti ingin memiliki anak penurut. Namun, tidak jarang si kecil malah bertindak tidak sesuai dengan orangtua katakan. Memang mendidik bukan pekerjaan mudah apalagi semua anak memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Bunda perlu melakukan hak ekstra dalam mendidik dan mengasuhnya. Dan beberapa hal di bawah ini adalah cara-cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendidik anak jadi penurut dan mau mendengar apa yang kita katakan.
Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Supaya Si Kecil Tumbuh Menjadi Anak Penurut
Anak yang penurut melakukan semua yang diperintahkan orangtua tanpa bantahan. Biasanya anak mengikuti perbuatan orang tuanya. Jika ingin anak berkata lembut, maka Ibu tentu harus menunjukkan sikap yang lembut juga. Selain itu, orangtua dapat menerapkan langkah berikut agar si kecil menjadi penurut.
1. Jangan Langsung Mendikte Anak Jadi Penurut, Tapi Jelaskan Sebab Akibat
Mungkin si kecil belum paham tujuan Bunda menyuruhnya melakukan sesuatu atau bersikap baik. Jelaskan sebab akibat supaya si kecil mudah menurutinya. Misalnya karena sedang asyik bermain, si kecil susah sekali mandi sore.
Sampaikan pada anak pentingnya mandi sore serta akibat jika tidak melakukannya. Banyak bakteri menyerang tubuh yang penuh keringat. Selanjutnya muncul ruam dan gatal-gatal sangat tidak nyaman. Daripada memarahi karena tidak mau mandi lebih baik sampaikan sebab akibat.
2. Cobalah untuk Memanggil Si Kecil dengan Namanya, Karena Membuatnya Merasa Dihargai
Panggillah anak dengan namanya supaya ia merasa lebih dihargai. Menyebutkan nama saat memanggil mungkin tampak spele tetapi bagus dampak yang dirasakan si kecil. Anak langsung menoleh memperhatikan Bunda.
Sebaiknya tidak memanggil dengan berteriak. Kadang anak kesal akibat perlakuan seperti ini. Biasakan dengan lembut ketika akan menyuruh atau meminta si kecil melakukan sesuatu. Jika orangtua bersikap kasar, anak bisa lebih memberontak.
3. Dengarkan Keluhan Si Kecil dan Hal-hal yang Ingin Anak Ceritakan
Saat anak tidak menuruti orang tua, mungkin saja dia sedang ada masalah sendiri. Jadilah pendengar yang baik pada semua cerita anak. Jika hal ini sering dilakukan, di lain kesempatan anak juga lebih mudah mendengarkan perkataan orang tua.
Meskipun sering meminta melakukan sesuatu, bukan berarti orangtua tidak mendengarkan si kecil. Ketahuilah bahwa anak juga bisa lelah dengan aktivitasnya sendiri. Memiliki masalah dengan teman atau perasaan tidak nyaman di sekolah. Dengarkan keluhannya, maka si kecil akan mengikuti perintah Bunda.
4. Berikan Perintah Singkat dan Jelas, Agar Ia Langsung Paham Apa yang Bunda Perintahkan
Sama halnya dengan orang dewasa, anak juga tidak suka diceramahi panjang lebar. Karena itu jika anak sudah menunjukkan sikap kesal, sampaikan keinginan anda dalam satu kalimat singkat dan jelas. Jangan memaksa anak mendegar ceramah Anda supaya tidak bertambah kesal.
Si kecil malas mandi, sampaikan bahwa sebentar lagi waktu mandi tiba secara tegas. Jangan langsung menyuruhnya berhenti bermain. Tetapi ingatkan bahwa jam mandi sore hampir tiba. Anak akan menyiapkan diri agar dapat mandi dengan tenang.
