Disiplin pada anak itu perlu dilatih dan diarahkan. Tidak mengajari disiplin sejak menyebabkan anak sulit memfokuskan diri pada satu kegiatan sampai usai. Ia pun sulit untuk berfikir dan mencari solusi setiap masalah yang dijumpai dari kegiatan tersebut.
Disiplin yang diajarkan di rumah akan menjadi jembatan untuk terjun ke dunia luas yang cukup keras. Banyak orang tua tak mengajarkan disiplin secara tidak lanagsung pada anak. Simak Alasan Orang Tua Tak Mengajarkan Disiplin pada anak.
Disiplin yang tidak diajarkan juga memiliki dampak loh. Yuks Kenali Dampak Tidak Mengajarkan Anak Disiplin
Membuat Bayi Tak belajar Mengontrol Emosi
Bayi kenal disiplin dari kebiasaan sehari-hari. Tetapi kalau kebiasaaan sehari-hari saja membingungkan karena tak ada aturan yang jelas untuk ditaati bersama, bagaimana bayi bisa bisa mengenal dunia ini sebagai tempat yang nyaman, dapat dipercaya dan dikendalikan.
Semuanya serba tidak pasti, misalnya kapan harus mandi, makan dan sebagainya. Akhirnya bayi tak pernah belajar bagaimana mengontrol semosi melalui kebiasaan yang dilakukan sehari-hari
Lantas Apa yang sebaiknya dilakukan oleh Orang Tua?
– Biasakan bayi tidur tepat waktu dengan pola tidur teratur dan ditempat tidur. Rutinitas adalah langkan awal mengenalkan bayi pada disiplin.
– Berikan ASI dengan pola yang teratur
– Jaga kebersihan bayi dengan segera mengganti baju/popok bila basah
Membuat Batita Semuanya Sendiri
Tidak ada aturan yang tegas di rumah sehigga menyebabkan anak bersikap semaunya. Akibatnya anak tidak disukai dalam pergaulan. Selain itu, kemampuan membedakan benar salah, baik/buruk akan terhambat.
Lantas apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua?
– Gunakan Taktik. Misalnya orang tua tak ingin anak menonton TV sampai malam, sebaiknya segera ajak anak ke kamar. Bacakan buku cerita atau dongeng kegemarannya sampai tertidur.
– Jangan asal melarang tetapi sampaikan juga alasannya dengan bahasa yang mudah dipami anak.
– Sampaikan dengan jelas. Umpama, anak tak boleh bermain terlalu jauh, ini membingungkan anak. Katakan saja kalau hanya boleh bermain diteras rumah.
Membuat Anak Prasekola Sulit Ikut Aturan
Selain kesulitan mengikuti aturan main di TK, ia pun sering kehilangan barang atau mainan akibat ketidak disiplinannya.
Yang sebaiknya dilakukan Orang Tua:
– Bantu buatkan jadwal yang teratur semisal bangun pagi, mandi lalu sarapan.
– Kauth anak membesarjab sendiri urusan sehari-harinya seperti menaruh sepatu, tas dan seragam sekolahnya ditempat seharusnya.
-Usahakan satu rumah memiliki ritme yang saa sehingga tidak sulit mengikutinya.
Membuat anak Usia 6-8 Tahun, Jadi Teledor
Anak akan kesulitan mengikuti aturan di sekolah dasar yang jauh lebih disiplin daripada aturan di Sekolah, Sering ketinggalan buku pelajaran,lupa tidak mengerjakan PR dan lainnya.
Lantas apa yang seharusnya dilakukan orang tua?
– Bantu membuat jadwal harian, kapan waktu belajar, bermain dan istirahat
– Buat table hukuman misalnya kesalahan yang sama terulang sekian kai maka jatah nbermain sepedanya dikurangi.
– Sesekali biarkan anak merasakan dampak dari ketidak disiplinannya.
Membuat Usia 9 -12 Tahun, Prestasi tak memuaskan
Anak akan mendapat banyak masalah disekolah maupun dengan teman-temannya. Prestasi Pelajarannya juga cendung kurang memuaskan karena anak tidak bisa membagu waktunya dengan baik. Ia tumbuh menjadi pribadi yabg tidak tenangm selalu resah dan teburu-buru.
Lantas apa yang sebaiknya dilakukan oleh orang tua?
– Anak usia ini sudah bisa diajak bicara. Berikan contoh-contoh lingkungan terdekat dari orang-orang yang gagal.
– Pertegas sanksi bila masih mengulang kesalahan yang sama
