Parenting

Jika Anak Demam Jangan Buru-buru Beri Obat Bunda! Cara Ini Bisa Anda Lakukan Untuk Menurunkan Demam Anak!

Si kecil yang tadinya aktif bermain atau membuat rumah  berantakan dengan segudang ide kreatifnya, tiba-tiba saja hanya  terdiam dan terlihat lesu. Begitu anda pegang kening serta badannya, ternyata dia terserang demam. Seketika rasa khawatir dan juga panik menguasai anda begitu mengetahi si kecil tengah dilanda demam.

Jika sudah begini yang biasanya langsung terpikirkan oleh anda adalah sesegera mungkin memberikan obat demam yang dijual bebas agar demam si kecil lekas turun. Anda akan bergegas mencari obat yang bisa menurunkan demam anak di warung dekat rumah atau apotek. Meski diyakini bisa cepat menurunkan demam, penggunaan obat kimia dalam jangka panjang bukan tanpa efek samping. Nah, daripada anda terus dihinggapi rasa waswas karena memberikan obat kimia untuk buah hati dalam jangka panjang, cara ini relatif lebih aman bisa untuk menurunkan anak. Bahkan nyaris tanpa efek samping.

Tidak Perlu Minum Obat, Anda Bisa Membuat Suhu Badan Anak Kembali Normal Dengan Cara Ini!

Sebelum memutuskan untuk memberikan obat atau membawa anak ke rumah saki,t anda bisa menggunakan beberapa cara untuk membuat suhu badan si kecil kembali normal. Buat anak untuk berendam dalam air hangat atau suam-suam kuku. Tunggu beberapa saat, sampai suhu air perlahan turun. Saat suhu air turun secara perlahan, maka suku tubuh anak yang demam pun pelan-pelan juga ikut turun. Jaga agar air tak menjadi dingin, sebab tak baik bila suhu tubuh anak turun terlalu cepat.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah merawatnya dengan menggunakan kaus kaki basah. Cara ini akan lebih optimal bila dilakukan semalaman. Ambillah sepasang kaus kaki dari katun yang cukup panjang untuk membalut pergelangan kaki buah hati, kemudian basahi seluruh bagian kaus kaki dengan air dingin yang mengalir. Peras kelebihan airnya, lalu kenakan kaus kaki tersebut pada anak. Lapisi bagian luar kaus kaki dengan kaus kaki dari wol untuk menyekat suhunya. Biarkan semalaman, pastikan seluruh tubuh anak terselimuti.

Mengompres juga bisa menurunkan suhu anak. Anda bisa mengompres badan anak dengan handuk yang dimasukkan ke dalam air es. Setelah diperas, taruh handuk di salah satu bagian tubuh anak anda. Hindari menaruh handuk terlalu lama demi menghindari suhu tubuh yang justru jadi terlalu  dingin.

Selain Perawatan Dari Luar, Anda Bisa Memberikan Asupan Makanan Yang Memiliki Khasiat Untuk Menurunkan Demam Anak

Ketika perawatan dari luar masih belum cukup untuk menurunkan demam anak, ada cara lain yang juga sebenarnya harus menjadi perhatian penting bagi para ibu, yaitu dengan mengatur pola makan anak saat demam. Sedikit berbeda saat kondisi tubuh buah hati sedang dalam kondisi fit, ketika anak sedang demam ada baiknya jika memberikan makanan yang memiliki khasiat menurunkan demam. Anda bisa memberi buah-buahan untuk anak. Berry, semangka, jeruk, dan melon kuning mampu melawan infeksi dan menurunkan demam, sebab buah-buah tersebut kaya akan vitamin C.

Makanan lain yang juga bisa menurunkan demam adalah sup. Sup ayam bisa dimakan dengan nasi dan sayuran atau kuah kaldunya saja. Penelitian menunjukkan bahwa sup ayam  memiliki khasiat besar dalam pengobatan. Sup juga akan memberikan cairan yang dibutuhkan oleh tubuh anak yang sedang demam. Saat anak demam sangat penting untuk memberikan lebih banyak air putih ataupun asi jika usia si kecil masih dalam menyusui.

