Kesehatan

Inilah Penyebab Dan Cara mengatasi Anak Balita Demam dengan Cepat

Sebagai orang tua tentunya akan resah ketika si kecil mengalami sakit atau demam tinggi. Hal itu karena si kecil masih belum bisa berbicara tentang rasa sakit yang telah dirasakan, sehingga membuat dia rewel, sulit tidur dan membuat orang tua merasa kebingungan untuk mengatasinya. Terlebih bagi seseorang yang baru saja menjadi orang tua, akan merasa panik ketika si kecil mengalami demam tinggi.

Mungkin sebagian orang tua belum semuanya tahu apa sebenarnya yang menyebabkan demam terhadap anak dan bagaimana cara mengatasinya dengan cepat. Nah dalam artikel kali ini penulis akan mencoba memaparkan materi tersebut untuk anda semua. Hal itu dimaksudkan supaya anda sebagai orang tua yang memiliki balita sedang mengalami demam tidak lagi merasa kepanikan dan mampu mengatasinya dengan baik.

Mungkin perlu diketahui terlebih dahulu pengertian demam adalah terjadinya peningkatan suhu badan secara berlebihan, artinya melebihi dari suhu normal. Normalnya suhu badan adalah sekitar 36 sampai dengan 38 derajat celsius. Jadi, jika anda mengetahui kondisi tubuh anak mulai tidak berada dalam derajat yang normal, segeralah atasi karena jika tidak akan berdampak tidak baik bagi si kecil.

Para orang tua pun juga harus mengetahui bahwa demam yang terjadi pada anak balita biasanya akan terjadi ketika suhu temperatur mencapai:

  1. Jika termometer diletakan pada anus atau rektum temperatur suhunya melebihi batas normal yakni 38 derajat celsius.
  2. Jika termometer diletakan pada bagian mulut temperatur suhunya melebihi 37 derajat celsius.
  3. Jika termometer diletakan pada bagian ketiak temperatur suhunya melebihi dari 37 derajat celsius.

Oleh karena itulah, bagi orang tua harus menyediakan alat termometer untuk keperluan mengukur suhu si kecil ketika si kecil sedang rewel karena sakit. Hal itu amatlah penting karena dengan alat tersebut anda dapat langsung mengetahuinya.

Penyebab balita demam

Terjadinya demam terhadap balita disebabkan karena temperatur tubuh yang mengalami peningkatan di atas batas normal yang telah disebabkan oleh thermostat yang terdapat pada tubuh manusia. Thermostat ini terletak pada salah satu bagian otak, yang disebut juga dengan hepotalimus. Fungsi dari hepatalumus ini adalah sebagai pengatur temperatur tubuh dan menjaga temperatur normal yakni dengan cara mengirimkan sinyal ke dalam tubuh.

Namun hepatalumus terkadang juga akan berperan mengatur temperatur suhu tubuh menjadi lebih tinggi, tentu hal tersebut dilakukan sebagai respon terhadap infeksi, penyakit dan juga penyebab lain. Para peneliti berpendapat, bahwa cara tubuh untuk melawan kuman atau bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi dan merasa membuat kuman tersebut tidak nyaman terhadap tubuh adalah dengan peningkatan temperatur tubuh.

Perlu orang tua ketahui bahwa demam ini bukan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala. Jadi, penyebab demam ini sendiri disebabkan karena kondisi yang terlalu panas, infeksi, imunisasi, dan bisa juga disebabkan karena hal lain.

Cara mengukur suhu tubuh terhadap anak balita

Tentu ada cara tersendiri mengukur suhu badan terhadap balita yang bisa orang tua lakukan sebelum membawanya ke dokter, cara tersebut di antaranya adalah:

  1. Peganglah si kecil pada bagian pipi, perut, dan juga kening.

Mungkin ini sudah hal biasa yang dilakukan oleh ibu-ibu ketika mendapati si kecil terlihat tidak enak badan. Langkah yang paling pertama dilakukan adalah memegang pada bagian pipi, perut, dan juga kening untuk mengetahui panas atau tidak. Memang cara ini bisa mendeteksi tetapi tidak bisa mengetahui suhu temperatur tubuhnya berapa. Jadi hanya kira-kira saja.

  1. Menggunakan termometer.

Nah cara ini lebih efektif lagi, karena dengan alat bantu tersebut para orang tua akan dapat mengetahui dengan jelas berapa suhu temperatur si kecil. Sehingga dengan demikian para orang tua bisa dengan cepat bertindak untuk mengatasi demam tersebut.

