Membuat anak cepat tertidur itu memang susah ya Bun. Apalagi jika si kecil malah rentan rewel saat diajak ke tempat tidur. Kalau sudah begitu, pekerjaan sebagai ibu pun terasa sangat menguras tenaga. Tapi Bunda, tak boleh begitu saja menyerah. Karena menidurkan dan membuat anak punya jam tidur yang cukup itu banyak manfaatnya. Justru yang harus dihindari itu ketika si kecil sudah mulai terbiasa begadang.
Begadang dan terjaga berbeda makna ya Bun. Saat terjaga, ada kemungkinan rasa kantuk masih melekat padanya sehingga lebih mudah menidurkan si kecil. Namun jika ia menolak tidur pada waktu tidur yang Bunda tetapkan, kali ini Bunda pun harus memberinya pengertian mengenai risiko begadang.
Si Kecil Cenderung Mudah Berperilaku Agresif Jika Terbiasa Begadang Loh Bun!
Bunda mungkin tak sadar, tapi anak yang terbiasa begadang umumnya akan mudah menunjukkan perilaku agresif. Saat tidur, baik anak-anak maupun orang dewasa akan mengeluarkan hormon endorphin yang membuat diri merasa nyaman dan bahagia. Tapi sebaliknya, jika anak-anak tidak mendapatkan jam tidur yang berkualitas, maka tubuhnya justru akan memproduksi hormon adrenalin. Hormon itulah yang membuat emosinya jadi tidak stabil dan cenderung emosional. Belum lagi lantaran dia harus menahan rasa kantuknya saat siang hari di sekolah.
Belum Lagi Akan Timbul Masalah dengan Perkembangan Kognitifnya, Hati-hati ya Bun!
Saat anak sudah mulai duduk di bangku sekolah, kebiasaan begadang bisa berpengaruh pada perkembangan kognitifnya. Mereka pasti akan sulit menjaga konsentrasi dan kesulitan untuk fokus pada materi pelajaran. Alhasil, pelajaran yang terserap pun minim karena fungsi otak tidak dapat bekerja maksimal. Jika sudah demikian, dampaknya akan terlihat pada rapor atau evaluasi hasil pembelajarannya.
Akibat Kurang Tidur, Daya Tahan Tubuhnya Akan Menurun Juga Loh Bun!
Kurang tidur tidak hanya mengganggu aktivitas dan kesehatan si kecil. Bunda perlu tahu, saat si kecil sibuk beraktivitas dengan tubuh yang tidak fit bahkan cenderung kelelahan, hal ini bisa membuat daya tahan tubuhnya semakin menurun. Bunda tahu kan, dengan kondisi yang demikian, si kecil akan lebih mudah terserang penyakit semisal flu, batuk, demam, dan sebagainya. Mulai sekarang, ingatkan si kecil agar tidak begadang ya Bun!
Karena Kurang Tidur, Bukan Tak Mungkin Si Kecil Akan Jadi Sosok yang Cenderung Menutup Diri. Ini Alasannya
Bunda, anak yang kurang tidur akan memanfaatkan jam istirahat di sekolahnya untuk terlelap sementara. Hal ini yang akhirnya membuat mereka enggan bermain dan berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan yang cukup krusial, ia akan melupakan jam makan dan memilih untuk tak melahap bekal buatan Bunda. Jika terus dibiarkan, mereka cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar.
Tapi yang Paling Penting, Bunda Perlu Tahu dan Menyadari Bahaya Kurang Tidur yang dapat Merusak Otaknya
Hal ini terungkap lewat sebuah penelitian kecil di University Hospital of Zurich, Swiss. Para peneliti mengamati pengaruh kurang tidur terhadap 13 anak berusia 5 sampai 12 tahun, dan mereka menemukan bahwa anak-anak yang kekurangan waktu tidur atau memiliki kualitas tidur yang buruk, terdeteksi mengalami kerusakan otak secara keseluruhan, tak hanya bagian otak yang bertanggung jawab untuk daya ingat mereka.
Dalam penelitian itu, setelah durasi tidur anak-anak tersebut berkurang hingga setengahnya dari yang seharusnya mereka butuhkan sesuai usia mereka, terlihat kerusakan yang signifikan pada bagian belakang otak, yang berhubungan dengan gerakan yang direncanakan, penalaran ruang, dan fokus atau perhatian. Padahal, yang selama ini diketahui, kekurangan tidur berefek buruk bagi bagian depan otak. Meski begitu, baik anak-anak maupun orang dewasa sama-sama membutuhkan satu periode tidur lelap untuk dapat pulih setelah begadang.
