Ada sebuah adagium, bahwa jika seseorang mampu memanage keluarga dengan baik, maka ia mampu melakukan apapun dengan baik. Dan Keluarga BJ Habibie, bisa kita golongkan dalam bagian kisah keluarga hebat itu. Nyaris tak ada publikasi negatif yang menerpa keluarga itu, bahkan selama menjadi first family di republik ini. Publik banyak yang tak tahu aktivitas kedua anak habibie, Ilham dan Thareq. Padahal keduanya punya reputasi yang luar biasa. Ilham si sulung, doktor bidang aeronautika, mengikuti jejak sang Ayah yang jago bikin kapal terbang. Dan Thareq berkecimpung di beberapa perusahaan di luar negeri.
kisah cinta Habibie dan Ainun berikut sepak terjang kedua putranya adalah kisah paling adem dan enak dicontoh. Habibie, dengan setia menemani istrinya di Rumah Sakit, pun begitu Istrinya amat setia saat mereka masih “susah” hidup di Jerman.
Dalam sebuah buku yang ditulis Makmur Makka, orang dekat Habibie, dikisahkan bagaimana kisah dua anak manusia ini membangun mahligai cintanya hingga terpisah maut, kisah yang langka, di saat banyak figur, utamanya Artis lebi hobi kawin-cerai dan punya anak di luar kawin. Ainun, istri setia itu pernah harus menjadi “penjahit” untuk menambahi penghasilan keluarga itu. Kala itu, Habibie sedang menempuh Studi Doktornya.
Dinukil pula oleh Makka bagaimana kesetiaan Habibie kala itu pada istrinya, yang setiap musim dingin di Jerman-kala itu masih jerman Barat- menambal sepatu suaminya. Juga ketika Habibie diminta pulang oleh Presiden Soeharto, Hasri Ainun Habibie lah orang yang meyakinkan Habibie bahwa kepulangan mereka ke Indonesia adalah jalan memajukan bangsa. Kisah cinta dua anak manusia ini juga yang membuat Habibie berujar “di belakang lelaki yang sukses, ada perempuan hebat “ pada Andy Noya saat mengundangnya di acara Talkshow Kick Andy.
First Lady yang sepi Publikasi
Wanita hebat di belakang Habibie, lelaki yang punya nama besar di jagat industri penerbangan dunia ada dua, Sang Ibu dan tentu Hasri Ainun Besari. Kalau sang Ibu yang memacunya untuk belajar dengan giat, maka Hasri Ainun adalah yang memacunya berkarya.
Hasri Ainun sendiri memang lebih dikenal sebagai “istri Habibie” saja. Publik nyaris tak banyak tahu karya-karya monumental wanita kelahiran Semarang, 11 Agustus 1937 ini. Ainun adalah dokter yang menggagas bank mata, dan menganjurkan donor mata. Ainun juga mengelola yayasan yang memberikan beasiswa pada anak-anak berprestasi. Namun atas semua kisah dan perjuangannya itu, publik tetap jarang tahu, karena Ainun benar-benar sepi publikasi.
Kalau kita melihat sikap Habibie yang sering polos dan apa adanya itu adalah hasil “didikan” Ainun. Dalam pemerintahannya yang merupakan masa transisi, jelas Habibie sudah membangun fondasi demokrasi yang luar biasa, dan itu dilakukan dengan dorongan sang istri, tanpa campur tangan sama sekali.
Kita juga mesti mengingat bahwa pasangan ini, adalah pasangan yang setia hadir dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Penggantinya, bahkan jika sedang berada di Indonesia, keduanya menyempatkan diri hadir di Upacara Hari Kemerdekaan. Sebuah pelajaran yang tidak mampu diikuti oleh sebagian pemimpin bangsa yang tak mau hadir saat pelantikan penggantinya. Kenegarawanan Habibie, jelas adalah dua sisi mata uang dengan ketegaran sang Istri. Dan cara mereka mendidik anak-anak mereka yang “lurus” dan tanpa kontroversi adalah kisah keteladanan yang luar biasa.
Sumber:
http://kangwiman.com/
