Jangankan anak kecil, kita yang sudah dewasa sekalipun kerap bingung tatkala musibah datang tiba-tiba. Untuk bunda yang sudah pernah mengalaminya, menghadapi musibah memang jadi situasi yang cukup membingungkan. Jangankan untuk berusaha menyelamatkan diri, kadang kita justru terdiam karena tak tahu akan berbuat apa.
Masalahnya bukan karena gugup saja, hal ini bisa jadi karena kita juga tak begitu paham bagaimana langkah pertama untuk menghadapi suatu musibah. Walau mungkin jarang terpikirkan, sebenarnya hal ini jadi salah satu hal yang perlu kita ajarkan pada si kecil dirumah.
Tapi sebelum melangkah kesana, bunda juga perlu tahu. Bagaimana cara tepat untuk membekali mereka dalam hal menghadapi musibah. Sebab kadang anak-anak suka bertindak ceroboh, jangan sampai tindakannya nanti justru membahayakan dirinya sendiri. Sebisa mungkin ajak mereka dengan latihan yang menyenangkan agar mereka memahami dengan baik, apa yang akan kita ajarkan.
Sebagai Langkah Awal, Beri tahu Mereka Jika Dalam Musibah, Keselamatan Jadi Hal Penting yang Harus Diutamakan
Bunda perlu ingat, jika ini jadi tanggung jawab serius yang harus kita lakukan. Dan tarulah kali ini kita akan memberinya pemahaman akan musibah yang bisa datang dari api. Beritahu mereka, jika ini jadi salah satu musibah yang cukup serius dan sangat berhaya.
Pastikan pula jika mereka tahu resiko bermain sumber api, mulai dari korek api, lilin, obat nyamuk bakar, kompor gas hingga bahan lain yang mudah terbakar. Sebab pemahaman yang tidak mendalam, kadang membuat mereka terlalu menyepelekan bahaya yang bisa saja melukainya.
Tekankan pula, jika dalam kondisi seperti, menyelamatkan diri dari bahaya jadi hal paling penting yang harus dilakukan oleh mereka.
Kemudian Buatlah Rancangan Kecil Tentang Bahaya yang Datang dari Sebuah Musibah
Jika memang dirasa kurang lihai dalam menjelaskan apa saja itu bahaya api secara langsung. Bunda bisa mencari alternatif lain dengan mengajaknya bercerita lewat beberapa buku yang bisa menjelaskan. Gambar dan media seperti ini dinilai jadi sesuatu yang akan memudahkan langkah kita untuk membantunya memahami bahayanya.
Ajak ia untuk mendengarkan bunda bercerita, tentang bahaya apa yang akan terjadi jika ia tak berhati-hati dalam menghadapi situasi seperti ini. Mulai dari terkena luka bakar, hingga merenggut nyawa.
Lalu Ajak Mereka Berdiskusi dan Tanya Jawab Tentang Apa yang Seharusnya Dilakukan
Bunda mungkin tahu, jika pada 14 Februari 2018 lalu, di salah satu Sekolah Menengah Atas di Florida terjadi sebuah penembakan yang juga menewaskan 17 orang, yang sebagiannya adalah siswa. Ini memang bukanlah Insiden penembakan pertama yang pernah terjadi di Amerika. Sebelumnya, insiden serupa pernah terjadi di beberapa tempat seperti SD Sandy Hook, Columbine High School, Virginia Tech, Aurora, Orlando, serta Las Vegas.
Sebelum banyak insiden penembakan masal terutama di sekolah-sekolah Amerika, pemerintah bersama dengan beberapa asosiasi seperti AllSafe Defense Systems California menyediakan simulasi pertahanan diri dari senjata api. Kini, simulasi tersebut sudah semakin diaplikasikan ke sekolah-sekolah, dengan harapan ke depannya tidak akan memakan korban jiwa terutama anak-anak.
Nah, dari gambaran ini kita bisa belajar. Bahwa sesungguhnya memberi mereka pelajaran akan beberapa simulasi dari musibah sangat perlu untuk disampaikan. Untuk itu, bunda bisa mengajak mereka berdiskusi dan mencari jalan keluar jika suatu waktu terjadi musibah, dan salah satunya kebakaran. Berilah padanya gambaran, tentang kemana ia harus melangkah, dan benda apa yang harus diraihnya demi bisa melewati kebakaran yang terjadi.
Ingatkan pula, jika benda-benda kesukaannya jelas bisa diganti lagi. Namun nyawa tak akan pernah terganti. Pastikan ia paham, jika apa yang kita sampaikan itu adalah langkah-langkah awal yang perlu dilakukan.
Dan Jangan Lupa Pula Beri Mereka Pengetahuan dengan Contoh yang Mengasikkan
Dari serangkaian musibah-musibah yang akhir-akhir ini terjadi di negara kita. Mulai dari bencana banjir, erupsinya gunung, hingga kebakarang yang juga kerap terjadi. Kita belajar bahwa, sedari dini amatlah penting. Jika anak sudah mendapatkan pemahaman yang baik, akan simulasi bencana yang mungkin nanti akan dialaminya. Bukan berarto berdoa yang buruk ya bun, ini adalah rangkaian kenyataan yang kelak memang bisa saja mereka terima.
