Menjadi ibu mempunyai tanggung jawab yang tidak mudah. Apalagi dengan pandangan masyarakat yang menganggap ibu harus bisa segala hal. Mengurus anak, suami dan rumah masih banyak disematkan sebagai tanggung jawab ibu sehingga ibu tidak boleh mengeluh.
Padahal seorang ibu juga bisa merasa lelah, ibu juga bisa melakukan kesalahan, ibu bukanlah makhluk yang tahu semua hal, ibu juga butuh istirahat, ibu juga bisa merasa sedih dan marah karena ibu adalah manusia biasa, bukan superhero dengan kekuatan super.
Tuntutan dan pandangan masyarakat menyangkut citra seorang ibu sering membuat ibu menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya. Tak jarang ibu berpura-pura kuat padahal badan serasa remuk, tak jarang ibu menunjukkan senyum dan tawa di depan orang-orang padahal hatinya menangis. Hal tersebut dapat membuat ibu menjadi tertekan.
Ibu tak perlu berpura-pura kuat, tunjukkan saja perasaan ibu yang sebenarnya
Demi menjaga “kewarasan” ibu tak perlu menyembunyikan bagaimana perasaan ibu yang sesungguhnya. Ibu juga perlu minta dukungan dan pengertian orang-orang di sekitar ibu. Ibu harus terbuka tentang hal-hal di bawah karena ibu juga manusia biasa.
1.Ibu bukan robot sehingga juga butuh istirahat dan waktu untuk me time
Sejak menjadi ibu, aktivitas sehari-hari bertambah banyak. Mengurus anak, suami dan rumah seakan menjadi tanggung jawab ibu sendiri. Tak heran banyak ibu yang sibuk dari pagi hingga malam karena tugas dan pekerjaan tak kunjung habis.
Namun, ibu tidak perlu memaksakan untuk sempurna menyelesaikan semua pekerjaan. Ibu juga membutuhkan waktu istirahat dan waktu untuk diri sendiri.
Tidak ada salahnya jika ibu bergantian meminta suami untuk menjaga anak lalu ibu pergi me time, sesekali menitipkan anak ke nenek atau daycare sehingga ibu bisa istirahat. Mempunyai waktu istirahat dan waktu untuk diri sendiri akan mengembalikan energi ibu, sehingga bisa kembali mengerjakan rutinitas dengan bahagia.
2. Ibu bukanlah malaikat, ibu juga bisa merasa marah dan kesal
Menjalani rutinitas dan pekerjaan yang tidak ada habisnya terkadang membuat ibu kelelahan dan bosan. Hal itu bisa membuat ibu lebih sensitif dan mudah marah.
Hal tersebut wajar terjadi, tetapi jangan sampai melampiaskan kemarahan dengan negatif misalnya dengan melampiaskan kepada anak. Oleh karena itu, jika ibu sudah merasakan tanda-tanda perubahan emosi, segera ambil jeda.
Berhentilah melakukan pekerjaan dan nikmati waktu sendiri. Ibu bisa mengkomunikasikannya dengan suami. Dengan mengambil jeda sebentar, ibu bisa meredam emosi dan amarah sehingga ibu tidak memendam emosi yang bisa menjadi penyakit.
3. Ibu juga bisa sakit
Ketika anak atau suami sakit, ibulah yang selalu siap siaga merawat mereka. Namun, bagaimana ketika ibu sakit?
Tak jarang ibu menahannya dan tetap mengerjakan semua pekerjaan rumah. Padahal sakit merupakan tanda dari tubuh saat ada yang tidak normal terjadi. Tetap memaksakan diri saat sakit justru akan membuat sakit semakin parah.
Oleh karena itu, tidak perlu menahan ketika ibu sudah merasa tidak enak badan. Istirahat dan minta suami mengantar ke dokter adalah pilihan yang tepat.
Sudah saatnya pandangan bahwa ibu seolah adalah superhero untuk mulai dihilangkan, ibu bukanlah manusia yang sempurna. Hal tersebut akan membuat ibu tidak jujur dengan kondisinya sendiri dan membuatnya rentan stres hingga depresi. Jadi, ibu tetap harus memikirkan kesehatan dan kebahagiaan ibu sendiri ya.