Meski Begitu Si Kecil Tetap Membutuhkan Dokter Dan Juga Obat Penurun Panas Dalam Kondisi Tertentu

Sekalipun ada banyak cara untuk menurunkan demam pada anak, orang tua juga tetap harus mengetahui batasan kapan harus membawanya ke dokter atau memberikan si kecil obat penurun demam. Anda harus segera membawa anak ke dokter jika usia bayi kurang dari 4 bulan dengan suhu rektal 38ºC atau lebih. Pada anak usia 6 bulan atau diatasnya, jika demamnya lebih dari 39,4ºC maka anda harus segera memeriksakannya. Untuk anak-anak semua usia  jika suhu rektalnya 40ºC atau lebih segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Jika anak  demam disertai dengan salah satu dari gejala ini selama dua hari hubungi dokter atau layanan gawat darurat) sesegera mungkin. Gejala tersebut meliputi seperti tampak sakit atau tidak nafsu makan, rewel, lesu, ada tanda infeksi yang jelas (nanah, darah, ruam bergaris-garis), kejang, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, kaku leher atau sakit telinga.

Meski gejala-gejala berikut ini jarang terjadi, namun anda mesti waspada. Anda harus segera melarikan si kecil ke rumah sakit saat suara tangis anak bernada tinggi  atau terdengar seperti suara anjing laut, kesulitan bernapas atau terdapat semburat berwarna kebiruan di sekitar mulut, jari tangan atau jari kaki, pembengkakan di bagian atas kepala bayi (di ubun-ubun atau bagian lunak yang disebut dengan fontanel), kelumpuhan atau kesulitan bergerak.

 

 

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

7 pertanyaan seputar persalinan normal yang wajib Anda ketahui:

Jika Anda sedang hamil untuk pertama kalinya, mungkin Anda merasa khawatir tentang persalinan normal. Mungkin Anda bertanya-tanya tentang apa yang harus Anda persiapkan dan apa yang sebaiknya Anda lakukan selama persalinan. Berikut adalah 7 pertanyaan seputar persalinan normal yang wajib Anda ketahui:

1. Apa itu persalinan normal? Persalinan normal adalah proses alami di mana bayi lahir melalui jalan lahir ibu secara spontan tanpa bantuan operasi atau alat bantu lainnya.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah saya akan melahirkan normal atau tidak? Dalam kebanyakan kasus, dokter akan menentukan jenis persalinan yang paling aman dan sesuai dengan kondisi ibu dan bayi. Jika tidak ada masalah pada kehamilan dan persalinan, maka persalinan normal adalah pilihan yang paling umum.

3. Apa saja risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan normal? Seperti halnya setiap jenis persalinan, persalinan normal juga memiliki risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi. Beberapa di antaranya adalah perdarahan hebat, infeksi, robekan jalan lahir, dan lain-lain. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan melakukan persiapan yang tepat sebelum persalinan.

4. Kapan sebaiknya saya mulai mempersiapkan persalinan normal? Sebaiknya persiapan dimulai sejak awal kehamilan. Anda dapat mengikuti kelas persalinan atau kursus kehamilan untuk mempersiapkan fisik dan mental Anda. Selain itu, pastikan Anda menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan tidur yang cukup.

5. Apa saja teknik yang dapat membantu saya dalam persalinan normal? Beberapa teknik yang dapat membantu Anda dalam proses persalinan normal antara lain relaksasi, pernapasan dalam, posisi yang nyaman, dan teknik pengurangan rasa sakit non-obat.

6. Apa yang harus saya lakukan jika terjadi komplikasi selama persalinan normal? Jika terjadi komplikasi selama persalinan normal, dokter dan tim medis akan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.

7. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan setelah persalinan normal? Waktu pemulihan setelah persalinan normal bervariasi untuk setiap ibu. Namun, biasanya butuh waktu antara 2 hingga 6 minggu untuk pemulihan fisik. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan kesehatan mental dan emosional Anda setelah persalinan.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Tugas dan Tanggung Jawab yang Wajib Dilakukan Sebagai Orangtua

Setiap orang tua mempunyai tugas dan tanggung jawab tersendiri terhadap anak. Mengingat masa depan anak berawal dari tanggung jawab dan tugas yang dilakukan oleh orang tuanya. Dengan kata lain, mempunyai anak yang baik, tentu orang tua wajib memenuhi hak-hak anak. 