Cara mengatasi demam terhadap balita

Sebenarnya cara mengobati atau mengatasi demam pada balita ini terdapat dua alternatif yakni secara alami atau tradisional dan dengan menggunakan obat penurun panas. Nah jika para orang tua memilih cara alami maka berikut ini adalah caranya:

  1. Gunakanlah daun dadap serep untuk meredakan panas atau demam.

Jika para orang tua merasa aman menggunakan cara alami dalam mengatasi si kecil yang sedang demam, maka bisa menggunakan daun dadap serep. Caranya ambilah beberapa lembar daun dadap serep, kemudian haluskan lalu balurkan pada bagian badan si kecil.

  1. Dengan menggunakan bawang merah dan minyak goreng.

Caranya ibu bisa menghaluskan bawang merah, kemudian dicampur dengan minyak goreng, sedikit minyak kayu putih. Kemudian balurkan pada bagian badan si kecil.

  1. Menggunakan air hangat untuk mengompres.

Ibu bisa melakukan pengompresan si kecil dengan menggunakan air hangat. Kompreskan pada bagian dahi, leher dan juga dada. Ketika kompres sudah mengering maka langsung angkat, jangan sampai kompres tersebut kering dalam badan balita. Ibu bisa melakukan kegiatan tersebut berulang-ulang dengan mencelupkan di air hangat.

Catatan penting bagi para orang tua, jika mengompres anak jangan menggunakan alkohol, karena dapat menimbulkan anak keracunan alkohol atau disebut dengan intoksikasi.

Namun jika si kecil mengalami demam yang dibarengi dengan kedinginan yang menggigil, maka cukup diselimuti dengan selimut tipis saja. Dengan begitu anak akan merasa nyaman.

  1. Istirahat yang cukup.

Ketika anak balita anda mengalami demam, maka berikanlah istirahat yang cukup. Dengan beristirahat maka demam secara berangsur akan menurun. Berikanlah cairan ekstra seperti jus, air, dan juga susu sebagai asupan gizinya. Namun jika menolak maka berikanlah cairan yang diinginkan oleh anak.

Cara mengatasi demam dengan menggunakan obat

Jika ibu tidak ingin ribet membuat ramuan tradisional untuk mengatasi demam, maka ibu juga bisa menggunakan obat penurun panas. Namun jangan berlebihan harus memerhatikan aturan pakai dan dosis yang diperlukan. Sebagai panduannya maka berikut ini adalah cara mengatasi panas atau demam pada balita.

Agar kondisi anak lebih baik maka ibu bisa memberikan obat penurun panas. Ibu bisa memberikannya setiap empat jam sekali atau enam hari sekali. Obat yang bisa ibu berikan adalah parasetamol. Ikuti dan baca labelnya yang disesuaikan dengan umur dan berat badan si kecil. Sebelum ibu memberikan obat pada anak untuk menurunkan demam, sebaiknya konsultasikan pada dokter supaya aman dan tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dan membahayakan si kecil.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Kesehatan

Jika Anak Demam: Pertanda Anak Mau “Pintar” Atau Tanda Bahaya, Ya?

Banyak kaum ibu yang menyepelekan kondisi demam pada anak, namun ada pula kaum ibu yang justru memiliki reaksi berlebih menanggapinya. Bagaimana dengan Bunda sendiri?

“Ah, kalau demam mah pasti mau pintar. Nanti juga sembuh sendiri. Biasa, anak-anak.” Begitulah reaksi seorang ibu yang hampir memasuki usia paruh baya. Ungkapan seperti ini memang berseliweran di kalangan kaum ibu yang masih terbilang “kolot”, percaya akan mitos yang turun temurun, serta kurang sigap mencari informasi dari buku ataupun internet. 

Sebaliknya, ada pula kaum ibu yang akan bereaksi ketakutan saat suhu tubuh sang buah hati mendadak lebih tinggi dari biasanya. Mereka akan langsung membawanya ke dokter, tanpa melakukan penanganan sendiri terlebih dahulu di rumah. 

Sebenarnya, hal itu pun tak salah. Namun, apakah harus selalu tergantung pada dokter, meskipun suhu tubuh si kecil masih dalam rentang suhu normal? Lantas, bagaimanakah seharusnya sikap yang tepat saat menghadapi kondisi demam pada si kecil?

Kenali Fakta Seputar Demam Terlebih Dahulu

Salah satu hal yang sering membuat para orang tua salah kaprah adalah mengira bahwa demam adalah sebuah penyakit, bukan reaksi dari sebuah gangguan kesehatan. Pasalnya, disebutkan dalam salah satu artikel di Kompas.com, berdasarkan data yang dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, terdapat sekitar 30% dari total kunjungan konsultasi dokter, memiliki keluhan demam. 

