Parenting

Jangan Biasakan Mendidik Anak Dengan Memukul, Begini Dampak Negatifnya Bunda!

Apakah anda pernah memukul anak anda sendiri? Ya, memukul anak bukan menjadi hal yang terdengar baru lagi. Terlebih jika anak dianggap membantah dan tidak mau mengikuti apa yang orangtua maka tidak jarang mereka lantas memukulnya. Memukul anak dianggap sebagai cara yang tepat untuk membuat anak menjadi seorang yang patuh dan taat kepada orang tua. Padahal ada banyak dampak negatif yang bisa terjadi akibat pukulan orangtua terhadap anaknya.

Pukulan Orangtua Bisa Mengakibatkan Anak Memiliki Sikap Anti Sosial, Bersifat Agresif,  Kesehatan Mental Dan Masalah Kognitif!

Sebagaimana hasil penelitian panjang yang dilakukan oleh para ahli dari University of Texas di Austin dan University of Michigan. Penelitian yang telah diterbitkan di Journal of Family Psychology dilakukan selama 50 tahun. Penelitian ini melibatkan lebih dari 160.000 anak-anak sebagai objeknya. Karena itulah para peneliti mengatakan bahwa penelitian tersebut merupakan analisis yang paling lengkap yang berkaitan dengan efek pukulan orangtua terhadap anaknya. Dari penelitian tersebut ditemukan hasil bahwa efek pukulan orang tua terhadap anaknya begitu banyak. Salah satu efek dari pukulan tersebut adalah anak akan menentang orang tua. Selain itu, efek lain dari pukulan orangtua adalah akan membuat anak memiliki sikap anti sosial, bersifat agresif, kesehatan mental, dan juga masalah kognitif.

Memukul Pun Tidak Bisa Membuat Anak Menjadi Disiplin, Bunda!

Menurut Elizabeth Gershoff, seorang profesor keluarga dan ilmu manusia di The University of Texas di Austin mengatakan bahwa kebanyakan orang tua, khususnya yang ada di Amerika Serikat menganggap bahwa memukul anak bukanlah perilaku yang kasar. Dia juga mengatakan bahwa memukul anak memiliki dampak yang tidak baik, yang sebenarnya tidak bisa membuat anak menjadi disiplin.

Anak Yang pernah Dipukul Maka Saat Dia Dewasa Nanti Akan Memiliki Kemungkinan Lebih Besar Untuk Melakukan Hukuman Fisik Pada Anaknya!

Sementara menurut Gershoff dan rekan penulisnya Andrew Grogan-Kaylor, seorang profesor di University of Michigan School of Social Work mengatakan bahwa pukulan dapat meningkatkan kemungkinan-kemungkinan yang sebenarnya tidak diinginkan oleh anak-anak. Mereka berdua melakukan pengujian terhadap orang dewasa yang ketika masa kecilnya mengalami pukulan. Dari hasil pengujian tersebut ditemukan bahwa semakin sering mereka dipukul maka semakin besar juga kemungkinan untuk menunjukan perilaku-perilaku anti sosial dan masalah pada kesehatan mentalnya. Disamping itu, orang yang mengalami pukulan pada masa kecilnya juga akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan hukuman secara fisik kepada anak-anaknya sehingga sifat ini akan diwariskan terus dari generasi ke generasi.

Sayangnya 80% Orangtua Di Dunia Pernah Memukul Anaknya!

Sedangkan UNICEF melaporkan bahwa sebanyak 80% orangtua di dunia ini pernah memukul anaknya. Tentu hal ini menjadi perhatian kita semua. Untuk itulah, para peneliti berharap bahwa hasil penelitiannya bisa menjadi peringatan bagi para orang tua. Mereka perlu mengetahui apa saja dampak negatif yang bisa saja terjadi jika mendisiplinkan anak-anaknya dilakukan dengan cara memukul.

Dengan mengetahui berbagai efek negatif dari pukulan orang tua terhadap anaknya, baik itu untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang, maka orang tua akan bisa mengambil sikap yang tepat. Orangtua tidak lagi menggunakan kekerasan atau pukulan untuk menjadikan anaknya sebagai seseorang yang disiplin dan taat terhadap orangtua.

