Internet memang benar-benar menghubungkan manusia. Meski berbeda benua, rasanya apa yang terjadi di belahan bumi yang lain seakan-akan berada di sebelah rumah kita. Itu pun yang terjadi dengan virus Zika. Beberapa artikel di linimasa mengenai penyebaran virus Zika sudah bertebaran dimana-mana. Lalu? Bagaimana dengan Indonesia?
Haruskah kita mulai kuatir?
Belum, cukup di tahap waspada saja. Peringatan mengenai tersebarnya virus Zika pertama kali dikeluarkan pada bulan Mei 2015 oleh American Health Organization Pan (PAHO). Lokasi wabah adalah di Brasil dimana dilaporkan terdapatnya sindrom Guillain-Barré dan wanita hamil yang melahirkan bayi dengan cacat lahir serta kondisi kehamilan yang buruk.
Lalu apakah sudah terjadi di Indonesia? Menurut travel warning yang dikeluarkan oleh Centers for Disease Control and Prevention, wabah ini baru menjangkiti beberapa negara seperti Cape Verde, Karibia, Amerika Tengah, Meksiko, Samoa, dan Amerika Selatan. Berdasarkan catatan terkini, kesemua negara ini terletak di benua lain yang jauh berseberangan dengan Indonesia.
Pertama, Kenali Dulu Tentang Virus Ini
Virus Zika menyebar kepada manusia melalui gigitan nyamuk. Gejala yang ditimbulkan dari sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi virus Zika adalah demam, ruam, nyeri sendi, atau mata merah (konjungtivitis). Gejala umum lainnya termasuk sakit otot dan sakit kepala. Masa inkubasi (waktu dari paparan gejala) untuk penyakit virus Zika tidak diketahui, tetapi mungkin akan terjadi beberapa hari sampai seminggu. Penyakit ini biasanya ringan dengan gejala yang berlangsung selama beberapa hari sampai satu minggu. Virus Zika biasanya berada dalam darah orang yang terinfeksi selama beberapa hari tetapi dapat ditemukan juga pada beberapa orang. Penyakit yang membutuhkan perawatan di rumah sakit parah jarang terjadi, begitu pula dengan kematian.
Virus Zika ditularkan kepada orang-orang terutama melalui gigitan terinfeksi Aedes spesies nyamuk.
Aedes adalah nyamuk yang sama dengan yang menyebarkan demam berdarah dan virus chikungunya. Nyamuk ini biasanya bertelur di air tergenang seperti ember, mangkuk, tempat makan hewan, pot bunga, dan vas. Mereka menggigit secara agresif di siang hari, lebih suka menggigit manusia, dan hidup di dalam dan luar ruangan dekat manusia.
Nyamuk terinfeksi ketika mereka menggigit orang yang sudah terinfeksi virus. Nyamuk yang terinfeksi tersebut kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain melalui gigitan.
Apakah Ibu bisa menulari anaknya? Jarang. Seorang ibu yang sudah terinfeksi virus Zika dapat menularkan virus ke bayinya sekitar waktu kelahiran, tapi ini jarang terjadi. Ada kemungkinan bahwa virus Zika dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan, namun tentunya cara penularan ini perlu diteliti lagi. Sampai saat ini, belum ada laporan dari bayi yang tertular virus Zika melalui menyusui. Karena manfaat dari menyusui itulaj, ibu dianjurkan untuk menyusui sebanyak mungkin bahkan di daerah di mana virus Zika ditemukan.
Apakah virus dapat menular melalui transfusi darah yang terinfeksi atau hubungan intim. Ya. Telah dilaporkan bahwa virus dapat menular melalui transfusi darah dan hubungan intim.
Gejala Zika mirip dengan demam berdarah dan chikungunya, dimana penyakit menyebar melalui nyamuk
Sebenarnya, gejala Zika mirip dengan demam berdarah dan chikungunya, dimana penyakit menyebar melalui nyamuk yang sama dengan yang mengirimkan Zika. Anda harus waspada jika baru saja melakukan perjalanan yang berdekatan atau menuju lokasi tersebarnya wabah. Usahakan memberitahu dokter Anda kapan dan kemana Anda bepergian.
Pencegahan Ketika Anda Harus Bepergian Ke Daerah Terinfeksi
Ingat, tidak ada vaksin yang bisa mencegah penyakit virus Zika (Zika). Mencegah Zika hanya bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk yang sebagian besar beroperasi pada siang hari. Nyamuk yang menyebarkan virus Zika juga menyebarkan demam berdarah dan virus chikungunya.
Ketika bepergian ke negara-negara yang terjangkit wabah, usahakan memakai baju panjang, tinggal di tempat-tempat dengan AC atau berkawat kasa, tidur dalam kelambu, dan gunakan losion pelindung gigitan nyamuk. Intinya, hindari gigitan nyamuk.
Tidak ada vaksin atau obat yang tersedia untuk mencegah atau mengobati infeksi Zika. Yang bisa dilakukan adalah mengobati gejalanya.
Caranya adalah dengan beristirahatlah yang banyak, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, serta minum obat demam seperti asetaminofen. Jangan minum aspirin dan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAIDs), seperti ibuprofen dan naproxen. Aspirin dan NSAID harus dihindari sampai tidak terdapat risiko perdarahan (perdarahan). Jika Anda minum obat untuk kondisi medis lain, tanyakan dokter Anda sebelum mengambil obat tambahan.
Selama minggu pertama infeksi, virus Zika dapat ditemukan dalam darah dan diteruskan dari orang yang terinfeksi ke nyamuk lain melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang terinfeksi kemudian dapat menyebarkan virus ke orang lain.