Padahal, demam itu sendiri sebenarnya merupakan reaksi tubuh saat menghadapi sebuah penyakit, yang biasanya adalah infeksi. Demam merupakan “sinyal”-nya, bukan penyakit utamanya. Selain itu, seorang anak tak bisa dikatakan demam hanya karena dahinya terasa panas ketika Bunda sentuh. Ingat, tangan bukanlah alat ukur yang pasti, ya!

Pastikan bahwa Bunda selalu menyiapkan termometer dalam kotak P3K Bunda di manapun Bunda berada. Faktanya, seorang anak bisa dikatakan demam bila suhu tubuhnya sudah mencapai lebih dari 37,5 derajat.

Jangan Panik, Lakukan Dulu Pertolongan Pertama Berikut Ini Bun!

Ketika suhu tubuhnya sudah mencapai angka tersebut, ada baiknya Bunda tetap tenang dan melakukan pertolongan pertama terlebih dahulu sebelum membawanya ke dokter. Apa saja tahapan-tahapan pertolongan pertama tersebut?

1. Pastikan Si Kecil Menjalani Bedrest Dulu

Salah satu hal yang harus dilakukan pada si kecil saat ia sedang demam adalah memastikannya untuk banyak beristirahat, tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak bergerak, dan bedrest. Istirahat yang cukup adalah salah satu obat mujarab untuk memperbaiki kondisi tubuhnya.

2. Kompres dengan Air Hangat di Lipatan Tubuh

Banyak orangtua salah kaprah saat mengompres si kecil, dengan mengikuti tradisi yang pernah mereka jalani saat masih kecil. Biasanya, sang ibu menaruh kain kompres di dahi sang anak, dan menggunakan air dingin agar suhunya cepat turun.

Padahal, penggunaan kompres air dingin bisa meningkatkan suhu tubuh dan membuat si kecil merasa menggigil dan kedinginan. 

Gunakan kompres air hangat di ketiak atau lipatan tubuh lainnya, mengingat dalam lipatan tubuh tersebut lah terdapat pembuluh darah besar, sehingga pori-pori kulit mudah terbuka dan terjadi penguapan suhu tubuh ke luar dari pori-pori.

3. Buat Suasana Sekelilingnya Nyaman Agar Ia Bisa Lebih Tenang

Dengan suasana nyaman di sekeliling si kecil—mulai dari selimut tipis, serta ruang sejuk yang tak akan meningkatkan suhu tubuhnya—ia akan bisa beristirahat dengan nyaman, dan pastikan agar ia tak sampai menggigil karena udara terlalu dingin, ya! Jangan lupa, Bunda juga bisa memeluk si kecil dengan hangat agar kasih sayang Bunda pun bisa menenangkan hatinya yang sedang gelisah.

Segera Bergegas Membawa si Kecil Ke Dokter Jika ….

Ada kalanya, demam tak lagi bisa dianggap sepele karena kondisi tertentu. Segeralah berobat ke dokter anak apabila hal-hal berikut terjadi pada anak Bunda, ya…

1. Ketika anak demam dengan suhu di atas 38 derajat, ia bisa mengalami gejala kejang-kejang. Gejala ini bisa ditandai dengan hilangnya kesadaran, berkeringat secara berlebih, serta otot dan tangan kaki kejang. Bahkan, kejang ini bisa membuat mulut berbusa dan mata terbalik. Segeralah membawanya ke dokter, Bunda!

2. Ketika demam tak kunjung turun setelah lebih dari 3 hari. Bisa jadi, hal ini merupakan pertanda penyakit yang lebih serius, lho.

3. Ketika terdapat perubahan pada kulit si kecil, mulai dari munculnya bintik-bintik—yang bisa berarti demam berdarah—ataupun timbulnya ruam merah yang bisa menandai gejala penyakit campak.

Dan yang paling terpenting, Bunda tetap berusaha tenang ketika si kecil demam, ya! Tetaplah berada di sampingnya agar ia pun bisa merasa nyaman.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Kesehatan

Ingin Keluarga Bebas Virus? Beri Diinsfektan pada 7 Benda Ini

Ketika seseorang dalam keluarga Anda menderita pilek atau flu, apakah Anda membersihkan segala sesuatu yang terlihat di rumah Anda dan mencuci setiap barang di kamar orang yang sakit? Tidak perlu berlebihan begitu. Beri diri Anda waktu untuk beristirahat.

Lalu Bagaimana?

Mulailah fokus untuk membersihkan dan mensucihama benda-benda yang paling sering disentuh. Tidak hanya dilap, tapi diberi desinfektan.