Akan tetapi, jika kita coba telisik pada angka musibah kebakaran dan pemahamannya menjadi sebuah pendidikan. Agaknya negara kita masih tergolong kurang. Padahal, menurut Injury Prevention for Children with Special Health Care Needs Work Group dalam jurnal “Case Study: Using a Virtual Reality Computer Game to Teach Fire Safety Skills to Children Diagnosed with Fetal Alcohol Syndrome”, luka bakar menjadi bahaya ketiga setelah kecelakaan bermotor dan tenggelam untuk anak usia 1-9 tahun. Berbekal dengan data ini, Indonesia seharusnya sudah bisa memulai untuk memberikan simulasi kepada anak, baik di sekolah maupun di rumah.
Sayangnya, bunda pasti tahu kan jika simulasi kebakaran pada anak secara real akan sangat berbahaya. Banyak hal yang bisa terjadi seperti panik berlebih atau celaka saat proses evakuasi. Meski begitu, ternyata ada cara yang dinilai efektif untuk memberikan simulasi khusus kepada anak, yaitu dengan menggunakan teknologi Virtual Reality (VR). Alasannya, selain mampu mengurangi resiko terjadinya kecelakaan saat simulasi, cara ini dianggap akan memudahkan anak untuk mengerti tanda bahaya kebakaran dan mengenal jalur evakuasi.
Hal tersebut disampaikan melalui studi ilmiah “Using immersive game-based virtual reality to teach fire-safety skills to children”, bahwa penggunaan VR ini mampu meningkatkan motivasi kepada anak untuk melakukan simulasi kebakaran. Anak bisa diajak untuk tidak menjadi pembaca atau pelaksana pasif, tapi mampu memegang kuasa penuh untuk mengontrol simulasi secara virtual dan berinteraksi dengan objek virtual yang berkaitan dengan proses simulasi.
Dan berita baiknya, baru-baru bini OmniVR selaku perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi Virtual Reality (VR), ingin menyampaikan pemahaman baru kepada kita. Bahwa tak hanya penggunaan VR sebenarnya lebih dari sekadar gaming. Oleh karena itu, OmniVR mencoba untuk memperkenalkan VR ke dalam dunia edukasi dan training seperti melakukan Simulasi Kebakaran.
Dibungkus dalam wadah yang menarik, bunda memberikan edukasi dan training simulasi kebakaran melalui penggunaan VR yang terkesan seperti gaming. Sebab selain memberinya pemahaman baru, ini akan jadi pengalaman mengesankan yang juga bermanfaat untuk pengetahuannya akan simulasi kebakaran yang perlu diketahui oleh setiap orang.
Tapi Mengapa Hal Ini Bisa Efektif Untuk Anak?
Materi simulasi kebakaran dalam Virtual Reality memang sudah disajikan dalam format yang menarik bagi anak-anak. Mereka mampu merasakan kesenangan dan keseruan dalam simulasi, sehingga memungkinkan mereka untuk belajar dengan inisiatif dan kemampuan mereka sendiri.
Dengan latihan yang berulang dan tetap berada dibawah pengawasan orangtua tentunya, hal ini akan menjadi sangat efektif dilakukan bagi anak-anak dimanapun mereka berada.Dan setidaknya menurut United State Fire Administrations ada beberapa hal yang akan didapat setelah dilaksanakannya simulasi kebakaran dengan menggunakan VR, yakni :
- Mampu mengidentifikasi bahaya dari api di rumah dan sekolah.
- Mampu meninggalkan rumah dengan cepat dan menggunakan jalur teraman.
- Menunggu adanya bala bantuan dan berdiri di luar rumah.
Oleh karena itu, simulasi kebakaran maupun bencana alam lainnya menjadi sangat penting terutama dilakukan di Indonesia. Dengan masih banyaknya korban jiwa terutama pada anak, perusahaan VR di Indonesia seperti OmniVR juga sudah membuat simulasi kebakaran yang ramah bagi anak. Dengan penggunaan VR, diharapkan anak mampu untuk mengerti dan mengaplikasikan apa yang sudah didapat selama simulasi dan mampu mengurangi adanya korban jiwa secara signifikan terutama bagi anak-anak.
Nah, untuk bunda yang penasaran demi memberi sang anak pemahaman dan menjajal sebuah permainan ini. Dijakarta sendiri, ada 3 lokasi yang bisa bunda kunjungi. Mulai dari Mainvrame Neo Soho Mall Podomoro City Lt.2, di Jakarta Barat, Mainvrame PIM 2 di lantai GF, Jakarta Selaran dan AEON MALL BSD CITY di Food Carnival, Tangerang.