Nah Bunda, Mulai sekarang Jangan Memukul Anak Dengan Alasan Apa Pun Ya!

Nah, setelah mengetahui apa saja dampak negatif dari memukul anak, maka sudah seharusnya kita bisa menggunakan cara-cara yang lebih positif lagi dalam mendidik anak. Masih banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk menjadikan anak sebagai seorang yang patuh kepada orangtua. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan contoh yang baik. Ini adalah cara yang sangat baik untuk membuat anak menjadi seorang yang taat kepada orangtua. Dengan melihat orangtua berperilaku baik, maka anak pun akan mengikutinya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Jadilah Orangtua yang Bisa Dicontoh dengan Melakukan Beberapa Cara agar Anak Sayang orangtua

Anak merupakan salah satu anugerah untuk orangtua yang harus dirawat dan dijaga dengan baik. Sebagaimana kita mencintai anak, orangtua mana yang tidak bahagia mengetahui anak yang sangat ia cintai juga punya rasa sayang yang besar untuk kedua orangtuanya. Wujud cinta seorang anak pun tak melulu diucapkan lewat kata-kata, tapi bisa juga melalui perbuatan yang mereka lakukan. Misalnya saja, membantu orangtua.

Tapi sebenarnya, adakah cara agar anak sayang orangtua? Nah, ini adalah beberapa cara yang bisa digunakan untuk membuat mereka bisa jadi pribadi yang sopan. Dan sayang pada orangtuanya, sepanjang hidupnya. 

Tips Parenting yang Wajib Dilakukan dan Cara agar Anak Sayang  orangtua

Harapan orangtua untuk anaknya salah satunya adalah agar anak menjadi pribadi yang penyayang, baik kepada kedua orangtuanya maupun lingkungan sekitar. Bagi para Ayah dan Bunda yang belum tahu bagaimana cara untuk memberikan parenting yang tepat bagi si kecil. Berikut adalah uraian singkatnya.

1. Tidak Semua Orang Bisa, Anak Adalah Anugerah yang Harus Kita Muliakan

Banyak orangtua salah kaprah terhadap cara edukasi yang benar terhadap anak mereka. Menganggap jika anak adalah investasi masa tua mereka, anggapan tersebut tentunya tidak dibenarkan. Tidak semua orang dipercaya oleh Tuhan untuk mendapatkan kepercayaan mendapatkan keturunan.

Banyak orang berharap dan berdoa di sepanjang hari-harinya, memohon kepada Tuhan agar diberikan keturunan, namun tak kunjung diberikan. Oleh sebab itu sebagai orang terpilih Bunda tentu harus menjaganya dengan baik, memuliakan dan memberikan semua hak yang memang miliknya.

2. Agar Tak Menyesal di Kemudian Hari, Manfaatkan Kesempatan Jadi Orangtua dengan Sebaik-Baiknya

Masa tumbuh kembang si kecil tidaklah lama. Selama masih bisa menggendongnya, menikmati tawa dan tangisnya, juga memeluknya dengan leluasa tentu harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Ingatan manis inilah yang akan membekas di memori anak sampai ia dewasa kelak. Tidak ada trauma hal menakutkan.

Kenangan manis atas semua sikap baik orangtuanya inilah yang akan menjadi buah baik di kemudian hari nanti. Anak akan memperlakukan Ayah dan Bundanya sebagaimana ia diperlakukan, jadi jangan menyalahkannya jika semasa kecil ia memang sudah tidak diberikan kasih sayang cukup.

3. Jadilah Orangtua yang Patut Dicontoh dengan Mengatakan Kejujuran Pada Anak

Memori anak memang sangat tajam jadi jangan coba-coba menyembunyikan fakta dari mereka. Karena bagaimanapun mereka memang adalah perekam yang baik. Sebisa mungkin selalu katakan kejujuran kepada si kecil, bahkan ketika menolak keinginannya sekalipun. Katakan dengan pemilihan diksi tepat.

Misalnya saja ketika si kecil minta jajan es krim atau permen di toko, jangan katakan bahwa itu tidak enak atau tidak dijual. Bunda justru harus mengatakan kejujuran misalnya saja “adik mama lagi nggak bawa uang banyak, jajan nanti sore bareng papa ya” katakan dengan jelas dan halus agar anak paham.