Pada umumnya ada lima tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya yang harus dipenuhi. Kewajiban tersebut meliputi mengajarkan nilai-nilai agama, kepribadian dan lainnya. Selengkapnya mengenai apa saja kewajiban dan tugasnya, berikut penjelasan lengkapnya.

Mengajarkan Nilai-nilai Agama Kepada Anak Sedari Dini

Tugas dan kewajiban orang tua yang paling utama dan pertama yaitu mengajarkan nilai-nilai agama. Bahkan, ajaran ini harus diberikan kepada anak sejak dini agar saat menginjak remaja lebih mudah untuk mengarahkannya. 

Sedangkan untuk mengajarkan nilai-nilai agama bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti mengajar nya ke tempat ibadah, mengenalkan kitab suci dan mengajarkan doa harian. Saat anak masih kecil dan belum bisa menirukan, tapi dia akan merekamnya.

Membentuk Kepribadian Anak yang Baik

Kewajiban orang tua yang selanjutnya yaitu membentuk kepribadian anak. Mengingat orang tua merupakan pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak, Orang tua harus menanamkan kepribadian yang baik kepada anak sejak dini.

Kepribadian baik yang dimaksudkan yaitu nilai-nilai moral. Sedangkan untuk membentuk kepribadian yang seperti ini caranya cukup mudah, orang tuanya perlu memberikan kasih sayang yang penuh dan menciptakan lingkungan keluarga nyaman serta memberikan contoh. 

Menanamkan Nilai-nilai Sosial yang Patut Ditiru Kepada Anak

Menanamkan nilai-nilai sosial sejak dini juga menjadi salah satu tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Nilai-nilai sosial yang harus ditanamkan seperti menjaga kebersihan lingkungan, gotong royong, menjaga kedamaian, saling menghormati dan tolong menolong.

Jika sejak dini sudah diajarkan beberapa nilai sosial tersebut, anak akan tumbuh menjadi seseorang yang lebih peduli terhadap sesama terutama keluarganya. Tentu saja nilai-nilai sosial ini akan tetap dibawa hingga dewasa. 

Mengajarkan Anak Tentang Apa itu Tanggung Jawab

Tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak yang selanjutnya yaitu mengajarkan tanggung jawab. Setidaknya jika harus seperti ini sudah diajarkan sejak dini, kedepannya saat sudah dewasa anak akan lebih bertanggung jawab terhadap apa yang sudah dilakukannya.

Cara yang seperti ini bisa dilakukan dengan membuat batasan-batasan. Jadi, nantinya jika Anang melanggar batasan-batasan tersebut bisa diberikan hukuman atau penjelasan mengenai konsekuensi. Bahkan, Tidak ada salahnya juga untuk melibatkan anak dalam membuat Hukuman dan peraturan.

Mengajarkan Kemandirian

Tidak selamanya anak dapat bergantung dengan orang tuanya. Kenapa sejak dini penting untuk mengajarkan kemandirian terhadap anak. Lebih tepatnya kemandirian ini sudah bisa diajarkan saat anak mulai berusia 2 atau 5 tahun. 

Salah satu cara yang bisa diterapkan untuk mengajarkan kemandirian kepada anak yaitu mengajarkan keterampilan yang memang sesuai dengan usianya. Selain itu, ada juga untuk mengajarkan kepada anak jika mengendalikan emosi sangatlah penting. 

Membantu Anak Mengembangkan Bakatnya

Orang tua juga mempunyai tanggung jawab dan tugas untuk membantu anak dalam mengembangkan bakatnya. Dengan kata lain jika anak bisa mengembangkan bakatnya tentu dapat lebih mandiri ke depannya dan lebih bertanggung jawab.

Apalagi di usia tersebut anak belum memahami apa yang disukainya, sebagai orang tua bisa melihat dari apa yang paling sering dilakukannya. Jika melihat hal yang seperti itu, segera lakukan berbagai upaya untuk mengembangkan bakat tersebut dengan menyediakan berbagai media pendukung.

Dampak Negatif Orang Tua Tidak Melakukan Tugas dan Tanggung Jawabnya

Mengetahui apa saja tanggung jawab dan tugas orang tua terhadap anaknya, tentu kurang lengkap jika tidak mengetahui dampak negatif jika tidak melakukan tanggung jawab tersebut. Berikut ini beberapa dampak negatifnya yang bisa didapatkan.

