Siapa yang menyangka, pasangan populer asal Korea Selatan, Song Joong Ki dan Song Hye Kyo harus berpisah nih Bun. Keduanya sepakat bercerai setelah hampir tiga tahun bersama. Bahkan mengutip dari Naver, Joong Ki dan Hye Kyo ternyata sudah lama tak tinggal satu atap.
Sebelum menikah, Song-Song Couple membeli kediaman mewah di Itaewon. Para tetangga pun menyebut rumah tersebut sudah lama kosong.
“Kami meletakkan sampah di pinggir jalan, tapi sudah lama aku tak melihat ada sampah dikeluarkan dari rumah Song Joong Ki dan Song Hye Kyo,” ujar salah satu tetangga yang tak mau disebutkan namanya.
Sementara itu, Hye Kyo akhirnya angkat bicara terkait gugatan cerai yang diajukan sang suami. Ia merilis sebuah pernyataan dan mengungkap alasannya setuju untuk bercerai.
Pernyataan tersebut diungkap melalui manajemen Song Hye Kyo, UAA. Sang aktris menyebut keduanya bercerai karena perbedaan kepribadian.
Berikut pernyataan resminya:
Halo, ini manajemen Song Hye Kyo, UAA.
Pertama-tama, kami minta maaf karena menyapa publik dengan kabar buruk.
Aktris kami, Song Hye Kyo, saat ini dalam proses cerai dengan suaminya setelah memikirkan secara matang. Alasannya karena mereka memiliki perbedaan kepribadian, yang membuat mereka mengakhiri pernikahan mereka.
Kami berharap pengertian karena tidak bisa merilis detil lebih lanjut, karena ini adalah kehidupan pribadi kedua artis. Kami juga berharap tidak ada komentar yang provokatif atau spekulatif tentang hal ini.
Kami minta maaf karena sudah membuat khawatir. Kami akan berusahan keras untuk menunjukkan sisi yang lebih baik ke depannya.
Terima kasih.
Pasangan bertemu pertama kali di serial TV populer ‘Descendants of the Sun’ sebelum akhirnya berpacaran, dan menikah pada 2017.
Melanjutkan peluncuran Plester Hansaplast yang telah dilengkapi Bacteria Shield, Hansaplast hadir kembali dengan berita baru mengenai donasi untuk perlindungan pendidikan dan kesehatan 10 Anak di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen Hansaplast untuk memberikan perlindungan optimum untuk seluruh keluarga Indonesia melalui produknya yang kini dilengkapi Bacteria Shield. Hansaplast membawa komitmen atas perlindungan tersebut dalam aksi nyata, yaitu memberikan donasi pendidikan dan kesehatan untuk melindungi 10 Anak di Indonesia.
Marketing Director Hansaplast, Dr. Christopher Vierhaus, mengatakan, “Hansaplast telah berkomitmen memberikan perlindungan luka seluruh keluarga Indonesia lebih dari 100 tahun. Terutama saat ini, dimana kami membawa perlindungan ke level yang lebih tinggi dengan peluncuran Bacteria Shield. Sebagai bentuk lebih lanjut komitmen pada perlindungan, kami memberikan aksi nyata untuk mendukung dan melindungi Anak-Anak Indonesia melalui donasi dana kesehatan dan pendidikan. Donasi ini dikumpulkan dengan mengajak seluruh konsumen berpartisipasi dalam kampaye digital “Bacteria Shield: Selalu Ada Melindungi Keluarga Anda”, dimana 1 partisipasi = 1 donasi untuk kesehatan dan pendidikan Anak Indonesia. Bertepatan dengan peluncuran Hansaplast Plester Bacteria Shield, Hansaplast menyalurkan dana bantuan untuk 10 Anak di Indonesia melalui 1000 Guru. Kami terus berusaha meningkatkan komitmen sosial ini dengan harapan semakin banyak lagi keluarga Indonesia yang terlindungi.”
Program pengumpulan donasi dilakukan Hansaplast selama 1 bulan melalui kampanye digital #SelaluAdaMelindungiKeluargaAnda. Hansaplast mengajak konsumen untuk berpartisipasi memberikan pesan mengenai perlindungan keluarga, dimana 1 partisipasi = 1 donasi untuk perlindungan kesehatan dan pendidikan Anak Indonesia. Untuk penyaluran donasi, Hansaplast bekerjasama dengan 1000 Guru untuk memastikan jangkauan donasi dapat diperlebar ke beberapa penjuru. Melalui program ini, Hansaplast telah menyalurkan donasi ke 10 Anak yang ada di Kupang, Jogja, Sumba, Sulawesi Selatan, Lampung, Bengkulu, Makassar, Banten, dan wilayah lainnya di Indonesia.
Ketua Yayasan 1000 Guru, Jemi Ngadiono, mengatakan “Hansaplast sebagai merek pertolongan pertama no. 1 di Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam melindungi keluarga Indonesia. Bentuk nyata perlindungan itu dapat dilihat dalam program donasi yang bekerjasama dengan 1000 Guru. Kami 1000 Guru membantu menyalurkan donasi berupa dana edukasi dan kesehatan untuk Anak-Anak yang tersebar di berbagai kota dan desa di Indonesia. Dengan adanya program ini, adik-adik kita dapat dijamin kebutuhannya, terutama kebutuhan sekolah sehingga Ia dapat terus termotivasi meraih cita-cita.”
