Anak adalah titipan Tuhan. Kita sebagai orang tua yang diberikan amanah, sudah sepatutnya menjaga, merawat, dan mendidik anak dengan sebaik-baiknya.
Harapannya apa yang kita ajarkan dan apa yang ditanamkan kepada anak terus melekat pada dirinya. Bicara mendidik anak, tentu ini bukan perkara mudah. Ada banyak sekali tantangan yang dihadapi.
Nah, terkait pendidikan, kita mengenal paling tidak 3 ranah, yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang dilaksanakan secara resmi di lembaga pendidikan seperti SD, SMP, dan SMA.
Sedangkan pendikan nonformal merupan pendidikan khusus untuk mendapatkan keterampilan tertentu seperti kursus menjahit, kursus mesin, dll. Adapun pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan keluarga. Pendidikan informal sejatinya pendidikan pertama dan paling utama yang harus diberikan kepada anak sejak kecil.
Oh ya, Bunda, sadar tidak sekarang ini kita sering menyalahartikan fungsi pendidikan? Saat anak terlibat hal-hal negatif, lebih mudah menyalahkan institusi pendidikan. Sekolah dan guru menjadi pihak pertama yang mendapat sororan tajam.
Padahal pendidikan dari rumah adalah pondasi penting bagi anak. Ya, keluarga merupakan lingkungan pendidikan bagi anak. Hal ini berarti sejak anak dilahirkan ke dunia, maka ia sudah harus mendapatkan pendidikan dari orang tuanya. Mulai dari cara berjalan, makan, bahasa, perilaku, dll.
Mungkin hal tersebut terlihat sepele. Bahkan mungkin banyak yang beranggapan hal-hal tersebut merupakan pencapaian alamiah seiring bertambahnya usia anak.
Namun, kita harus pahami, Bunda, jika semua hal itu dibiarkan tanpa pengarahan, anak bisa saja memiliki bahasa yang buruk ataupun perilaku yang buruk. Itu semua karena pengaruh lingkungannya.
Apalagi adanya anggapan bahwa perilaku buruk saat kecil adalah lumrah, dan akan menghilang dengan sedirinya saat dewasa. Padahal kebiasaan buruk yang tertanam sejak kecil, bisa dibawa sampai dewasa. Nah, saat kita berusaha mengubahnya, tentu jadi lebih sulit.
Untuk itu, yuk sejak dini kita tanamkan berbagai hal baik pada si kecil. Kita perlu terus memberi contoh bagaimana berperilaku dan berkata yang baik. Nilai religius, kejujuran, sopan santun, dan hal positif lain jangan ditunda untuk ditanamkan. Dengan begitu, anak akan memiliki pondasi kuat dalam hidupnya, sehingga tidak mudah terjerumus ke hal-hal negatif.
Sebagai orang tua, kita memang perlu selalu belajar ya, Bunda. Jangan sampai kita hanya menggantungkan pendidikan anak pada institusi formal. Lagipula waktu anak di sekolah lebih sedikit ketimbang saat mereka di rumah. Yuk, semangat selalu dalam membersamai anak.