Anak Akan Jadi Tidak Percaya Diri

Salah satu dampak negatif jika orang tua tidak melakukan tugas dan tanggung jawabnya terhadap anak yaitu kurang percaya diri, sehingga bisa menghambat keberhasilan. Anak yang seperti ini cenderung minder jika bergaul dengan orang yang ada di luar rumah. 

Lebih tepatnya orang yang seperti ini akan mengurangi interaksi dengan orang lain. Padahal yang namanya kehidupan bersosial menjalin interaksi dengan masyarakat sangat diperlukan, lagi menjelang dewasa hal tersebut sangat butuh..

Hubungan Anak dengan Orang Tua Tidak Terjalin

Dampak negatif lain yang didapatkan jika orang tua tidak melakukan tanggung jawabnya yaitu hubungan antara keduanya tidak terjalin dengan baik. Padahal sebenarnya orang tua menjadi tempat yang paling dibutuhkan anak untuk menceritakan pulang.

Jika hubungan antara keduanya tidak baik, maka tidak akan terjadi keterbukaan dan bisa menyebabkan emosional tidak dapat terkontrol. Ditambah lagi dengan perhatian orang tua yang tidak pernah diluangkan untuk anaknya, seperti ini akan lebih parah. 

Anak Bisa Mengalami Gangguan Perilaku

Tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak memang cukup banyak, bukan berarti tidak bisa dilakukan. Jika saja orang tua menyepelekan tugas dan tanggung jawabnya, Salah satu dampak negatifnya yaitu anak mempunyai kekuatan berlaku.

Saya saja suka membuat onar untuk menarik perhatian banyak orang, bullying terhadap temannya dan suka mencuri. Tanpa disadari sebenarnya anak melakukan hal-hal yang seperti itu agar orang tuanya lebih perhatian.

Itulah penjelasan mengenai beberapa tanggung jawab dan tugas orang tua terhadap anaknya yang wajib untuk dilakukan. Tentu jika tanggung jawab tersebut terpenuhi, berpengaruh penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan dan bisa dikatakan sebagai modalnya.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

9 Peran Orang Tua Menangani Anak Usia Dini yang Wajib Diketahui

Anak usia dini yang membutuhkan perhatian khusus dari orang tuanya. Karena di usia tersebut anak sudah mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sehingga mudah terpengaruh. Di sinilah peran orang tua diperlukan untuk menangani anak usia dini. Karena apa yang dilakukan oleh orangtua pada proses tumbuh kembang anak selama usia dini, akan berpengaruh pada kemampuannya kelak.

Untuk itu, pada usia ini orang tua mempunyai kewajiban untuk memberikan pendampingan maksimal kepada anak. Selengkapnya berikut ini peran-peran yang harus diterapkan. 

1. Menjadi Pengamat Anak

Salah satu peran orang tua dalam menangani anak usia dini yaitu menjadi pengamat. Peranan ini sangatlah diperlukan karena di usia tersebut, anak cenderung untuk melakukan apapun sesuai dengan keinginannya.

Tentu jika tidak dilakukan pengamatan, anak bisa keluar dari batas wajarnya. Apalagi di usia tersebut anak mudah terpengaruh dengan orang lain, tentu akan sangat beresiko. Di sisi lain, orang tua juga harus bisa memahami bagaimana permasalahan dan tanda-tanda yang terjadi pada anaknya. 

2. Jadi Pembimbing untuk Anak

Peran orang tua sebagai pembimbing memang sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Apalagi saat anak di usia tersebut mulai menghadapi berbagai masalah saat berinteraksi dengan teman di sekolahan atau lingkungan sekitarnya. 

Tentunya dalam menyikapi hal yang seperti ini, Orang tua harus mempunyai cara tersendiri. Misalnya saja dengan berusaha untuk menggali perasaan anak terkait masalahnya dan memahami masalah. Selebihnya orang tua hanya perlu memberikan arahan dan pengertian mengenai masalah tersebut.

3. Penghubung Anak

Menjadi penghubung anak dari berbagai permasalahan yang dialaminya juga menjadi peran orang tua. Tentunya dalam hal ini orang tua harus berusaha memahami bagaimana permasalahan yang berasal dari sumber lain. Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan informasi lebih jelas.

