Parenting

Ingin Punya Anak Laki – Laki atau Perempuan? Ini Penjelasan Ilmiah Cara Mempunyai Anak laki-laki atau perempuan

Meski memiliki anak merupakan anugerah, namun masih ada saja orang tua yang mencoba memilih jenis kelamin anak laki-laki atau perempuan. Cara membuat anak laki-laki atau perempuan baik secara medis atau tradisional masih banyak dicari dan dilakukan.

Berikut beberapa hal yang diketahui dapat ikut memengaruhi cara membuat anak laki-laki atau perempuan:

Semakin tua kemungkinan untuk memiliki anak perempuan lebih tinggi
Semakin tua usia ibu dan ayah, maka kemungkinan untuk memiliki anak perempuan lebih tinggi. Hal ini antara lain disebabkan pengaruh hormon pada wanita di atas usia 35 tahun. Selain itu, pada usia ayah di atas 40 tahun, kualitas dan jumlah produksi spermanya.

Metode Shettles memberikan saran hubungan seksual dilakukan tepat 
Hubungan seksual yang dilakukan saat mendekati masa subur wanita memiliki kemungkinan menghasilkan anak laki-laki lebih besar, hal ini diperkuat oleh penelitian. Salah satu metode yang dikenal yaitu metode Shettles. Metode Shettles memberikan saran hubungan seksual dilakukan tepat pada masa subur jika ingin anak laki-laki.

Sementara itu, untuk anak perempuan, dianjurkan melakukan hubungan seks sekitar dua atau empat hari sebelum ovulasi. Meski demikian, metode ini tidak berhasil 100 persen, akan tetapi ada kemungkinan 50:50 untuk menentukan jenis kelamin janin.

Asupan nutrisi:  cukup makanan, melahirkan anak laki-laki & kurang memperoleh makanan melahirkan anak perempuan 
Pada sebuah studi diketahui, sekelompok wanita lebih banyak melahirkan anak laki-laki, dibanding kelompok wanita lainnya. Wanita kelompok pertama diminta mengonsumsi sereal dan makanan kaya kandungan potasium sejak satu tahun sebelumnya, sementara wanita kelompok dua seringkali tidak sarapan dan mengonsumsi lebih sedikit kalori.

Meski demikian, para ahli belum bisa memastikan apakah asupan kalori atau potasium yang turut memengaruhi. Tapi diketahui dari percobaan dengan hewan, yaitu induk yang memperoleh cukup makanan, melahirkan anak laki-laki. Sedangkan yang kurang memperoleh makanan melahirkan anak perempuan.

Stres dan beban kerja: beban kerja dan polusi dari calon ayah yang dapat memengaruhi jenis kelamin anaknya kelak
Saat calon ibu dalam kondisi stres tinggi, maka tubuh akan mengalami peningkatan hormon kortisol dan testosteron. Hal ini kemungkinan akan memengaruhi sel telur yang lebih mudah menerima sperma pembawa anak laki-laki.

Selain itu, ada pula penelitian mengenai beban kerja dan polusi dari calon ayah yang dapat memengaruhi jenis kelamin anaknya kelak. Semakin tinggi stres kerja atau polusi, maka akan lebih tinggi kemungkinan memiliki anak perempuan. Studi ini dilakukan terhadap beberapa jenis pekerjaan tertentu dalam skala kecil, termasuk pilot, pengemudi, penyelam, teknisi kapal selam dan pekerja pabrik tepung.

Frekuensi hubungan seks
Salah satu faktor yang menentukan dalam cara membuat anak laki-laki atau perempuan adalah intensitas hubungan seksual. Semakin sering suami istri melakukan hubungan seks, maka kemungkinan memiliki anak laki-laki semakin tinggi. Sebab, sperma untuk anak laki-laki lebih ringan, dengan kepala lebih kecil, dan buntut lebih pendek akan lebih mudah berenang menuju sel telur.

Dokter Shettles yang juga penulis buku How to Choose the Sex of Your Baby (Bagaimana Memilih Jenis Kelamin Bayimu) memebrikan penjelasan ilmiahnya. Dia juga telah menangani bayi tabung selama 50 tahun. Nah, berikut penjelasan ilmiahnya, seperti dikutip dari Lifebuzz, Selasa (21/2).

