Pola pengasuhan dengan cara yang lembut dan apresiatif bukanlah tugas yang mudah, terutama ketika anak mengabaikan Anda, menolak untuk bekerja sama, atau langsung menentang setiap permintaan Anda. Kadang-kadang ia sangat ringan tangan, tapi kali lain, tampaknya tidak peduli apa yang Anda lakukan.
Anda akhirnya merasa putus asa dalam perjuangan kekuasaan, merasa frustrasi, dan bertanya-tanya apa kesalahan yang Anda lakukan. Bukankah mereka seharusnya ingin bekerja sama ketika kita memperlakukan mereka dengan rasa cinta dan hormat? Kalau itu saja, sih, mudah.
Ketika melihat guru prasekolah dan pengasuh profesional, orangtua sering terkagum-kagum dengan kemampuan tetap tenang dan mampu membuat anak bekerja sama. Mereka tidak membiarkan diri berteriak, mengancam, atau secara fisik menyakiti anak-anak. Mereka menemukan cara-cara baru dan kreatif untuk menghadapi pemberontak tanpa kehilangan kendali dan kemudian kehilangan pekerjaan.
Semua ini bukanlah “trik” untuk mengakali atau memanipulasi anak menjadi patuh, melainkan cara mendapatkan sesuatu dengan paling sedikit perlawanan atau konflik dan yang paling menyenangkan, kasih sayang, dan gubungan positif. Hubungan tanpa menghukum, mengancam, atau menyuap anak kecuali benar-benar tidak ada solusi lain yang lebih kreatif.
Jadi, mohon tetaplah menjaga semangat kerjasama yang ditawarkan artikel ini. Bukan sebagai cara untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan dengan mengorbankan hubungan Anda dengan anak Anda, tetapi sebagai cara untuk membantu anak-anak mengekspresikan kebutuhan mereka yang mendasar, serta keinginan mereka, dan membuat mereka mau melaksanakan tugas-tugas sehari-hari, seperti memakai sepatu, duduk dengan baik di kursi mobil, berpakaian dan sejenisnya.
Berikut adalah sembilan tips favorit, atau “trik” bagi orangtua untuk membantu hari Anda dengan anak-anak lebih bahagia:
PERTANDINGAN BESAR
Siap, sedia, lari! Anak-anak suka perlombaan dan batas waktu untuk melihat berapa lama mereka melakukan tugas mereka dengan percaya diri. Perlombaan adalah cara yang bagus untuk membuat mereka bekerja dengan cepat tanpa keributan karena hal ini memenuhi kebutuhan anak untuk bersenang-senang dan bermain bahkan saat Anda membutuhkan efisiensi dan kecepatan untuk menyelesaikan permintaan Anda. Menghitung keras-keras atau menggunakan stopwatch adalah cara terbaik untuk mengingatkan anak bahwa perlombaan ini benar-benar terjadi. Ingat, trik ini hanya bekerja jika permainan menyenangkan. Tapi tidak menyenangkan jika terlalu sering digunakan atau apalagi sebagai ancaman atau persyaratan untuk mengalahkan waktu mereka sebelumnya.
KEJUTAN
Trik ini dilakukan ketika seorang anak tahan melaksanakan tugas tertentu, yang kita abaikan saat ia melakukannya, semata-mata untuk memberinya kesempatan untuk menyelesaikan tugas. Dan orang tua kemudia dapat memberikan reaksi terkejut ( “Apa? Kamu sudah menggosok gigi? Wow!”) untuk mendorong kinerja yang sama di lain waktu. Trik ini memberi anak-anak kita kepuasan akan pekerjaan yang dilakukan dengan baik, sebagaimana orang tua terkesan dengan keterampilan yang berkembang dengan baik.
JANGAN BERANI-BERANI
Ketika dia benar-benar merasa menantang, orang tua bisa melakukan permainan seakan-akan protes dengan apa yang kita ucapkan. Ketika kita menyusun permainan yang membuat anak terlibat, mereka menikmati rangkaian protes kita, seperti ketika Anak berhasil membereskan mainan sendiri, kita katakan: “Oh tidak! Jangan lakukan itu! Tikus! Pasti diayang membereskan mainanmu, kan? Iya, kan?” Dia menyukai gagasan bahwa dengan melakukan tugas yang diberikan, seperti bersiap-siap tidur dengan cepat, dia memaksa saya untuk melakukan sesuatu yang tidak saya inginkan. Contohnya, kita katakan, “Oh, kalian sudah siap mau tidur? Jadi, kalian mau Ibu bacakan cerita? Haduuuh.. kenapa nggak lama-lama siih. Jadi kan Ibutidak perlu membacakan cerita. Tapi lihat ini. Ternyata kalian sudah siap. ” Anak-anak suka untuk membalikkan peran sesekali sehingga mereka nampak menjadi orang-orang yang kuat, membuat kita melakukan tugas-tugas yang tidak kita nikmati, daripada sebaliknya, yang lebih sering terjadi. Dengan memberikan anak Anda sukacita kecil ini, ia dapat melepaskan perasaan frustrasi dan marah melalui tawa dan rasa terhubung.
MEMANG KAMU BISA YA? MANA, COBA TUNJUKKAN?
Anak-anak senang untuk membuktikan pengetahuan dan kecakapan mereka, maka sementara Anda tidak ingin meminimalkan kemampuan mereka secara teratur, beberapa pertanyaan strategis mengenai keterampilan mereka dapat menghasilkan kepatuhan yang langsung. Contohnya, kalimat seperti, “Tunggu sebentar; Ibu tidak yakin. Memang kamu sudah bisa pakai sepatu sendiri?” akan sering mendapatkan respon yang lebih positif daripada perintah. Hal itu karena saat Anda bercanda, Anda mengundang anak Anda untuk membuktikan bahwa dia mampu, bukan memaksa dia untuk melaksanakan keinginan kita.
