Parenting

Inilah Kenapa Perempuan Lebih Multitasking dari Laki-laki

Perempuan lebih baik dari laki-laki dalam melakukan banyak tugas atau multitasking. Rupanya itu bukan mitos belaka, setidaknya menurut penelitian dalam kasus tertentu.

Sebuah tes yang dilakukan oleh psikolog Inggris menemukan, laki-laki lebih lambat dan kurang terorganisir ketika beralih cepat antara satu tugas ke tugas.

Dilansir dari laman Live Science, menurut penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal BMC Psychology, kedua jenis kelamin berjuang mengatasi prioritas pekerjaan, tapi laki-laki berada pada rata-rata.

Dikatakan, “Pertanyaannya sekarang adalah mengapa? Apakah untuk semua jenis multitasking atau hanya situasi tertentu?”

wanita_multitasking

“Jika laki-laki benar-benar lambat dibandingkan perempuan hal itu berimplikasi serius pada penyelenggaran sebuah tempat kerja,” kata salah satu penulis penelitian Gijsbert Stoet, doktor dari University of Glasgow.

“Multitasking semakin penting di kantor, tapi itu sangat mengganggu, semua gadget mengganggu alur kerja kami. Bisa jadi laki-laki lebih menderita saat beralih konstan seperti ini,” kata Stoet .

Suatu percobaan di Tiongkok menemukan, perempuan mengungguli rekan laki-laki mereka. Sementara, penelitian di Swedia menemukan bahwa multitasking pada laki-laki sebenarnya lebih baik dari perempuan saat melibatkan tugas-tugas spasial (kemampuan mengenali berbagai hubungan dalam bentuk gambar).

Untuk menyelesaikan argumen tersebut, Stoet dan seorang rekannya membandingkan perempuan dan laki-laki dalam jenis multitasking tertentu. Yakni di saat seseorang harus menghadapi banyak tugas dalam suksesi cepat, tapi tidak secara simultan atau bersamaan.

Termasuk untuk pekerja kantor yang melompat antara membaca email masuk, panggilan telepon, dan tugas-tugas, sementara dia juga harus berlari keluar dan masuk ruang rapat. Contoh lain, orang tua di dalam rumah tangga.

Mereka memasak makanan, sambil menjaga anaknya yang masih kecil, dan tiba-tiba harus menjawab telepon.

Pertama, para peneliti membandingkan 120 perempuan dan 120 laki-laki dalam tes komputer. Tes melibatkan peralihan tugas-tugas dari menghitung dan mengenali bentuk. Laki-laki dan perempuan sama seimbang saat menangani tugas dalam satu waktu. Namun, ketika tugas dicampur, perbedaan yang jelas pun terlihat.

Baik laki-laki maupun perempuan mulai melambat. Mereka membuat kesalahan lebih banyak saat pergantian tugas menjadi lebih cepat. Namun, laki-laki secara signifikan lebih lambat, melakukan respon 77 persen lebih lama. Sementara perempuan mengambil respon 69 persen lebih lama.

“Perbedaan ini tampaknya kecil, tapi akan bertambah selama hari bekerja atau akhir pekan,” kata Stoet. Agar percobaan lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari, para peneliti melakukan tes kedua.

Saat perempuan di bawah tekanan

Sekelompok perempuan dan laki-laki diberi waktu delapan menit menyelesaikan serangkaian tugas. Dari menemukan restoran pada peta, menjawab pertanyaan matematika sederhana, menjawab panggilan telepon, dan memutuskan bagaimana mencari kunci hilang di lapangan.

Tugas itu memaksa laki-laki dan perempuan membuat prioritas, mengatur waktu, dan tetap tenang di bawah tekanan. Dalam tugas mencari kunci perempuan menampilkan kinerja lebih unggul dari laki-laki, kata Keith Laws, profesor dari University of Hertfordshire.

“Anda dapat melihat dari gambar, perempuan menggunakan pola pencarian metodis, seperti berkeliling lapangan dalam lingkup persegi panjang konsentris. Itu strategi yang produktif untuk menemukan benda hilang.”

Laws mengatakan, perempuan lebih terorganisir saat berada di bawah tekanan. “Mereka menghabiskan lebih banyak waktu di awal untuk berpikir. Sementara, laki-laki memiliki impulsif sedikit dan mereka melompat terlalu cepat,” kata Laws.

Hal itu menunjukkan bahwa dalam situasi stres dan kompleks, perempuan lebih mampu berhenti dan berpikir apa yang terjadi di depan mereka.” Secara keseluruhan mereka menyimpulkan, perempuan mempunyai keunggulan lebih dari laki-laki dalam hal multitasking. Atau, setidaknya dalam situasi tertentu.

Sumber: CNNIndonesia.com

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top