4. Menjadi Panutan yang Baik Bagi Anak dari Segala Sisi

Untuk membangun rasa percaya diri juga pribadi yang santun terhadap orang yang lebih tua tentu tidak bisa hanya dengan teori saja. Ada praktek yang harus dilakukan, misalnya saja menjadi contoh agar si kecil bisa langsung melihat bentuk tindakan juga dampak yang akan terlihat jika melakukannya.

Ketika anak melihat orangtuanya sebagai sosok yang dapat dipercaya, maka kata-kata dari Ayah atau Bunda akan didengarkan oleh anak. Si kecil tidak akan mudah percaya dengan penjelasan dari orang lain, apalagi jika keterangan tersebut berbeda dengan apa yang disampaikan orangtuanya.

5. Jadi Suporter Setia untuk Mendukung  Segala Cita-cita Si Kecil

Agar si kecil sayang kepada orangtuanya tentu saja Ayah dan Bunda harus mendukung keputusan yang mereka buat, termasuk soal cita-cita ke depan. Bila memang anak ingin jadi perawat atau atlet maka dukung dan sediakan jalan bagi mereka untuk bisa sampai ke tempat tersebut.

Dengan adanya peran aktif dari orangtua tentunya bisa membuat si kecil jadi merasa dihargai. Tindakan yang bisa mendukung anak antara lain adalah dengan memasukkannya ke pelatihan atau kelas sesuai keinginannya. Mencarikan sumber informasi tentang spesifikasi kemampuan yang dibutuhkan.

6. Jangan Hanya Sibuk dengan Diri Sendiri, Sediakan Waktu Berkualitas Bagi Anak

Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh Ayah dan Bunda, yakni menyediakan perhatian penuh kepada si kecil. Mau menjadi pendengar setia ketika anak sedang ada keluh kesah yang mengganjal di hatinya. Tunjukkan bahwa Ayah dan ibu memang benar-benar tulus memberikan perhatian tersebut.

Dengan menyediakan waktu berkualitas dan jadi pendengar baik tentu bisa mengambil hati anak. Si kecil akan tumbuh dengan rasa sayang kepada Ayah dan Bundanya, tidak pernah malu untuk menceritakan hal-hal seputar dirinya. Tidak ada jarak antara orangtua dan anak adalah hal bagus.

7. Bersedia untuk Menjawab Pertanyaan dari Anak dengan Jawaban yang Tidak Asal-Asalan

Terkadang anak juga perlu diberikan jawaban-jawaban logis dari pertanyaan yang diajukannya. Terdengar remeh memang, namun percayalah hal ini bisa membuat si kecil semakin merasa disayang dan diperhatikan oleh orangtuanya. Imbasnya tentu anak juga main sayang ke Ayah atau bunda.

Jika suatu saat anak mengajukan pertanyaan yang tidak diketahui, sebaiknya jangan asal jawab dengan penjelasan aneh-aneh. Namun katakan “Ayah belum tahu, nanti coba Ayah carikan lagu informasinya ya” jawabnya seperti itu terdengar lebih bagus dilakukan.

8. Dan Jadilah Orangtua yang Mampu untuk Menciptakan Rasa Aman dan Nyaman Bagi Anak

Terakhir, rasa sayang anak kepada kedua orangtuanya pasti sudah ada sejak masih kecil. Namun seiring waktu bisa semakin hilang jika Ayah atau Bunda tidak bisa memberikannya rasa aman ataupun nyaman. Saat rumah bukan lagi rumah yang sesungguhnya anak akan kehilangan rasa sayang tersebut.

Oleh karenanya sebagai orangtua yang baik usahakan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan anak. Pastikan mereka ada di keadaan nyaman juga aman, tidak merasa asing di rumahnya sendiri, dan selalu baik menjalin komunikasi dengan Ayah dan Bundanya.

Anak akan menyayangi kedua orangtuanya dengan sepenuh hatinya. Mereka tidak akan sampai hati membenci atau menghindari Ayah dan Bundanya jika tidak karena ada permasalahan yang besar. Agar hal tersebut tidak terjadi, semua orang harus bisa bekerja sama dengan baik menjaga hubungan tetap baik.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top