APAKAH ANDA AKAN MEMBANTU SAYA?
Mirip dengan nomor empat di atas, anak-anak suka menampilkan bakat mereka dan terutama menikmati mengajar anak-anak muda yang baru saja diberikan keterampilan. “Maukah kamu membantu adik belajar baju sendiri? Dia sepertinya lupa, Kalimat ini akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik daripada permintaan yang berulang. Jika trik yang satu ini tidak langsung bekerja, lupakan, dan coba sesuatu yang lain.
BERAPA BANYAK YANG BISA KAMU LAKUKAN?
Ketika meminta anak untuk membersekan sejumlah benda, katakanlah balok, puzzle, kereta api, boneka binatang, atau dinosaurus, akan sangat membantu untuk mengubahnya menjadi permainan yang menyenangkan yang bisa dihitung saat Anda membuangnya ke tempat sampah atau ke keranjang mereka. Anda bisa mengumumkan berapa banyak benda kita yang dibereskan. “Wow! Kita akan membereskan 37 dinosaurus. Siapa yang ingin menaruhnya kembali ke rak? “
MARI KITA BERPURA-PURA
Libatkan imajinasi anak Anda di tengah-tengah tugas sehari-hari tanpa berpikir dan diperlukan untuk membuat hidup lebih menyenangkan dan menarik bagi Anda dan anak Anda. Tugas sehari-hari ini bisa berubah menjadi permainan yang menyenangkan dengan berpura-pura menjadi binatang dan berlari, melompat, terbang, atau merayap ke mobil. Sebelum Anda menyadarinya, Anda akan berada di jalan membahas herbivora dan karnivora, membuat suara-suara binatang, atau berbicara dengan aksen lucu. Anak-anak akan terlebih menyenangkan mebuat lenguhan kerbau atau binatang lain daripada berteriak karena dipaksa melakukan sesuatu.
SAYA LUPA
“Tunggu sebentar.Ibu lupa, kalau baju kotor disimpan dimana, ya? Sebentar, sebelum makankita harus melakukan apa, ya?” Jika anak Anda membutuhkan pengingat akan aturan rumah atau tugas berikutnya dalam agenda, berpura-puralah lupa sehingga ia dapat mengingatkan Anda adalah cara yang baik untuk membantunya merasa berpengetahuan dan bertanggung jawab. Trik ini membantu anak-anak mengambil alih aturan dan merasa telah mengingat tugasnya. Di sisi lain, jika kita terus-menerus menunjukkan saat-saat ketika anak-anak kita telah melupakan aturan, mereka akhirnya merasa buruk dan tidak ingin mengambil tanggung jawab yang lebih. Juga, ketika kita hanya mengulangi aturan untuk mereka lagi dan lagi, mereka tidak punya alasan untuk mencoba mengingat. Mereka pikir, orang tua hanya akan memberitahu mereka enam kali lagi besok. Jika trik yang satu ini tidak langsung bekerja, masukan kekonyolan dalam kalimat Anda, seperti ketika Anda melihat kaus kaki mereka di lantai. “Apakah kaus kaki kotor harusnya disimpan di kepala Ibu? Bukan, itu tidak benar. Apakah kaus kaki itu tempatnya di dalam mesin cuci piring? Hmmm. Tidak, ibu pikir tidak begitu. Mungkin ibu harus menyimpannya di boks bayi?” Kelucuan adalah salah satu cara tercepat untuk mendapatkan kerjasamanya. Trik ini mencerahkan suasana hati, membawa unsur bermain, dan membantu dia ingat mengapa ia suka menghabiskan waktu dengan Anda. Bersenang-senang adaah penangkal sempurna untuk setiap tantangan.
OH AYOLAH, ANDA BISA BERTERIAK LEBIH KERAS DARI ITU!
Ketika anak mengamuk, cobalah mengatakan “Kamu pasti bisa berteriak lebih keras,” Sindiran ity bisa membuat anak langsung berhenti berteriak. Hal ini disebabkan karena kita, orang tua, tidak tampak menolak amukan mereka. Tapi kita mengundang amukan itu. Dan karena harapan normal anak adalah bahwa kita akan menolak protes mereka. Tapi, kalimat itu membuat mereka bingung dan menghilangkan semua hambatan dan bukannya menantang mereka untuk menjadi lebih keterlaluan. Memang aneh dan menarik melihat anak yang bereksperimen dengan manipulasi emosional dan mencoba untuk melihat apa yang bisa dia lakukan untuk mengubah situasi untuk keuntungannya.
Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Manusia selalu menolak aturan”? Hal ini adalah salah satu kebenaran yang paling universal dalam kehidupan. Jadi dengan mengundang, bukan menolak, kita bisa mengantisipasi amukan sebelum dimulai. Dan, jika seorang anak benar-benar perlu untuk mengekspresikan kemarahan, kita jauh lebih siap untuk benar-benar memegang ruang untuk mengamuk jika memang itu terjadi kemudian.
Ketika kita mendorong anak untuk melepaskan amarah, dia merasa bahwa perasaanya diakui dan dia mampu secara fisik membebaskan emosi “negatif” emosi dengan cara yang sehat dan dalam lingkungan yang mendukung. Kadang-kadang jika kita mendorong dia untuk memukul tempat tidur atau mengaum seperti singa, mereka biasanya meledak hanya beberapa menit. Hal ini karena orang tua benar-benar mengundang dan mendorong, bukan menolak.