5. Pahami Situasi dan Lihatlah Kondisi Si Kecil, Cari Tahu Kapan Emosinya Naik
Anak terkadang memiliki waktu kapan sedih, kesal, marah dan emosi negatif lainnya. Mengetahui hal ini memudahkan Bunda sebagai orangtua memilih waktu yang tepat untuk memberi perintah. Menyuruh anak saat ia sedang dalam emosi tidak stabil, wajar saja jika menolaknya.
Berikan waktu sampai si kecil lebih tenang. Biarkan anak menjelaskan semua yang dirasakan. Kemudian sampaikan tanggapan orangtua atas perilaku anak. Selanjutnya baru dapat memberi perintah dan anak lebih mudah menurutinya.
6. Tetapkan Aturan secara Konsisten untuk Melatihnya Jadi Anak yang Disiplin
Aturan diterapkan secara konsisten supaya anak tidak bingung. Misalnya harus pulang ke rumah jam 16.00 WIB. Jika si kecil pulang terlambat, tanyakan penyebabnya dan beri nasihat atas kesalahan pertama. Beri hukuman saat hal tersebut terulang lagi.
Hukuman sebagai bukti bahwa orangtuabersikap tegas dalam hal ini. Meskipun begitu, kadar hukuman yang ringan saja agar tidak menyakiti si kecil. Sebab tujuan utamanya mendidik si kecil menjadi pribadi penurut. Jadi, konsistenlah pada aturan sesuai kesepakatan.
7. Apresiasi Si Kecil untuk Apa yang Sudah Dilakukan dan Diperbuatnya
Ketika berhasil menerapkan sikap baik dan anak penurut, jangan sungkan memberikan apresiasi. Anak merasa lebih termotivasi menjadi penurut di kesempatan berikutnya. Berbeda sekali jika semua usaha si kecil tak dihargai orang tuanya.
Anak merasa bahwa perbuatannya tidak terlalu berdampak dalam hidup, makanya tidak ada respon apa-apa dari orangtua. Padahal, mungkin saja saat itu orangtua sedang sibuk. Setelah sadar sikap baik si kecil, berilah pujian.
8. Ciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Mendukungnya Tumbuh Dalam Situasi yang Baik
Anak kecil memiliki rasa ingin tahu yang besar membuatnya suka sekali menjelajahi hal baru. Jangan suka membuyarkan konsentrasi si kecil. Namun, sebagai orangtua sebaiknya ciptakan lingkungan kondusif untuk perkembangan si kecil.
Ketika anak membangkang atau tidak mau menuruti perkataan orang tua, jangan langsung marah. Juga hindari memberi hukuman. Tetapi pindahkan anak ke aktivitas lain yang mampu mengalihkan perhatiannya.
9. Jangan Mudah Marah, Tetap Tenang dan Dengarkan Penjelasan dari Anak
Si kecil mudah sekali melanggar peraturan dan menjadi tidak penurut. Alih-alih memarahi, cobalah berpikir positif. Sebab jika yang ditampakkan orangtua adalah emosi negatif, anak melihat bentuk emosinya. Semua isi omelan orangtua tidak masuk ke telinga si kecil.
Rugi saja lelah marah-marah tetapi hasilnya tidak ada. Lebih baik menenangkan diri dan komunikasikan lagi dengan anak saat emosi mulai mereda. Bicarakan padanya sebab dan akibat anak tidak mematuhi peraturan atau melakukan sesuatu yang bertentangan.
10. Kenali Faktor Penyebab yang Membuat Anak Tidak Menurut
Misalnya saat mengajak si kecil beli buah ke supermarket. Awalnya anak menikmati saja perjalanannya, namun lama kelamaan semakin bertingkah. Jangan langsung marah, pahami dulu penyebab anak tidak patuh. Mungkin saja sudah bosan terlalu lama di supermarket. Itulah beberapa hal yang dapat dipraktikkan orangtua agar anak penurut. Ingat, orangtua harus paham alasan atau penyebab anak tidak patuh. Jangan langsung menghakimi si kecil sebab mungkin saja akar masalahnya pada orangtua.