Perempuan yang sudah menikah dan menjadi Ibu rumah tangga, memiliki tanggung jawab atas semua kebutuhan rumah. Ada banyak sekali hal yang harus dilakukan setiap harinya. Pekerjaan yang tida habisnya, rasa lelah yang kadang-kadang harus diabaikan, demi keluarga. Serta kesusahan lain yang kadang membuat perasaan seorang Ibu rumah tangga makin merasa sedih, ketika ia tidak dihargai.
Apa Saja Sih, Posisi Saat Ibu Rumah Tangga Merasa Tidak Dihargai?
Pekerjaan rumah tangga seringkali dianggap sebagai kewajiban atau kodrat wanita. Beratnya aktivitas yang dijalani ibu setiap hari tidak diakui dan dihargai suami maupun keluarga membuat ibu depresi. Akhirnya emosi ibu tidak stabil, mudah marah yang tidak hanya disebabkan masalah anak.
Ibu yang setiap hari membersihkan rumah, mencuci baju, memasak, mengurus anak dan pekerjaan lainnya di rumah. Apalagi jika anak rewel dan tantrum semakin membuat si kecil pusing. Bukan hal mudah untuk menjalani peran ini. Saat menjelaskan lelahnya hari-hari, tidak terlihat suami menunjukkan sikap peduli.
Inilah penyebab seorang ibu merasa tidak dihargai. Ibu yang bekerja di rumah lebih mudah depresi dibandingkan ibu bekerja di kantor, kampus atau instansi lainnya. Jarang tertawa dan tersenyum akibat semua beban dalam pikirannya. Melakukan kegiatan menyenangkan sesuai keinginan pun jarang terwujud.
Jenis Dukungan yang Seharusnya Diberikan Suami dan Keluarga untuk Ibu Rumah Tangga
Menjadi seorang ibu tinggal bersama keluarga kecil memang tampak menyenangkan. Namun, pengalaman ini rasanya tidak sepadan saat banyaknya beban rumah tangga yang membuat ibu stress. Tidak dihargai atas semua pekerjaan memicu perasaan tidak produktif.
Dan inilah beberapa jenis dukungan suami dan keluarga yang sebenarnya sangat dibutuhkan seorang ibu rumah tangga.
1. Ditemani Belanja Kebutuhan Dapur, Sekaligus Menghirup Udara Luar
Terus berada di rumah sepanjang hari memang mudah membuat bosan. Karena itu, seorang ibu perlu menghirup udara segar di sekitar rumah. Misalnya keluar ke minimarket atau pasar untuk belanja keperluan dapur.
Suami sebaiknya ajak istri keluar sambilan jalan-jalan. Suasana saat pergi belanja sendiri dengan ditemani suami tentu berbeda. Ibu pasti lebih bahagia karena ada teman mengobrol di perjalanan dan ketika memilih bahan makanan.
2. Suami yang Meluangkan Waktu untuk Mengajak Istri Olahraga Bersama
Suami yang sibuk sepanjang hari dan libur hanya weekend. Biasanya memanfaatkan Minggu untuk tidur sepanjang hari. Ibu yang melihat ini terkadang kesal sebab mengurus rumah tangga dengan berbagai pekerjaan, hari Minggu masih ada saja yang harus diselesaikan.
Oleh karena itu, daripada suami tidur lebih baik manfaatkan waktu luang tersebut mengajak istri olahraga bersama. Menikmati hangatnya mentari pergi dan udara segar yang belum terkontaminasi polusi. Pikiran lebih tenang, nyaman sehingga ibu merasa hidup lebih bermakna.
3. Dukungan Ketika Suami Mau Membantu Istri Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Pulang kerja suami lelah memilih istirahat atau scroll media sosial. Padahal masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan istri. Apalagi jika ada anak, beban istri masih belum berkurang. Sebaiknya suami membantu ibu selesaikan salah satu dari banyaknya pekerjaan tersebut.
Suami dapat menanyakan bantuan apa yang dibutuhkan ibu. Mungkin menjaga anak agar ibu dapat memasak lebih cepat. Hidup berumah tangga memang melelahkan tetapi jangan egois. Menjaga pikiran istri tetap waras juga tanggung jawab suami.
4. Ketika Suami Membantu Jaga Anak, Agar Istri Bisa Mandi atau Makan dengan Tenang
Suami biasanya dapat menikmati sarapan, makan siang hingga makan malam dengan tenang tanpa terburu-buru. Sebab, makanan anak disuapi oleh ibu. Makan tidak tenang kerap kali memicu emosi tidak stabil pada ibu. Jika seperti ini terus, muncul perasaan tidak dihargai.
Cobalah menjaga anak untuk membiarkan ibu makan dengan tenang. Suami dapat mengajak si kecil bermain atau menyuapi makan agar tidak mengganggu ibu. Melihat suami peka seperti ini membuat hati ibu terasa sejuk dan perasaan tidak dihargai pun menghilang.
5. Mendukung Ibu Rumah Tangga dengan Memberinya Waktu untuk Memiliki Me Time
Me time adalah waktu untuk diri sendiri digunakan memanjakan diri atau menikmati hobi. Semua orang di dunia membutuhkan me time, tak terkecuali ibu. Banyaknya pekerjaan rumah tangga ditambah lagi ada anak mengakibatkan me time ibu tidak terwujud.
Bayangkan saat ibu ingin mengaplikasikan masker ke wajahnya, tiba-tiba anak minta ke toilet buang air besar. Ingin menonton drama favorit, datang anak mengganggu dengan menekan keyboard laptop. Suami harus memahami hal ini untuk memberikan dukungan ibu memiliki me time.
6. Dukungan Berupa Keluarga yang Tidak Menyalahkan Ibu Saat Keadaan Rumah Berantakan
Keluarga juga harus memberi dukungan kepada ibu salah satunya menghindari komentar negatif. Meskipun ketika orang tua atau mertua berkunjung ke rumah anaknya, melihat rumah berserakan sana sini. Jangan langsung menyalahkan, lebih baik membantu bereskan.
Semua istri ingin rumahnya selalu dalam keadaan bersih, bebas debu, bekas makan minum. Juga senang kondisi rumah rapi sepanjang hari. Tetapi, pada kenyataannya setelah dibersihkan datang si kecil kembali menghamburkan mainan. Sementara itu, ibu masih ada baju yang belum selesai dicuci dan harus masak makan siang, tidak sempat lagi merapikan rumah.
7. Keluarga yang Tidak Berkomentar Negatif Tentang Hal-hal yang Dilakukan atau Dipilih Istri Sebagai Ibu Rumah Tangga
Jika ada kabar tidak baik tentang ibu dari tetangga atau orang lain. Mertua dan keluarga jangan ikut memberi komentar negatif. Sebab, perkataan tidak baik menambah beban pikiran ibu. Wajar saja jika akhirnya merasa tidak dihargai.
Keluarga seharusnya memberikan dukungan. Biarkan orang lain melontarkan semua hal buruk. Namun, sebagai keluarga tentu tidak ingin omongan negatif mempengaruhi emosi ibu. Makanya, perlu diingatkan ibu bahwa omongan orang tidak dapat dikendalikan. Itulah beberapa contoh dukungan yang bisa diberikan suami dan keluarga untuk ibu rumah tangga. Hargai semua keringatnya mengurus rumah. Pahami bahwa seorang ibu juga manusia biasa yang mudah bosan, stress bahkan depresi. Peran suami sangat penting menjaga emosi ibu tetap stabil.