Informasi yang didapatkan bisa berasal dari berbagai sumber seperti teman, guru dan lainnya. Hal ini dilakukan agar orang tua tidak terfokus membela anak sebelum mengetahui kebenarannya. Sekalipun anak yang melakukan salah, Orang tua harus mengingatkan dan memberikan pengertian.

4. Membantu Anak Memecahkan Masalah dan Mengajarinya

Anak usia dini masih termasuk labil, sehingga belum terlalu bisa mengontrol emosionalnya. Begitu juga saat terjadi semua masalah sederhana dengan temannya, biasanya saya anak usia dini akan langsung melampiaskan emosionalnya tanpa berpikir terlebih dahulu.

Tentu sebagai orang tua dalam hal ini penting untuk memecahkan masalah tersebut dengan menerapkan beberapa hal. Seperti halnya mendampingi anak, mengarahkannya agar tidak melakukan hal yang buruk dan menjelaskan konsekuensi negatif dan positif terhadap apa yang dilakukan. 

5. Memberikan Dasar Pendidikan Bagi Anak

Peran orang tua menangani anak usia dini yang selanjutnya yaitu memberikan dasar pendidikan. Tentunya jika dasar pendidikan sudah diberikan sejak dini, maka akan semakin mudah anak mandarin ayah begitu juga dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

Dasar pendidikan yang wajib diberikan sejak kapan hari ini seperti budi pekerti, pendidikan agama, sopan santun, kasih sayang, mematuhi, estetika, rasa aman dan lain sebagainya. Selain itu, orang tua juga wajib untuk memberikan pola asuh yang tepat agar pertumbuhan anak lebih maksimal. 

6. Tidak Melakukan Hal Buruk di Depan Anak

Tidak melakukan hal buruk di depan anak juga menjadi salah satu peran orang tua yang wajib untuk dilakukan dalam menangani anak usia dini. Mengingat anak diusia tersebut merupakan sebaik-baiknya peniru, sehingga apapun yang dilakukan oleh orang tuanya akan langsung ditiru.

Maka dari dari itu, penting sekali untuk berhati-hati dalam berbuat apapun. Justru akan lebih baik lagi jika orang tua memberikan contoh yang baik di depan orang agar ditiru. Misalnya saja cara berinteraksi dengan orang yang lebih tua, melakukan tanggung jawab dan lainnya.

7. Menjadi Pendengar yang Baik

Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menangani anak usia dini sebagai salah satu peran orang tua yaitu menjadi pendengar. Mengingat orang tua merupakan tempat pulang, sehingga harus bisa memberikan kenyamanan kepada anak dalam berbagai hal terutama bercerita.

Jangan terburu-buru memberikan respon, tapi biarkan anak bercerita hingga selesai. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar anak merasa dihargai dan perasaan didengarkan. Tidak ada salahnya juga dalam hal ini memberikan pujian, pelukan dan kasih sayang kepada anak. 

8. Bertanggung Jawab Memberi Kenyamanan untuk Anak

Upaya lain yang harus dilakukan orang tua dalam mewujudkan perannya yaitu memberikan kenyamanan. Kenyamanan yang diciptakan ini sangat diperlukan agar nantinya anak menjadikan orang tua sebagai sahabat terbaiknya dalam berbagai hal.

Bahkan, kenyamanan ini juga memberikan kesempatan kepada anak untuk tidak canggung bercerita kepada orang tuanya. Tentu dengan kondisi yang seperti itu, orang tua akan lebih mudah untuk memahami bagaimana karakter anak dan cara mengarahkannya. 

9. Meluangkan Waktu yang Cukup untuk Anak

Cara menangani anak usia dini yang selanjutnya yaitu meluangkan waktu. Entah itu belum kan waktu untuk menemani anak belajar atau sekedar bermain. Tentu jika orang tua bisa dijadikan sebagai teman, anak tidak akan merasa canggung dan tentunya nyaman.

Begitu juga sebaliknya, jika orang tua memberikan perhatian penuh terhadap anak, maka respon anak pada setiap arahan dan bimbingan orang tua menjadi lebih baik. Contohnya ajari anak bagaimana cara bersosialisasi yang baik, beretika dan lain sebagainya. 

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top