Setiap anak pasti memiliki potensinya masing-masing. Sebagai orangtua, kita tentu harus bisa mengarahkannya dengan baik. Misalkan saja ingin anak jadi pemimpin, maka ada beberapa cara agar anak jadi pemimpin. Berikut adalah langkah-langkah bisa Bunda coba untuk memberikan edukasi. dan mendorong mereka untuk mengembangkan perilaku kepemimpinan.
Latih Karakternya dengan Cara Agar Anak Jadi Pemimpin di Masa Depan

Setiap orangtua pasti sudah bisa merasakan dan melihat bakat yang dimiliki oleh anaknya. Jika merasa si kecil punya karakter kepemimpinan maka bisa juga dilatih sejak dini. Melatih karakter kepemimpinan anak sebenarnya juga bisa hanya dari lingkungan rumah, melalui Ayah dan Bundanya saja. Untuk membantunya mengembangkan karakter kepemimpinannya, Bunda bisa melakukan beberapa hal berikut ini.
1. Kenalkan Anak Pada Sosok-sosok Pemimpin Populer yang Bisa Dijadikan Panutan
Setiap hari cobalah untuk melatih kepemimpinan anak melalui pengenalan langsung. Artinya Bunda harus memperkenalkan pada si kecil apa arti dari kepemimpinan. Kenalkan juga pada mereka tokoh-tokoh pemimpin yang bagus, integritas tinggi melalui acara TV atau buku-buku biografi pahlawan.
Bunda atau Ayah bisa menceritakan kepada si kecil biografi atau perjalanan hidup dari tokoh tersebut. Bagaimana perilaku mereka dalam mengayomi rakyatnya, kharisma luar biasa dari sikapnya. Cerita seperti ini sebenarnya tidak perlu terus setiap hari, namun jangan terlalu jarang juga.
2. Pada Berbagai Persoalan, Cobalah Tanyakan Pendapat Pribadi Anak Bunda
Salah satu sikap yang bisa diterapkan kepada anak untuk melatih kepemimpinan mereka adalah menanyakan pendapatnya. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan sehari-hari, misalkan memilih warna baju yang akan digunakan untuk pergi, warna sepatu juga kaus kakinya.
Membiasakan anak untuk dapat menentukan pilihannya sendiri menandakan jika orang tua percaya pada kemampuan dan pilihan anak. Dampak bagus untuk si kecil, mereka jadi semakin percaya diri, ke depan berani mengambil keputusan dengan pertimbangan matang.
3. Demi Menambah Semangatnya, Jangan Lupa untuk Memberikan Pujian Kepada Anak Sebagai Apresiasi Untuknya
Ketika anak sudah berani mengutarakan pendapat atau mengambil keputusan atas apa yang terjadi pada dirinya jangan lupa untuk memberikan apresiasi. Tidak perlu hal-hal mewah, cukup dengan katakan bahwa mereka hebat sudah berani mengambil keputusan dengan tepat sesuai kata hatinya.
Jika ingin memberinya hadiah maka cukup sesekali buatkan kue atau masakan kesukaannya. Jangan terlalu sering karena justru bisa membuatnya cepat puas diri. Tentu anak akan merasa bahagia jika mengetahui orang tuanya sangat perhatian dan selalu memberikannya apresiasi pada dirinya.
4. Lakukan Kegiatan Positif Bersama Anak yang Mendukung Terbentuknya Sikap Kepemimpinan

Selain memberikan edukasi kepada anak tentang bagaimana arti kepemimpinan, sesekali ajaklah si kecil untuk melakukan kegiatan positif. Kegiatan yang dilakukan tentunya sesuai dan bisa menunjang kemampuannya tersebut. Misalnya dengan outing sekolah atau bisa juga dengan keluarga saja.
Acara outing biasanya sedikit banyak akan membantu mereka untuk semakin mempertajam skill kepemimpinan yang ada pada dirinya. Misalnya saja dengan mengatur barisan dari teman-teman saat acara tengah berlangsung, atau menertibkan ketika jam makan siang tengah berlangsung.
5. Bantulah Mereka Meraih Tujuan Pribadi dengan Mendukungnya Pada Hal-hal yang Disukainya
Keberhasilan untuk menunjukkan sikap kepemimpinan yang bagus tentu saja butuh bantuan juga dari orangtuanya. Ayah dan Bunda diharapkan kooperatif, turut membantu si kecil untuk meraih tujuan pribadinya. Jadi tidak melepaskannya begitu saja. Ada dorongan dan support penuh dari lingkungan terdekatnya.
Misalnya tujuan pribadi dari si kecil adalah menjadi juara kelas. Orangtua bisa membantunya dengan memberikan kelas tambahan, memasukkannya ke les di luar sekolah, juga membantu menyusun time manajemen yang tepat agar si kecil tidak merasa stress walaupun kegiatan harian mereka banyak.
6.Dorong Anak untuk Berani Melakukan Eksplorasi Pada Banyak Hal
Agar anak semakin merasa percaya diri dalam membangun karakter kepemimpinan, orangtua harus berani membantu anak untuk eksplorasi lingkungan. Ketika mereka sudah berani eksplor hal-hal baru di lingkungan sekitar artinya karakter si kecil sudah berkembang dengan baik daripada sebelumnya.
Eksplor lingkungan tidak harus ke tempat-tempat jauh, di dekat rumah saja sudah bisa. Misalnya ada perkebunan dan persawahan, perkenalkan si kecil pada hewan-hewan yang ada di sana seperti cacing, belut, keong sawah dan semacamnya. Ajak anak bermain langsung tanpa harus takut kotor.
7. Bantu Ia Menumbuhkan Empati agar Peduli dengan Lingkungan Sekitar
Selanjutnya adalah menanamkan sikap peduli pada anak. Peduli terhadap lingkungan sekitarnya adalah salah satu indikasi bahwa anak punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Biasanya ia akan fokus ke tujuannya untuk membantu orang tersebut, nalurinya kuat dan tentu saja sangat tulus.
Kebanyakan para orangtua lupa tidak mengajarkan sikap peduli ke anak. Sehingga tumbuh menjadi sangat egois juga ambisius. Cenderung tidak memperdulikan lingkungan sekitar dan hanya fokus pada tujuannya tanpa tahu apakah ada orang tersakiti. Sikap seperti itu jelas bukan seorang pemimpin sejati.
8. Dan Jangan Lupa Unuk Menanamkan Kedisiplinan dan Komitmen dalam Dirinya
Sikap kepemimpinan yang baik berasal dari kedisiplinan dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan setiap kegiatannya sehari-hari. Hal ini terlihat mudah, padahal perlu kesabaran dan kesadaran dari para pelakunya. Jika masih anak-anak maka orang tua harus turut aktif membantunya agar selalu terarah.
Biasanya anak-anak cenderung lebih mudah bosan ketika melakukan sesuatu yang sama berulang kali. Disinilah peran orang tua diuji. Mereka harus mampu bersikap tegas tanpa membuat anak sakit hati atau tersinggung dengan perkataan yang diucapkan. Pemilihan kosa kata memang harus diperhatikan.
Butuh proses panjang agar anak terbiasa dengan pola edukasi dari orang tua mereka. Kesabaran juga kedisiplinan tinggi merupakan salah satu kunci agar hasil akhirnya maksimal. Sikap kepemimpinan memang tidak muncul begitu saja, melainkan dibentuk sejak dini oleh lingkungan dan orang tuanya.
