Banyak kaum ibu yang menyepelekan kondisi demam pada anak, namun ada pula kaum ibu yang justru memiliki reaksi berlebih menanggapinya. Bagaimana dengan Bunda sendiri?
“Ah, kalau demam mah pasti mau pintar. Nanti juga sembuh sendiri. Biasa, anak-anak.” Begitulah reaksi seorang ibu yang hampir memasuki usia paruh baya. Ungkapan seperti ini memang berseliweran di kalangan kaum ibu yang masih terbilang “kolot”, percaya akan mitos yang turun temurun, serta kurang sigap mencari informasi dari buku ataupun internet.
Sebaliknya, ada pula kaum ibu yang akan bereaksi ketakutan saat suhu tubuh sang buah hati mendadak lebih tinggi dari biasanya. Mereka akan langsung membawanya ke dokter, tanpa melakukan penanganan sendiri terlebih dahulu di rumah.
Sebenarnya, hal itu pun tak salah. Namun, apakah harus selalu tergantung pada dokter, meskipun suhu tubuh si kecil masih dalam rentang suhu normal? Lantas, bagaimanakah seharusnya sikap yang tepat saat menghadapi kondisi demam pada si kecil?
Kenali Fakta Seputar Demam Terlebih Dahulu
Salah satu hal yang sering membuat para orang tua salah kaprah adalah mengira bahwa demam adalah sebuah penyakit, bukan reaksi dari sebuah gangguan kesehatan. Pasalnya, disebutkan dalam salah satu artikel di Kompas.com, berdasarkan data yang dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, terdapat sekitar 30% dari total kunjungan konsultasi dokter, memiliki keluhan demam.
Padahal, demam itu sendiri sebenarnya merupakan reaksi tubuh saat menghadapi sebuah penyakit, yang biasanya adalah infeksi. Demam merupakan “sinyal”-nya, bukan penyakit utamanya. Selain itu, seorang anak tak bisa dikatakan demam hanya karena dahinya terasa panas ketika Bunda sentuh. Ingat, tangan bukanlah alat ukur yang pasti, ya!
Pastikan bahwa Bunda selalu menyiapkan termometer dalam kotak P3K Bunda di manapun Bunda berada. Faktanya, seorang anak bisa dikatakan demam bila suhu tubuhnya sudah mencapai lebih dari 37,5 derajat.
Jangan Panik, Lakukan Dulu Pertolongan Pertama Berikut Ini Bun!
Ketika suhu tubuhnya sudah mencapai angka tersebut, ada baiknya Bunda tetap tenang dan melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu sebelum membawanya ke dokter. Apa saja tahapan-tahapan pertolongan pertama tersebut?
1. Pastikan Si Kecil Menjalani Bedrest Dulu
Salah satu hal yang harus dilakukan pada si kecil saat ia sedang demam adalah memastikannya untuk banyak beristirahat, tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak bergerak, dan bedrest. Istirahat yang cukup adalah salah satu obat mujarab untuk memperbaiki kondisi tubuhnya.
2. Kompres dengan Air Hangat di Lipatan Tubuh
Banyak orangtua salah kaprah saat mengompres si kecil, dengan mengikuti tradisi yang pernah mereka jalani saat masih kecil. Biasanya, sang ibu menaruh kain kompres di dahi sang anak, dan menggunakan air dingin agar suhunya cepat turun.
Padahal, penggunaan kompres air dingin bisa meningkatkan suhu tubuh dan membuat si kecil merasa menggigil dan kedinginan.
Gunakan kompres air hangat di ketiak atau lipatan tubuh lainnya, mengingat dalam lipatan tubuh tersebut lah terdapat pembuluh darah besar, sehingga pori-pori kulit mudah terbuka dan terjadi penguapan suhu tubuh ke luar dari pori-pori.
3. Buat Suasana Sekelilingnya Nyaman Agar Ia Bisa Lebih Tenang
Dengan suasana nyaman di sekeliling si kecil—mulai dari selimut tipis, serta ruang sejuk yang tak akan meningkatkan suhu tubuhnya—ia akan bisa beristirahat dengan nyaman, dan pastikan agar ia tak sampai menggigil karena udara terlalu dingin, ya! Jangan lupa, Bunda juga bisa memeluk si kecil dengan hangat agar kasih sayang Bunda pun bisa menenangkan hatinya yang sedang gelisah.
Segera Bergegas Membawa si Kecil Ke Dokter Jika ….
Ada kalanya, demam tak lagi bisa dianggap sepele karena kondisi tertentu. Segeralah berobat ke dokter anak apabila hal-hal berikut terjadi pada anak Bunda, ya…
1. Ketika anak demam dengan suhu di atas 38 derajat, ia bisa mengalami gejala kejang-kejang. Gejala ini bisa ditandai dengan hilangnya kesadaran, berkeringat secara berlebih, serta otot dan tangan kaki kejang. Bahkan, kejang ini bisa membuat mulut berbusa dan mata terbalik. Segeralah membawanya ke dokter, Bunda!
2. Ketika demam tak kunjung turun setelah lebih dari 3 hari. Bisa jadi, hal ini merupakan pertanda penyakit yang lebih serius, lho.
3. Ketika terdapat perubahan pada kulit si kecil, mulai dari munculnya bintik-bintik—yang bisa berarti demam berdarah—ataupun timbulnya ruam merah yang bisa menandai gejala penyakit campak.
Dan yang paling terpenting, Bunda tetap berusaha tenang ketika si kecil demam, ya! Tetaplah berada di sampingnya agar ia pun bisa merasa nyaman.