1. Sperma memiliki kromosom X dan Y, sedangkan sel telur hanya memiliki kromosom X. Kromosom X bersifat lebih berat dan luas, namun pergerakannya lebih lambat. Sebaliknya, kromosom Y mampu berenang lebih cepat. Untuk mendapatkan bayi laki-laki, harus terbentuk komposisi kromosom XY. Sedangkan bayi wanita terbentuk dari komposisi kromosom XX.

ILMIAH - Penjelasan ilmiah cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan

2. Kecepatan pergerakan sperma juga dipengaruhi masa pembuahan. Jika sel telur siap di tuba falopi, sperma yang mengandung kromosom Y akan tiba awal, bertemu dengan kromosom X pada sel telur. Pembuahan menghasilkan bayi laki-laki.

ILMIAH - Penjelasan ilmiah cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan

3. Namun jika belum memasuki masa pembuahan akan berbeda ceritanya. Sperma berkromosom Y yang mampu bergerak lebih cepat tiba awal di tuba falopi, namun tidak menemukan sel telur. Sementara itu, sperma berkromosom X yang lebih lambat masih dalam perjalanan sehingga ketika sampai tepat pada saat masa pembuahan. Maka akan lahir bayi perempuan.

ILMIAH - Penjelasan ilmiah cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan
4. Menurut Dokter Shettles, ketepatan waktu adalah kunci penting. Jika ingin mendapatkan bayi laki-laki dianjurkan absen berhubungan seks selama 4-5 hari sebelum masa pembuahan agar dapat meningkatkan jumlah sperma. Baru setelah itu melakukan hubungan seks saat pembuahan.

ILMIAH - Penjelasan ilmiah cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan
5. Jika menginginkan bayi perempuan maka perbanyak seks sebelum masa pembuahan agar kromosom Y yang membentuk bayi laki-laki tiba di sel telur sebelum masa pembuahan.

ILMIAH - Penjelasan ilmiah cara mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Tanda Anak Siap Belajar Menggunakan Toilet

Toilet training atau belajar buang air kecil dan buang air besar di toilet adalah salah satu kemandirian yang perlu diajarkan kepada anak. Umumnya, anak bisa diajarkan toilet training pada usia 18 bulan sampai sekitar 3 tahun. Setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda-beda walaupun sama-sama normal.

Begitu juga dengan toilet training, ada anak yang cepat mulai toilet training dan ada yang lebih lambat. Tidak perlu membandingkan dan berlomba dengan anak lain. Ayah dan bunda hanya perlu melihat tanda kesiapan si kecil untuk mulai dilatih menggunakan toilet.

Toilet training sebaiknya dimulai ketika anak sudah menunjukkan kesiapannya  baik secara fisik dan emosional. Oleh karena itu, orang tua perlu mengamati tingkah laku dan perkembangan anak agar bisa mengetahui saat anak siap diajarkan buang air kecil dan buang air besar di toilet.

Tanda Anak Siap Toilet Training

Ada beberapa aspek yang menunjukkan anak siap toilet training, yaitu tanda fisik dan emosional. Jika anak sudah menunjukkan tanda kesiapan dari kedua aspek tersebut, maka orang tua bisa mencoba toilet training untuk anak.

Secara fisik, anak siap melakukan toilet training ketika sudah bisa mengontrol keinginannya untuk BAB dan BAK. Berikut beberapa tandanya:

  1. Ekspresi wajah dan gesture tubuh anak berubah ketika ingin buang air kecil atua buang air besar.
  2. Anak lebih jarang buang air kecil di popok, ditandai dengan popoknya masih kering setelah dua jam pemakaian atau masih kering ketika anak bangun tidur.
  3. Waktu anak buang air bisa diprediksi atau pada waktu yang sama setiap harinya.
  4. Anak tidak buang air besar di popok pada malam hari.

