Terjadinya gangguan perkembangan bayi usia 0-6 tahun sering diabaikan, karena banyak orang tua yang tidak menyadari. Padahal perkembangan bayi sangat berpengaruh untuk masa depannya. Maka dari itu, penting mengetahui ciri-ciri anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. Dengan demikian kita bisa memberikan anak stimulasi dan penanganan yang tepat, sesuai kebutuhannya.
5 Masalah pada Tahap Perkembangan Bayi
Setiap orang tua yang mempunyai anak penting untuk mengetahui apa saja masalah yang seringkali terjadi pada tahap perkembangan bayi di usia 0-6 tahun. Selengkapnya berikut ini penjelasan dari 5 masalah yang sudah terjadi tersebut.
1. Kemampuan Motorik
Perlu diketahui jika motorik merupakan kemampuan anak dalam gerakan seperti memegang mainan atau melempar mainan tersebut. Pada umumnya saat anak sudah berusia 3 bulan, sudah mulai bisa mengangkat kepalanya, sehingga harus diperhatikan.
Sedangkan jika terjadi masalah pada kemampuan motorik ini anak akan menunjukkan beberapa hal seperti tidak bisa meraih mainan, tidak dapat memasukkan mainan ke mulut dan usia 6 bulan belum bisa duduk tanpa bantuan orang lain.
2. Kemampuan Bahasa
Saat anak berusia mulai dari 0-6 tahun, mungkin bisa terjadi masalah pada tahap perkembangannya seperti tidak dapat merespon suara. Lebih tepatnya pada saat ini sudah berusia 3 sampai 4 bulan, seharusnya bayi sudah mulai bisa merespon suara, bahkan bisa mengoceh.
Permasalahan pada kemampuan bahasa bisa disebabkan karena beberapa faktor seperti gangguan spektrum autisme, menjadi masalah pada otot pengendali bicara dan gangguan pendengaran karena kelainan genetik. Tentu jika anak mempunyai masalah seperti ini, segera konsultasi dengan dokter.
3. Kemampuan Melihat
Sebenarnya saat anak berusia enam bulan pertama, penglihatannya memang belum jelas. Meskipun begitu, bayi di usia tersebut sudah mulai bisa melihat apapun yang ada di sekitarnya. Bahkan, sudah mulai bisa memberikan respon atau mengikuti gerakan orang lain.
Sedangkan bayi yang mengalami gangguan penglihatan bukan menunjukkan beberapa ciri-ciri seperti tidak dapat melihat tangannya sendiri saat berusia 2 bulan. Selain itu, gangguan penglihatan juga bisa dilihat dari adanya air mata terus mengalir.
4. Kemampuan Sosial dan Emosional
Gangguan perkembangan bayi usia 0-6 tahun yang selanjutnya yaitu pada kemampuan sosial dan emosionalnya. Meskipun pada umumnya kondisi tersebut dapat dilihat saat anak sudah memasuki sekolah, tapi sudah mulai dapat dilihat saat anak berusia 3 bulan.
Permasalahan yang seperti ini bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti halnya hubungan anak dengan orang tua yang tidak berjalan dengan baik dan adanya gangguan bahasa. Sedangkan saat di usia 6 bulan pertama disebabkan karena gangguan kognitif.
5. Kemampuan Kognitif
Gangguan kognitif yang terjadi pada tahap perkembangan bayi di usia 0 sampai 6 tahun sangat berpengaruh terhadap fungsi intelektual bayi. Bahkan, gangguan ini juga bisa menyebabkan kesulitan anak dalam belajar dan mengganggu kesadarannya.
Biasanya anak dengan permasalahan kemampuan kognitif akan menunjukkan ciri-ciri seperti sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain, bahkan tidak bisa bermain dengan orang lain. Sedangkan gangguan ini disebabkan karena terjadinya cedera otak.
3 Ciri-Ciri Anak dengan Gangguan Perkembangan
Bayi berusia 0-6 tahun yang mengalami gangguan perkembangan mempunyai ciri-ciri tersendiri dan dapat dilihat dengan jelas. Apa itu dari fisik atau responnya terhadap lingkungan. Lebih jelasnya berikut ini ciri-ciri anak dengan gangguan perkembangan
1. Postur Tubuh Pendek
Ciri-ciri anak yang mempunyai gangguan perkembangan yaitu mempunyai postur tubuh pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Gangguan seperti ini bisa disebabkan karena beberapa hal seperti penyakit, masalah genetik, kekurangan nutrisi hingga kekurangan hormon pertumbuhan.
Jika memang merasa postur anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya, in salah satu solusi yang bisa dilakukan yaitu membawanya ke dokter untuk mendapatkan diagnosis lebih akurat. Bisa saja nantinya dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi.
2. Belum Bisa Melakukan Sesuatu
Anak atau bayi di usia 0 sampai 6 tahun yang belum bisa melakukan sesuatu sesuai dengan anak sepantarannya, itu juga menjadi salah satu gangguan perkembangan. Misalnya saja saat di usia 4 bulan anak belum bisa mengangkat kepalanya dan menggenggam benda.
Contoh lainnya Saat berusia 12 bulan belum bisa mengoceh atau babbling dan berbicara satu katapun. Tentu jika mengetahui kondisi yang seperti ini diharapkan segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan.
3. Tidak Tertarik Berinteraksi
Ciri-ciri anak dengan gangguan perkembangan yang selanjutnya tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya. Mungkin saja kondisi seperti ini disebabkan karena tidak mempunyai kontak mata.
Perlu diketahui jika keterbatasan kontak mata yang dimiliki juga menjadi salah satu tanda autisme. Begitu juga saat anak tidak tertarik untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, segera periksakan ke dokter.
Risiko Keterlambatan Perkembangan
Bayi yang mengalami keterlambatan atau gangguan pada perkembangan mempunyai resiko tersendiri. Perlu diketahui jika keterlambatan perkembangan ini biasa terjadi saat berada di dalam kandungan ataupun setelah lahir.
Jadi, saat keterlambatan atau gangguan tersebut terjadi saat masih di dalam kandungan, memungkinkan bayi lahir dalam keadaan cacat. Bahkan, hal tersebut juga bisa berlangsung saat anak menjelang remaja.
Perlu diketahui juga jika gangguan perkembangan atau keterlambatan ini bisa menjadi salah satu gejala dari kondisi medis seperti kelainan genetik, gejala spektrum autisme, distrofi otot, Landau kleffner syndrome dan sindrom x yang rapuh.
Demikian penjelasan mengenai gangguan perkembangan bayi usia 0-6 tahun. Dari penjelasan ini bisa diambil kesimpulan jika gangguan perkembangan bayi terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Begitu juga cara penanganannya juga sebaiknya diserahkan kepada dokter.
