Pandemi Covid-19 tak hanya menjadi ancaman orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Apalagi saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. Komorbid atau penyakit penyerta tertentu memperbesar risiko keparahan, bahkan kematian, saat anak terinfeksi virus corona.
dr. Daeng M Faqih, S.H, M.H. yang merupakan Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut angka kematian anak di Indonesia akibat Covid-19 paling tinggi di Asia Tenggara. Hal ini tidak lepas dari masih banyaknya kasus aktif Covid-19 dan komorbid yang dialami anak.
“Komorbid atau yang sebabkan kita gampang tertular dan gampang terjadi perburukan pada anak di Indonesia ada kekhasan. Misal pneumonia masih banyak. Gangguan gizi dan diare juga jadi komorbid yang banyak,” terang dr. Daeng dalam konferensi pers bertajuk “Peduli Gizi Anak di Masa Pandemi” sekaligus peluncuran Morinaga Chil*Go Original, Kamis (25/3/2021).
Yuk, kita lihat lebih dekat komorbid yang bikin Covid-19 pada anak jadi lebih parah.
1. Pneumonia
Tanpa Covid-19, pneumonia sendiri sudah bisa mengakibatkan kematian anak. Dikutip dari laman IDAI, sepanjang tahun 2018 UNICEF mencatat 800.000 anak di dunia meninggal karena pneumonia. Artinya setiap 39 detik ada anak yang meninggal akibat penyakit ini.
Pneumonia merupakan radang paru akut yang disebabkan infeksi bakteri atau virus. Kondisi ini mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen atau hipoksia. Tanda hipoksia antara lain sesak atau kesulitan napas, timbul cekungan di dada bawah saat anak bernapa, badan menjadi biru, bisa muntah dan tidak sadarkan diri.
Untuk mencegah pneumonia, perilaku hidup bersih dan sehat perlu sekali dilakukan. Jangan lupa juga ya, Bunda, untuk memenuhi nutrisi sehat dan seimbang bagi si kecil.
Lalu, jangan lewatkan imunisasi pencegahan pneumonia. Satu hal yang tak kalah penting adalah menghindarkan anak dari polusi udara, tak terkecuali dari asap rokok.
2. Diare
Diarea merupakan kondisi saat anak sering buang air besar (BAB) dengan konsistensi tinja yang encer. IDAI menyebut sekitar 10 persen kasus diare disertai dehidrasi atau kekurangan cairan secara berlebihan.
Nah, patut diwaspadai jika diare dialami bayi dan anak-anak kecil, sebab mereka lebih mudah mengalami dehidrasi. Saat diare terjadi, cairan rehidrasi oral (CRO) atau oralit bisa digunakan untuk mengatasinya.
Namun, Bunda perlu perhatikan juga feses si kecil. Apabila ditemukan darah di fesesnya, bisa jadi tanda infeksi bakteri. Segera bawa si kecil ke dokter untuk memastikan penanganan tepatnya ya, Bun.
3. Gangguan Gizi
Gangguan gizi pada anak bisa mengakibatkan penurunan imunitas. Saat imunitas turun, anak pun lebih mudah terserang infeksi.
Gangguan gizi pada anak tidak hanya gizi kurang saja, ya, Bunda. Obesitas pada anak juga merupakan permasalah gizi yang banyak ditemukan. Kondisi-kondisi ini menjadi salah satu faktor risiko yang memperberat kondisi anak saat terkena Covid-19.
“Dalam strategi meningkatan daya tahan tubuh anak harus benar pilih makanan yang sehat dan baik. Asupan gizi harus baik, sehingga daya tahan tubuh baik dan tidak gampang tertular penyakit,” pesan dr. Daeng.
Bagaimanakah asupan gizi yang baik? Kata dr. Daeng harus seimbang, serta mengandung makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah nutrisi yang memberikan asupan kalori atau energi bagi tubuh seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan mikronutrien merupakan zat yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, akan tetapi memiliki fungsi strategis. Mikronutrien misalnya vitamin dan mineral seperti selenium, asam folat, dan zat besi.
dr. Daeng mengingatkan orang tua untuk memastikan bahan pembentuk antibodi anak siap sebelum kelak mendapat vaksin anti-Covid-19. “Ini penting agar antibodi siap, optimal, dan sempurna,” ucapnya.
Nah, Bunda, dengan memahami komorbid yang bisa memperparah Covid-19 pada anak, semoga membuat kita semakin waspada. Jaga kesehatan selalu ya.
Referensi:
IDAI. Bahaya Pneumonia Selalu Mengintai Anak-anak Kita. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pneumonia-selalu-mengintai-anak-anak-kita
IDAI. Bagaimana Menangani Diare pada Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak
