Ketika menghadapi kenyataan bahwa rasa sayang orangtuanya akan terbagi, kebanyakan anak sulung akan merasa “baper”. Situasi semacam ini sebenarnya sama sekali tidak berlebihan. Bagaimanapun, ia tentu masih membutuhkan perhatian Bundanya.
Hanya saja, sudahkah Bunda mengerti dan berusaha memahami perasaannya? Sekalipun bagi orangtua, yang rasanya mendapat kepercayaan baru berupa kehadiran buah hati yang kedua atau ketiga, atau seterusnya adalah sebuah anugerah, jangan lupakan dilema si sulung ya Bun. Ia mungkin berkorban perasaan karena perlu ‘bertindak lebih dewasa’ seiring kehadiran adiknya.
Ada kalanya si sulung yang usianya jelas masih anak-anak sewaktu-waktu bertindak diluar kebiasaannya demi mendapatkan perhatian orangtuanya.
Bun, jika ia sudah menunjukkan sikap semacam ini, jadikan ini alarm bagi ayah dan Bunda bahwa sepertinya sebagai orangtua pun ada kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu, sebelum berusaha meredakan emosi dan suasana hatinya, ketahui dulu apa yang biasanya dipikirkan Si Sulung ketika adiknya lahir dan mendapat perhatian lebih.
Pahami Perasaan Si Kakak yang Takut Bundanya Tak Sayang Lagi
“Bunda masih sayang aku, nggak, ya” Sewaktu-waktu si kecil bisa mempertanyakan hal tersebut pada dirinya sendiri lho Bun. Bunda mungkin berpikir tentu saja rasa sayang untuk dirinya tak pernah berkurang. Tapi apakah dia merasa demikian?
Mungkin ada kalanya ia mulai meragu dan pada akhirnya muncul perasaan seperti itu melihat ibunya sekarang jadi mudah marah, gampang lelah, dan selalu menyebut Si Sulung sudah besar, dan harus sayang kepada adiknya. Nah, saat menghadapi situasi yang demikian, ada baiknya Bunda selalu menyediakan waktu untuk bicara dari hati ke hati dengan si sulung.
Satu hal lagi yang penting, dalam situasi seberat apapun, jangan pernah lihatkan wajah lelah Bunda, dan jangan bicara dengan nada keras jika situasi hatinya ingin dimanjakan. Katakan kepada kakak, rasa sayang Bunda itu sama antara sang adik dan dirinya.
Mungkin Si Kakak Memang Sedang Merindukan Bunda dan Waktu-waktu Bersama
Sekalipun Bunda setiap hari berjumpa dengan si sulung, bisa saja penyebabnya pundung sewaktu-waktu karena ia sedang merindukan Bunda. Saat ia mengatakan kalau sejatinya ia merindukan ibunya, ini pertanda bahwa dia merindukan Bunda dengan segala perhatiannya.
Mulai dari Bunda yang selalu menemaninya bermain atau belajar, bahkan mendengarkan cerita tentang sekolahnya. Si Kakak tentu ingin kembali merasakan hal demikian, karena pada dasarnya dia tidak sadar pernah merasakan itu ketika kecil. Untuk itu, cobalah berikan pengertian dengan cara yang tepat saat ia mengaku benar-benar merindukan perhatian penuh dari Bunda.
Si Kakak Bingung dengan Perubahan Emosi di Dalam Rumah Baru-baru Ini
Coba yuk Bun, ingat lagi, jangan-jangan dari Bundanya yang selama ini justru memperlihatkan perubahan emosi yang besar baru-baru ini. Entah karena lelah, atau memang perhatian Bunda terfokus pada adik bayi sehingga lupa bahwa ada satu lagi buah hati Bunda yang selalu memerlukan perhatian dari orangtuanya.
Selelah apapun, ajaklah si sulung duduk berdua dan membicarakan semuanya. Jaga emosi, karena ia pun tengah mencari jati dirinya sebagai seorang kakak. Ia pasti akan mengerti situasi dan perubahan yang terjadi di dalam rumah bila Bunda menyampaikannya dengan baik-baik.
Bisa Jadi Si Kakak Rindu Dimanja dan Dipuji
Beberapa bulan pertama menjadi momen paling penting bagi anak pertama dan adiknya yang masih bayi. Pada masa-masa itu, mereka meletakkan pondasi hubungan masa depan mereka. Di masa-masa ini, Bunda harus pastikan hubungan emosi di antara keduanya menjadi kuat dan penuh kasih ya.
Pada masa-masa ini, pikirkan baik-baik kata-kata yang Bunda gunakan dan bagaimana memperlakukan si sulung. Cobalah untuk menghindari situasi yang menyebabkan kakak membenci adiknya. Pastikan semua obrolan kakak-beradik terfokus pada hal positif. Berilah banyak pujian dan nikmatilah saat-saat indah bersama mereka.
Ia Ingin Bangga dengan Statusnya Sebagai Seorang Kakak, Namun Tak Tahu Bagaimana Caranya
Jangan biarkan sang kakak merasa menjadi nomor dua karena adik yang selalu dalam gendongan Bunda. Misalnya ketika Bunda menyusui sang adik, maka cara lain untuk membuat sang kakak tak kehilangan perhatian Bunda adalah tetap menggenggam erat kakak.
Biarkan itu dilakukan setiap hari, membagi perhatian secara adil. Selain membuat hubungan kakak-adik harmonis, perasaan sang kakak pun akan tetap gembira dan dia bangga mengatakan kepada teman-teman sebayanya jika dirinya adalah kakak yang baik untuk adiknya.
