Proses mengajarkan sikap hidup anak yang bijaksana cukup panjang. Membutuhkan kesabaran dan konsistensi sehingga perlu dilatih sejak dini. Tentunya, orangtua perlu terlibat langsung agar lebih cepat menanamkan sikap bijaksana pada si kecil. Karena kebijaksanaan yang ada pada sikap anak, memiliki pengaruh yang sangat penting dalam kesuksesannya kelak. Untuk mendukungnya mencapai hal-hal baik di masa depannya. Tak ada salahnya, jika sebagai orangtua kita sudah mendidiknya untuk memiliki sikap bijaksana mulai dari sekarang.
Sebagai Orangtua, Kita Perlu Menyadari Bagaimana Pentingnya Mengajarkan Anak yang Bijaksana
Hidup bijaksana dan baik berpeluang besar menghasilkan anak unggul. Semua orangtua pasti ingin anaknya unggul baik dalam akademik maupun non akademik. Tetapi, untuk mendapatkan ini membutuhkan waktu, usaha dan energi.
Anak unggul dan memiliki karakter bijaksana sangat diperlukan dalam dunia sekarang ini agar mampu bersaing dengan yang lainnya. Tidak mampu bersaing akan sulit bertahan hidup. Apalagi bertambah umurnya anak semakin dewasa dan banyak tanggung jawab.
Penting sekali bagi orangtua mengajarkan anak hidup bijaksana agar dapat hidup dengan baik di masa depannya. Sebab, namanya hidup tidak selalu mulus tetapi banyak masalah yang menghadang. Jika hal ini tidak mampu dilewati, bagaimana bisa bertahan hidup?
Sifat bijaksana merupakan kunci berhasil dalam pendidikan, karier, rumah tangga dan percintaan. Seseorang yang bijaksana pasti memiliki perilaku baik sehingga yang diperolehnya juga bagus. Anak lebih mudah berinteraksi dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.
Hal yang Dilakukan Orangtua Agar Anak Memiliki Sifat Bijaksana dalam Hidup
Melatih anak yang bijaksana merupakan tanggung jawab orang tua, bukan ayah atau ibu saja tetapi keduanya. Biasanya selain di rumah, anak juga diajarkan hidup dengan baik oleh guru di sekolah. orangtua yang mengajarkan juga harus mempraktekkan tindakan positif di depan anak. Berikut sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk menghasilkan anak bijaksana.
1. Bantu Anak Memahami Apa Itu Bijaksana dengan Memberinya Gambaran
Anak tentu belum paham apa maksud dari kata bijaksana. Sebelum masuk pada bahasan berikutnya, sampaikan terlebih dulu pengertian atau definisi bijaksana pada si kecil. Gunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan berikan contohnya agar cepat paham.
Banyak perilaku orang bijaksana seperti berkata jujur, tidak berbohong apapun terjadi. Berani minta maaf setelah melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak. Menggunakan dan merawat barang miliknya dengan baik.
2. Ajak Anak Komunikasi Saat Melakukan Kesalahan, Agar Ia Bisa Belajar dari yang Telah Ia Lakukan
Semua anak pasti pernah melakukan kesalahan salah satunya disebabkan si kecil tidak tahu bahwa yang dilakukan tersebut salah. Saat mengetahuinya jangan langsung memarahinya. Koreksi kesalahan anak dengan cara yang positif.
Ajak komunikasi terlebih dulu jika anak melakukan hal bertentangan dengan apa yang orangtuanya sampaikan. Jangan lupa, ciptakan rasa aman dan nyaman agar si kecil tidak takut berkata jujur tentang kesalahannya.
3. Ajarkan Anak Moral yang Baik dengan Memberinya Contoh-contoh Baik Pula
Biasanya moral dan etika berkaitan erat dengan nilai yang dianut masing-masing keluarga. Misalnya ada keluarga yang mengedepankan berbagi serta tolong menolong. Namun, ada keluarga tetangga sangat mengutamakan toleransi atau tanggung jawab.
Pengajaran ini tergantung lagi kepada cara orangtua menyampaikan nilai dalam keluarga pada si kecil. Perlu juga diketahui bahwa pondasi dasar yang harus dijunjung tinggi adalah nilai spiritual. Bacakan dongeng-dongeng bertema moralitas agar anak tidak bosan mendengar ceramah orang tua.
4. Ajarkan Si Kecil untuk Terbiasa Membagi Waktu dengan Membuat Manajemen Waktu
Manajemen waktu yang baik merupakan salah satu kunci sukses. Anak harus tahu cara memanfaatkan waktu dengan bijak agar setiap menit terlewati tidak sia-sia. Buat jadwal aktivitas setiap harinya mulai pagi hingga malam hari.
Cantumkan jam atau waktunya agar si kecil paham. Aktivitas dilakukan sesuai agenda tersebut. Hal ini membuat hidup lebih mudah karena anak sudah menerapkannya sejak dini. Saat sudah dewasa, anak tidak perlu dipaksa lagi untuk menggunakan waktu sebaik mungkin.
5. Ajari Pula Anak untuk Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Tubuh dan lingkungan kotor lebih mudah terserang penyakit. Ajarkan anak pentingnya menjaga kebersihan kapanpun dan di manapun ia berada. Kebersihan juga berpengaruh besar menjadi pribadi yang sehat, aktif dan cerdas.
Karena itu, latih anak menjaga semua yang dimilikinya dalam keadaan bersih. Mencuci tangan sebelum makan. Gosok gigi sebelum dan sesudah bangun tidur serta mandi 3 kali sehari. Mainan diletakkan di tempat yang sudah disediakan serta jangan berserakan.
6. Bantu Ia Menumbuhkan Sikap Empati dalam Dirinya Sedari Dini
Anak yang memiliki sikap empati mudah memahami apa yang dirasakan orang lain. Hal ini mengurangi dirinya menyakiti orang disekitar. Jika ada teman sedang kesulitan, bisa langsung dibantu dan mudah berbagi.
Sikap ini penting sekali dimiliki dalam kehidupan sosial karena adanya interaksi dengan orang lain. Memiliki rasa empati membuat anak mempertimbangkan perbuatan sebelum dilakukan agar tidak menyakiti orang.
7. Ajari untuk Tidak Jadi Seseorang yang Selalu Menyimpan Dendam, Karena Hanya Akan Merugikan Dirinya Sendiri
Anak-anak dalam berteman pasti ada kesalahpahaman berujung pertengkaran. Orangtua jangan memihak salah satu diantaranya. Tetapi, menjadi penengah agar pertengkaran tersebut tidak berlanjut hingga bermusuhan.
Seseorang yang bijaksana tidak pernah ingin balas dendam. Ajarkan anak saling minta maaf dengan temannya, dengan begini pertengkaran sebelumnya selesai. Rasa dendam pun hilang karena sudah saling memaaflkan.
8. Dan Ajarkan Anak untuk Mau Berteman dengan Siapa Saja
Seorang anak sebaiknya tidak pilih-pilih teman kecuali dari segi moral dan etikanya. Ajarkan pada anak untuk berteman dengan siapa saja. Jangan hanya mau berteman dengan anak orang kaya saja karena hal ini tidak baik untuk masa depannya.
Berteman harus tulus tanpa ada keinginan untuk memanfaatkan teman. Sebisa mungkin saling tolong menolong tanpa pamrih. Jika ada hal yang tidak cocok, sebaiknya jangan langsung marah tetapi bicarakan dulu dengan baik. Itulah 6 hal bisa diterapkan orangtua menginginkan anak yang bijaksana. Sikap ini tidak muncul sendirinya sehingga perlu dilatih sejak dini. orangtua berperan penting membentuk pribadi si kecil menjadi lebih baik setiap harinya.
