Petualangan Woody, si boneka kayu bersama teman-temannya akhirnya kembali lagi ke layar lebar dalam film Toy Story 4. Film besutan Disney dan Pixar ini juga menghadirkan beberapa karakter baru yang tak kalah seru.
Sutradara Josh Cooley menjelaskan, pada sekuel lanjutan kali ini akan mengungkap kehidupan Woody bersama teman-teman mainannya dan pemilik barunya, Bonnie. Bila Bunda masih ingat, di akhir film sebelumnya, pemilik Woody, Andy, memberikan semua mainan bonekanya ke Bonnie. Di awal kehidupan Woody bersama Bonnie baik-baik saja. Tapi ketika sang pemilik menemukan mainan baru, Woody pun dilupakan.
Kehidupan Woody sejak awal film Toy Story memang diceritakan tak mudah dan penuh tantangan. Menariknya, film ini selalu menawarkan jalan cerita yang begitu detail dengan unsur komedi yang menghibur hampir di setiap adegan. Selain itu, banyak juga nilai moral yang bisa Bunda ajarkan ke si kecil.
Mengajarkan Si Kecil untuk Menghargai Diri Sendiri
Bila Bunda menonton trailernya, maka Bunda akan melihat ada karakter mainan baru yang muncul dan dibuat oleh Bonnie dari garpu bekas bernama Forky. Forky selalu merasa dirinya ‘sampah’ dan bukan mainan. Saat itulah Woody berusaha menunjukkan pada Forky bagaimana dia harus menghargai dirinya sebagai mainan. Woody coba menunjukkan kasih sayang Bonnie pada Forky sebagai mainan barunya.
Berbicara tentang menghargai diri sendiri, konsultan kesehatan mental, Mary Ann Benson, M.S.W.,L.S.W mengatakan menghargai diri sendiri adalah salah satu komponen yang bisa dipelajari anak sejak kecil. Cara terbaiknya, orang tua menjadi role model anak.
“Jelaskan pada mereka bahwa dirinya itu adalah individu yang penting. Jangan hanya fokus tentang apa yang menjadi pikiran orang, tapi apa yang kita rasakan,” kata Benson, dikutip dari Educate Empower Kids.
Mengajarkan Si Kecil Untuk Berani Ambil Risiko
Sepintar dan selincah apapun Woody, ia termasuk sosok yang takut mengambil risiko untuk dirinya sendiri. Baginya dia cuma punya tugas untuk membuat pemiliknya bahagia. Di akhir cerita, keberanian Woody diuji untuk mengambil risiko terbesar dalam hidupnya.
Mengutip dari Scary Mommy, penulis When Mommy Has Our Baby, Rachel Cedar, MSW mengatakan jika sebagai orang tua kita tidak boleh ragu saat anak mencoba mengambil risiko. Jika tidak didukung, anak bisa takut, selalu khawatir dan berpikir dirinya lemah.
Tentunya Mengajarkan Nilai Tentang Persahabatan
Sejak film pertamanya, Toy Story selalu menghadirkan kisah kesetiakawanan dan persahabatan. Bedanya, kali ini Woody dibantu teman lamanya Bo Peep dan teman-teman barunya Giggle McDimples, Duke Caboom, serta sepasang boneka lucu Bunny dan Ducky untuk menyelamatkan Forky dan melawan boneka bernama Gabby.
Dari film ini kita belajar bahwa teman itu begitu penting, Bun. Kata penulis buku Nobody Likes Me, Everybody Hates Me, Michele Borda, teman bisa membuat kita nyaman di lingkungan baru.
“Teman bisa buat anak nyaman dengan lingkungan baru seperti di taman kanak-kanak. Mereka bisa fokus dengan tugas belajarnya ketimbang dengan siapa mereka main,” ujar Borda dilansir Parents.
Dan Melatih si Kecil untuk Berpikir Lebih Terbuka
Adanya tokoh baru yaitu Bo Peep akan mengajarkan hal baru pada Woody. Bo Peep selama ini hidup bebas karena tidak ada pemiliknya, Bun. Selain berpetualang, Bo Peep juga membuka pikiran Woody untuk melihat dunia luar. Bahwa tanpa pemilik pun, mereka tetap bisa menghibur anak-anak lainnya.
Mengutip dari Motherly, mengajarkan anak untuk berpikir terbuka dimulai dari orang tua. Artinya kita harus mencontohkan juga ke anak. Cara Bunda melatihnya adalah sering ajukan pertanyaan, ajak mereka bereksplorasi dan ajari mereka jadi pendengar yang baik ya Bun.
