Merawat dan mengasuh anak nyatanya bukan pekerjaan yang mudah ya Bun. Setiap anak punya pola tumbuh kembang yang berbeda-beda. Cara yang diterapkan pun berbeda. Apalagi antara anak laki-laki dan perempuan. Ada hal-hal krusial yang pasti akan Bunda rasakan karena keduanya punya kebutuhannya masing-masing.
Untuk Bunda yang baru saja memiliki dua buah hati dengan berbeda jenis kelamin atau kebetulan kembar berupa anak perempuan dan laki-laki sekaligus, terpenting Bunda harus menyadari dan realistis kalau cara mengasuh kedua buah hati Bunda memang harus berbeda.
Perbedaan perkembangan dan pertumbuhan anak perempuan dan anak laki-laki tersebut oleh penelitian dikaitkan dengan gen, hormon, dan proses kimia yang terjadi pada otak mereka. Untuk itu, sebaiknya Bunda mengenali hal-hal krusial ini agar si kecil.
Cobalah Kenali Emosi Mereka Masing-masing ya Bun, Soal
Perempuan memang paling baik memainkan memahami emosi orang lain. Nah, kemampuan ini ternyata sudah berlaku sejak mereka kecil. Penelitian menyimpulkan bahwa bayi perempuan lebih suka ekspresi wajah orang-orang di sekelilingnya, sementara bayi laki-laki lebih menyukai gambar-gambar yang terlihat dari ponsel. Para ahli sepakat bahwa anak perempuan lebih pandai mengekspresikan perasaan mereka.
Menariknya, keterampilan membaca emosi dan ekspresi pun sudah dimiliki sejak anak masih bayi. Untuk itu, memahami berbagai emosi dan mengekspresikan bagaimana emosinya itu sangat penting untuk dilatih sejak dini ya Bun. Hal ini supaya si kecil dapat mengerti, menghargai, serta memahami perasaan dirinya sendiri maupun orang lain.
Soal Kemampuan Spasial, Anak Perempuan dan Laki-laki itu Berbeda Lho Bun
Kemampuan spasial adalah kemampuan anak untuk memahami dan memecahkan suatu masalah yang melibatkan ukuran, jumlah, jarak, atau hubungan antarobjek yang sering muncul di pelajaran matematika. Menurut penelitian, anak laki-laki cenderung lebih unggul daripada anak perempuan dalam kemampuan ini di usia yang sama.
Kendati anak laki-laki cenderung lebih unggul dalam kemampuan spasial, memberikan mainan anak yang seusianya itu lebih baik. Yuk Bun, biarkan si kecil baik anak perempuan dan anak laki-laki mengeksplorasi kemampuan spasial dari mainan yang mereka mainkan, seperti menyusun puzzle atau menghitung balok.
Perubahan Fisik pun Jangan Dibandingkan ya Bun
Tahapan pertumbuhan dari bayi hingga jadi remaja pada anak perempuan dan laki-laki sedikit berbeda lho Bun. Walaupun tinggi dan berat badan si kecil mungkin tidak berbeda jauh, pertumbuhan tinggi anak perempuan terjadi lebih cepat, dibanding laki-laki. Tapi secara umum, tinggi tubuh anak laki-laki akan melampaui tinggi tubuh anak perempuan dalam beberapa tahun.
Bun, nantinya yang jadi PR Bunda adalah menjelaskan secara fisik perbedaan yang akan terjadi pada mereka ketika memasuki pubertas. Dengan begitu, si jagoan maupun anak perempuan Bunda akan siap dan tidak kaget dengan perubahan yang terjadi. Tentu saja, memberikan pemahaman ini sebaiknya dilakukan di waktu yang berbeda ya Bun. Selain itu, Bunda juga perlu memberitahu pada si kecil agar tidak takut atau cemas dengan perubahan fisik yang terjadi karena pubertas.
Kemampuan Motorik dan Verbal
Keterampilan motorik kasar pada anak laki-laki, seperti berlari, melompat, dan menjaga keseimbangan cenderung berkembang lebih cepat. Sementara kemampuan motorik halus pada anak perempuan lebih cepat berkembang, contohnya keterampilan menulis, menggambar, atau mewarnai. Itu sebabnya kemungkinan besar anak laki-laki cenderung lebih suka bermain dan bergerak bebas, sementara anak perempuan lebih suka membaca buku dan melihat-lihat gambar.
Namun, kondisi lingkungan anak juga membawa pengaruh pada keterampilan motorik anak. Jika anak dibesarkan pada lingkungan yang kental dengan seni, kemungkinan besar anak akan cenderung menyukai bermain alat musik atau melukis. Begitu pula sebaliknya, terlepas dari jenis kelamin; anak perempuan atau anak laki-laki.
Apapun yang anak Anda sukai, entah itu melukis atau melompat dan berlari yang penting Anda lakukan adalah tetap mengawasi keselamatan anak saat bermain. Membiarkan anak bermain permainan yang disukai membuat anak menjadi lebih leluasa untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam dirinya.
Sementara itu, mengenai kemampuan verbal, dilansir dari Baby Center, peneliti mengungkapkan bahwa gen dan hormon seks pada anak laki-laki dan perempuan memengaruhi kemampuan bicara anak. Anak laki-laki cenderung lebih lambat dalam belajar berbicara sehingga menggunakan kosakata yang terbatas, sementara anak perempuan cenderung lebih baik dan lebih cepat, baik itu memahami nada suara dan ekspresi.
Urusan Mainan Pun Jangan Disamakan ya Bun
Bayi memang tak bisa membedakan mana permainan yang harusnya dimainkan anak laki-laki atau anak perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan bermain dan kadar hormon seks bisa mempeengaruhi jenis permainan yang disukai oleh anak.
Misalnya, anak laki-laki yang besar di keluarga dengan saudara perempuan lebih banyak cenderung menyukai mainan boneka atau action figure. Sementara anak perempuan yang kadar hormon laki-lakinya lebih tinggi, salah satunya testosteron, cenderung lebih suka bermain sesuatu yang menantang atau menyukai mobil-mobilan dibandingkan boneka barbie. Bun, memilih mainan yang sesuai untuk anak itu penting lho.
Sebab, dari aktivitas bermain inilah anak mendapat banyak pengalaman dan mengembangkan keterampilannya. Ada kalanya Bunda perlu membiarkan anak bermain sendiri atau bersama dengan teman-temannya, bukan hanya untuk belajar bersosialisasi tapi juga melatih anak untuk mengenal dirinya lebih baik.