Lebih lanjut mengenai donasi kepada Anak Indonesia, Jemi menuturkan bahwa “Masih banyak Anak Indonesia yang membutuhkan bantuan. Contohnya Chika, umur 11 tahun dari Sumba Timur yang menjadi salah 1 penerima donasi Hansaplast. Chika adalah anak yang cerdas dan berprestasi, setiap hari Ia belajar untuk menggapai cita-cita menjadi Dokter. Namun untuk pergi ke sekolah, Ia harus berjalan kaki menempuh jarak yang jauh dan medan berbukit. Kami menyalurkan bantuan dari Hansaplast untuk tabungan pendidikan Chika dan memberikan sepeda penunjang Ia menuju ke sekolah. Saat ini, Chika dapat mengejar mimpinya dengan lebih baik dan tidak perlu berjalan kaki untuk pergi ke sekolah.”
Berikut ini aspek-aspek utama yang menjadi fokus dana bantuan Hansaplast untuk Anak Indonesia melalui 1000 Guru:
Tabungan Pendidikan: Pendidikan merupakan aspek utama yang menjadi sasaran bantuan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan taraf hidup Anak Indonesia.
Kesehatan: Sebagai merek pertolongan pertama No. 1 di Indonesia, Hansaplast ingin memberikan akses kesehatan yang lebih baik untuk Anak Indonesia dalam bentuk dana kesehatan atau penyaluran produk-produk Hansaplast Bacteria Shield.
Bantuan Sehari-Hari: Sebagian dana digunakan untuk mendukung kebutuhan pokok Anak dan keluarga sehari-hari.
“Kami berharap, Hansaplast dapat terus berkontribusi untuk keluarga Indonesia, tidak hanya dalam perawatan dan perlindungan luka, tapi juga dalam mendukung Anak Indonesia mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang lebih baik. Sejalan dengan komitmen kami sebagai merek pertolongan pertama, yaitu Selalu Ada Melindungi Keluarga Anda.” tutup Dr. Christopher Vierhaus.
Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli, sesuai Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Juli 1984. Tahun ini, puncak peringatan Hari Anak Nasional diadakan di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan. Acara tersebut diramaikan 6.500 orang dari seluruh Indonesia. Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana juga turut hadir dalam acara tersebut.
Lebih jauh lagi, masih dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengambil tema peran keluarga dalam perlindungan anak Indonesia. Mengutip Liputan6.com, sekretaris Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anakan Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan bahwa tema tersebut mengingatkan bangsa Indonesia bahwa kualitas pengasuhan dan keluarga sangat penting dalam perlindungan anak.
“Tujuan Hari Anak Nasional adalah memunculkan kepedulian semua pihak untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas bagi anak. Dan arti penting peningkatan kualitas anak melalui pola pengasuhan yang berkualitas,” kata Pribudiarta beberapa waktu lalu. Nah, mengulas soal Hari Anak Nasional, berikut ini fakta-fakta yang perlu Bunda tahu.
Sejarahnya
Sejarah Hari Anak Nasional kala itu digagas oleh Presiden kedua RI, Soeharto di tahun 1984. Kala itu, ia menilai anak-anak merupakan aset kemajuan bangsa sehingga perlu diberi hari peringatan.
Tema
Ternyata, setiap tahunnya ada perbedaan tema yang diterapkan di peringatan Hari Anak Nasional. Tahun 2019, tema yang diangkat dari Hari Anak Nasional adalah ‘Peran Keluarga dalam Perlindungan Anak’. Tema ini diambil dari tagline ‘Kita Anak Indonesia, Kita Gembira!’.
Perayaan Hari Anak Nasional
Perayaan Hari Anak Internasional berbeda-beda di setiap negara. Untuk Hari Anak Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 Juni, sedangkan Hari Anak Universal jatuh pada tanggal 20 November.
Pesan Hari Anak Nasional
Memperingati Hari Anak Nasional, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise berpesan kepada orang tua untuk memperhatikan anaknya. Harapannya, anak Indonesia bisa tumbuh menjadi lebih cerdas, berkualitas dan cinta Tanah Air.
Ia juga meminta anak Indonesia mempersiapkan diri menjadi pemimpin di masa depan dengan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Maka dari itu, setiap orang tua diminta untuk memenuhi hak dan perlindungannya.
Dalam rangka pemutaran film Spider-Man: Far From Home, terdapat area permainan bertema pahlawan super tersebut di Mal Senayan City, Bun. Area Spider-Man dari Oreo itu menyajikan wahana panjat tembok, flying fox, hingga trampolin sehingga pengunjung dapat bergerak lincah layaknya sang superhero berkekuatan laba-laba super itu.
Head of Biscuit, Mondelez Indonesia Maggie Effendy mengatakan, alasan dipilihnya Spiderman sebagai karakter untuk edisi khusus Oreo adalah karena tokoh tersebut memiliki sifat jenaka, menyenangkan sama dengan manusia biasa pada umumnya.
“Spider-Man sama saja dengan manusia biasa yang memiliki sifat jenaka dan menyenangkan. Berbeda dengan tokoh superhero lainnya seperti Alien dari luar angkasa mungkin atau superhero kaya raya yang bisa mengubah segala sesuatu dan lainnya,” tuturnya dalam press conference di Cinema XXI, Senayan City, Jakarta, Selasa (2/7).
Seiring dengan rilisnya film Spider-Man, Oreo meluncurkan kemasan khusus Spider-Man di produk terbarunya dengan varian rasa vanila, cokelat, dan Oreo softcake. Ke depan ada rencana untuk mengeluarkan edisi terbaru dengan tokoh superhero yang berbeda.
Film ini bercerita tentang rencana Peter Parker untuk berlibur bersama teman-teman sekolahnya yang buyar karena muncul serangan misterius di berbagai negara. Film Spider-Man dibintangi Tom Holland, Jake Gyllenhaal, Zendaya, serta Samuel L Jackson.