Meski vaksin MR ini sebetulnya sudah tertuang dalam Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 yang memutuskan bahwa Vaksin MR produksi Serum Institute of India (SII) diperbolehkan untuk imunisasi. Entah kenapa masih ada saja orang tua yang menolak untuk memvaksin MR anaknya.
Padahal saat ini momen yang tepat mengikutkan anak untuk vaksin MR. Mengingat pemerintah sedang mengadakan program vaksin MR secara serentak di beberapa daerah mulai 1 Agustus 2018 sampai September 2018 dengan menyasar 31 juta anak di 28 provinsi di luar Jawa.
Namun ya itu, perdebatan masih saja terjadi, khususnya di ranah maya. Ada saja orang-orang yang menentang penggunaan vaksin ini dengan beragam alasan. Menyebalkannya lagi, aksi penolakan ini juga dengan sengaja ingin ditularkan kepada orang lain yang sebetulnya ingin vaksin.
Nah, teruntuk Bunda yang sering menentang pemberian vaksin MR ini, benarkah Bunda sudah tahu risikonya? Bunda sudah pernah bertemu dan berbicara dengan orang tua yang anaknya terkena penyakit rubella? Beranikah Bunda menyampaikan aargumentasi menentang vaksin MR kepada mereka-mereka ini?
Kenalkan Ini Grace Melia Ibunda Ubii yang Terkena Rubella
Grace Melia boleh dibilang salah satu yang paling depan ketika berbicara soal vaksin MR ini. Karena anaknya yang bernama Ubii menjadi salah satu korban keganasan penyakit ini. Rubella ini bisa menyebabkan cacat bisu, tuli, kebutaan, kelainan jantung dan komplikasi lainnya.
Saat ini Bunda mungkin tak bisa membayangkan bagaimana sebetulnya penyakit tersebut memberikan dampak. Grace pernah merangkum perjuangan si kecil Ubii. Nah untuk Bunda yang begitu keras bicara soal menentang vaksin MR, coba lihat video di atas. Bunda yakin masih bisa bicara sekeras itu kepada Grace atau Ubii?
Kalau Perjuangan Ubii Tak Cukup Menggugah, Simak Berapa Biaya Yang Harus Dikeluarkan
Vaksin MR itu gratis disediakan oleh pemerintah. Tak perlu keluar biaya sedikit pun. Sudah begitu, masih saja ada yang menentang tanpa tahu resiko yang dihadapi beserta biaya yang harus ditanggung akibat penyakit Rubella ini.
Grace Melia berbaik hati membuka rincian perhitungan yang dia keluarkan untuk merawat Ubii anak tersayangnya. Grace membagi tiga kategori besar untuk pembiayaan ini.
Pertama adalah untuk biaya cek kesehatan meliputi USG jantung, USG otak, Tes BERA, TORCH dan sejumlah detail lainnya. Totalnya, lebih dari 15 juta harus dikeluarkan untuk ini.
Lalu kedua, adalah untuk biaya alat bantu meliputi backslab, standing frame, sepatu AFO, alat bantu dengar. Totalnya, hampir 28 juta harus dikeluarkan untuk hal tersebut.
Tak berhenti sampai disitu setiap bulannya juga harus mengeluarkan biaya untuk neurolog anak, obat-obatan, FT (fisioterapi), dan taping. Sekurangnya 1,5 juta rupiah harus dikeluarkan.
Angka itu besar? Tunggu dulu itu rincian angka di tahun 2012 loh. Bayangkan berkali lipatnya biaya itu saat ini. Kamu yakin siap untuk menanggung biaya ini?
Rubella Dibilang Bisa Disembuhkan Menggunakan Obat Alami Dan Herbal, Faktanya?
Mungkin Bunda yang anti vaksin itu bukan berarti gagah berani dan merasa tak mungkin anaknya terkena penyakit rubella dan campak. Tapi mereka berani tidak ikut vaksin karena merasa bahwa anaknya tidak akan terkena penyakit itu selama kesehatannya dijaga. Dan kalaupun terkena bisa disembuhkan dengan menggunakan obat-obatan herbal macam madu atau jintan hitam
Padahal faktanya penyakit Rubella itu disebabkan oleh virus yang bisa menular jika korban dalam kondisi seperti apa pun. Dan fatalnya mereka yang sudah terkena penyakit ini tidak ada obatnya. Pernyataan ini bukan asal comot karena dokter dan mereka yang fokus dibidang medislah yang menyatakan ini.
Bahkan Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek juga menegaskan hal ini bahwa penyakit campak (measels) dan rubella bila sudah terkena anak-anak akan mematikan. Menggunakan vaksin adalah satu-satunya cara untuk menghindari kedua penyakit tersebut. Kalau sekelas Menteri kesehatan saja sudah menyatakan seperti ini lantas kenapa kita yang tak punya pendidikan kesehatan masih berani mengambil kesimpulan sendiri?
“Saya mengingatkan kalau terkena penyakit ini tidak ada pengobatannya. Kita hanya mencoba meningkatkan supaya gejala berkurang,” ujar Nila.
Tak Bisa Egois Soal Vaksin MR, Karena Mereka Yang Tak Divaksin Bisa Menularkan
Seringnya mereka yang menolak vaksin beralasan bahwa ikut tidaknya vaksinasi adalah urusan ranah pribadi. Masalahnya untuk urusan penyakit macam campak dan rubella ini, pencegahannya hanya bisa dilakukan secara bersamaan.
Ambil contoh misalnya jika anakku sudah divaksin, maka dia tidak akan terkena penyakit tersebut. Tapi masalahnya jika orang-orang sekelilingnya tidak divaksin, jika nanti anakku mendewasa dan memiliki keturunan bisa jadi tertular di dalam kandungan oleh orang lain yang tidak divaksin itu.
Jadi kecuali kamu bisa gagah berani bicara dengan orang tua yang merawat anaknya yang terkena Rubella, sebaiknya kamu ikut program pemerintah untuk Vaksin MR anakmu.