Sedangkan secara emosional mungkin akan lebih lama, berikut beberapa tanda anak  siap toilet training secara emosional:

  1. Anak tidak nyaman memakai popok dan lebih memilih memakai celana
  2. Anak merasa jijik dan tidak nyaman dengan popok yang kotor sehingga minta segera diganti dengan popok yang bersih
  3. Anak mulai bisa memberi tahu jika ingin buang air
  4. Anak menunjukkan ketertarikan menggunakan toilet

Selain tanda fisik dan emosional, orang tua juga perlu mempertimbangkan kemauan anak ketika memulai toilet training. Jangan paksakan anak untuk toilet training jika anak belum mau dan siap. Mulailah secara perlahan dan bertahap.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Mom Life

Posisi Seks yang Dianjurkan Para Pakar Guna Dapatkan Anak Perempuan

Bun, sebagai pengantin baru tentu saja wajar bila Bunda atau pasangan langsung terpikir untuk memiliki momongan. Nah, ada orang bilang, guna mendapatkan momongan, tentu perlu usaha ya Bun. Dalam arti begini, agar bisa hamil cepat, maka Bunda harus berada di waktu yang tepat dimana terdapat telur dan sperma sehingga terjadi pembuahan nih Bun. Sementara itu, kemauan lain calon orangtua biasanya soal jenis kelamin bayi.

Menurut para pakar, kehamilan anak laki-laki atau perempuan ditentukan dominasi pendonor atau ayah. Kalau ingin hamil anak perempuan, Ayah disarankan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Namun bukan berarti tak mengonsumsi daging. Ayah boleh tetap makan daging namun kuantitasnya lebih didominasi sayur dan buah-buahan.

Kenapa harus sayur-sayuran? laki-laki memiliki kromosom XY dan perempuan memiliki kromosom XX. Dengan lebih sering mengonsumsi sayur dan buah-buahan, maka kromosom X Ayah diharapkan bertemu kromosom X Bunda, lalu membentuk kromosom perempuan XX. Di lain sisi, selain dibantu dengan asupan makanan, Ayah dan Bunda juga dapat mencoba posisi seks yang membuka peluang kehamilan anak perempuan.

Selain dibantu dengan asupan makanan, Ayah dan Bunda juga bisa lho mencoba posisi seks yang membuka peluang kehamilan anak perempuan. Mengutip dari Belly Belly, berikuti ini tiga posisi seks yang dianjurkan, Bun.

Missionary

Posisi ini memang menjadi salah satu posisi bercinta yang paling sering dilakukan. Posisi yang satu ini dilakukan karena dapat membatasi penetrasi suami, sehingga memberikan keuntungan pada sperma pembawa kromosom X untuk mencapai sel telur lebih dulu.

Sperma pembawa kromosom X adalah perenang yang lambat, dia juga memiliki daya tahan lebih lama dari sperma pembawa kromosom Y. Maka, membatasi penetrasi membuat sperma menjadi lebih lama sampai ke sel telur. Kemungkinan pembuahan terjadi dengan sperma pembawa kromosom X lebih besar, karena sperma pembawa kromosom Y akan mati sebelum mencapai sel telur.

Spooning

Posisi ini membuat suami tidak bisa penetrasi terlalu dalam sehingga sperma yang keluar akan melewati perjalanan yang lebih panjang, dibanding saat penetrasinya lebih dalam. Akibatnya, sperma pembawa kromosom Y akan terlambat mencapai sel telur dan mati duluan sebelum bisa melakukan pembuahan.

Kuncinya adalah dengan membuat sperma sejauh mungkin dari mulut rahim sehingga sperma pembawa kromosom laki-laki ini akan kelelahan dan mati. Sedangkan sperma pembawa kromosom perempuan akan bisa mencapai sel telur dan membuahinya menjadi janin perempuan.

Girl On Top

Posisi seks satu ini diketahui untuk hamil bayi perempuan maupun laki-laki. Kuncinya, pada posisi ini Bunda bisa mengatur seberapa dalam penetrasi suami. Penetrasi terlalu dalam akan meningkatkan peluang hamil bayi laki-laki.

Namun, jika Bunda ingin hamil bayi perempuan, atur penetrasinya agar jangan terlalu dalam. Umumnya, Bunda juga disarankan untuk tidak orgasme saat berhubungan intim, untuk meningkatkan peluang memiliki bayi perempuan. Kenapa posisi ini juga dianjurkan? Alasannya adalah ketika wanita orgasme, vaginanya mengeluarkan cairan bersifat basa yang menguntungkan sperma pembawa kromosom Y. Sedangkan sperma pembawa kromosom X lebih bisa bertahan di lingkungan yang asam.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top