Bukan hal mudah untuk menjadi orang tua karena banyak tantangan dalam menjalani peran ini. Mulai dari mendidik anak, mengikuti perkembangannya, mendampinginya sampai tumbuh dewasa dengan harapan mereka bisa menjadi individu yang lebih baik. Tentu proses ini tidak terjadi begitu saja, ada banyak tahapan yang dilalui demi memiliki anak sukses sesuai harapan para orang tua. Tahapan awal yang harus dihadapi adalah membentuk karakter anak sewaktu mereka kecil. Beragam hal bisa mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak termasuk kebiasaan-kebiasaan yang orang tua lakukan sehari-hari.
Terkadang kita para orang tua gemas melihat anak mencoba melakukan sesuatu yang ingin diketahuinya, sudah memakan waktu lama, hasilnya pun tidak sempurna
Akhirnya orang tua lebih memilih untuk menghandle kegiatan yang sedang dicoba anak-anak. Misalnya saat anak mencoba memakai sepatu sendiri dan ibu ingin segera pergi mengajaknya jalan-jalan, ibu langsung membantu mereka memakai sepatunya karena tak mau menunggu. Ketika anak ingin tahu bagaimana rasanya mengocok telur sewaktu ibu memasak, ibu hentikan keinginannya dengan bilang “tidak usah ikut-ikutan di dapur ya nak, nanti tanganmu bau telur dan pekerjaan ibu semakin lama”.
Saat hendak memakai baju setelah mandi, anak terlihat sibuk berusaha mengancingkan piyamanya dan ayah langsung segera membantu mengancingkan baju. Sewaktu anak berpikir untuk menentukan jacket mana yang akan dipakai, orang tua langsung memilihkan tanpa menghiraukan pendapat buah hatinya. Mungkin sebenarnya orang tua hanya ingin membantu meringankan kegiatan anak-anak, tapi tahukah kalau tindakan ini secara tidak langsung menghentikan daya kreativitas dan rasa ingin tahu mereka?
Tak penah mencoba = hilang kesempatan untuk belajar
Orang dewasa yang tidak mencoba suatu tantangan membuat mereka miskin akan pengalaman begitu pula dengan anak-anak. Anak yang tidak diberikan kesempatan untuk mencoba tidak akan pernah belajar untuk melakukan berbagai hal. Buruknya kebiasaan seperti ini bisa terbawa hingga dewasa. Jangan tanyakan pada remaja anda kenapa tak mau membantu ketika ayah mencuci mobil, kenapa mereka tak mau membantu ibu memasak di dapur, kenapa maunya mengerjakan sesuatu dengan instan tak mau banyak proses usaha. Tanyakan dulu pada diri sendiri, sudahkah memberikan anak-anak kesempatan untuk belajar hidup ketika mereka kecil dulu? Sudahkah mengajarkan mereka berempati, mandiri, dan mengambil keputusan?
Dengan kesabaran, orang tua bisa membekali anak-anak berbagai pengalaman berharga dalam kehidupan
Memang dibutuhkan kesabaran untuk menghadapi kejutan-kejutan yang dilakukan anak-anak setiap harinya. Hanya dengan menambah sedikit kesabaran di hati para orang tua kita bisa membekali anak-anak pengalaman berharga yang mungkin tidak akan pernah terulang sepanjang hayat. Berhentilah untuk memendam kreativitas dan rasa ingin tahu anak dengan sikap orang tua yang tidak sabaran. Biarkan mereka bereksplorasi sesuai imajinasinya selama tidak membahayakan dirinya.
Orang tua memang harus bersabar menghadapi proses belajar anak
Ingatlah bahwa anak adalah investasi orang tua di masa depan. Bersyukurlah karena kita bisa menjadi orang tua, masih banyak orang diluar sana yang ingin menempati posisi kita saat ini (menjadi orang tua), banyak pula para orang tua yang anak-anaknya mengalami gangguan sehingga tidak bisa banyak mencoba hal-hal seperti anak kita yang normal sehingga tentu dibutuhkan ekstra kesabaran untuk menghadapinya. Bergaulah dengan para orang tua yang sabar sehingga kita bisa saling berbagi dan mengingatkan untuk selalu bersabar dalam menghadapi proses belajar anak karena mendidik anak ibarat bercocok tanam, tanamlah bibit unggul, bersabarlah merawatnya, kelak akan kita peroleh buah yang ranum.