Desinfektan harus menjadi bagian dari pembersihan rutin yang biasa Anda lakukan, seperti apa yang dilakukan di rumah sakit. Bacalah label kemasan untuk memastikan disinfektan yang Anda pilih bekerja melawan virus.

Bila Anda menggunakan semprotan disinfektan, gunakan kertas tisu, jangan lap kain. Atau, jika Anda memiliki budget lebih, Anda bisa menggunakan tisu disinfektan. Kenapa Anda harus berhenti menggunakan lap kain? Karena, lap kain yang dipakai berulang akan cenderung menyebar virus dan kuman.

Dengan tisu atau kertas serta semprotan desinfektan, yang Anda lakukan adalah menyemprotkan desinfektan lalu mengelapnya. Tapi ketika Anda menggunakan tisu disinfektan untuk menyeka, setelah Anda mengelap atau membersihkan permukaan, Anda harus membiarkannya kering. Waktu menanti itulah yang memberikan lebih banyak waktu untuk membunuh organisme yang tidak baik. Zat yang ditinggalkan mengering meninggalkan beberapa dampak residual.

Benda Apa Saja yang Harus Disucihama?

Pikirkan tentang benda-benda yang sering disentuh oleh penderita. Benda-benda yang digunakan bersama lebih mungkin untuk menyebarkan kuman. Lakukan pembersihan rutin dilanjutkan dengan memberikan desinfektan pada benda-benda di bawah ini ketika ada yang menderita pilek atau flu:

1. Telepon genggam atau telepon rumah Anda. Delapan puluh persen dari telepon di rumah yang memiliki anak dengan flu memiliki virus flu menempel padanya. Virus flu dan pilek menempel di sana dan bertahan hidup cukup lama, dari mulai beberapa jam hingga beberapa hari. Semakin intens telepon tersebut dipegang atau semakin sering berpindah tangan, semakin besar kemungkinan terjadinya penularan penyakit.

2. Remote control. Benda ini juga yang paling sering disentuh dan berpindah tangan. Bisa jadi, benda yang paling jarang dibersihkan di rumah Anda. Bayangkan, jika seorang anak bersin dan mengenai tangannya, lalu ia menyentuh remote tersebut, kuman bisa berpindah ke remote. Jadi, penting sekali untuk mulai memperhatikan kebersihan remote di rumah Anda.

3. Kamar mandi. Setengah dari semua kran kamar mandi memiliki virus flu ketika seseorang memiliki pilek atau flu menyentuhnya. Rutin membersihkannya ketika Anda menggunakan kamar mandi akan sangat membantu menghilangkan kuman-kuman yang bertahan di sana.

4. Meja. Yang dimaksud di sini adalah segala jeis meja. Meja dapur, meja kopi, meja bermain, meja belajar, dan meja makan cenderung menjadi tuan rumah virus flu. Tak heran tentunya, karena banyak orang yang sering menyentuhnya, tapi jarang dilap. Jadi, pastikan Anda menyempatkan waktu untuk sering-sering memberikan desinfektan.

5. Komputer dan laptop. Periksa buku manual pemakaian dan cara membersihkan sebelum Anda menggunakan desinfektan. Pastikan bahan-bahan yang ada dalam desinfektan tiak menghapus huruf-huruf di keyboard atau layar monitor.

6. Boneka. Jika memungkinkan, masukan boneka-boneka ke binatu. Jika tidak dicuci, jauhkan dari semua orang selama beberapa hari untuk membiarkan virus tinggal beberapa hari di permukaan boneka saja – tanpa berpindah ke anak atau anggota keluarga yang lain.

7. Seprai, selimut, handuk. Barang-barang Ini harus dicuci pada suhu tinggi dengan pemutih serta deterjen yang aman-warna. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah mencucinya.

Cuci Tangan Sesering Mungkin

Semua orang di rumah Anda harus mencuci tangan lebih sering ketika ada anggota keluarga yang seseorang sakit. Menggunakan sabun dan air atau sanitizer akan sangat membantu membersihkan tangan dengan baik. Pastikan Anda tidak melewatkan sela-sela jari, punggung tangan, dan kuku. Lakukan selama minimal 20 detik lalu bilas menggunakan air yang mengalir setelahnya. Cucilah tangan dengan standar tertinggi dan ajari anak Anda melakukan hal yang sama. Cucilah tangan setidaknya pada saat-saat seperti sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan, sebelum makan, sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sakit, sebelum dan setelah mengobati luka atau luka, setelah menggunakan toilet, dan tentunya setelah membersihkan , hidung, batuk, atau bersin.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top