Indonesia terkenal dengan warganya yang ramah dan sopan. Keramahan dan kesopanan ini tentu bukanlah hal yang sudah ada dalam diri seseorang, akan tetapi perlu ditanamkan sejak kecil.
Sayangnya keramahan dan kesopanan ini mulai agak luntur. Sering terlihat warga yang apatis, kurang peduli pada orang di sekitarnya. Ketika lewat di hadapan orang lain, kebiasaan mengucapkan permisi juga mulai ditinggalkan.
Contoh lain, adanya kabar di media massa tentang anak yang membunuh orang tua. Ada pula anak membangkang, bahkan berbicara dengan suara keras dan tidak menghargai orang tuanya.
Miris ya, Bun. Nah, agar anak-anak tumbuh sebagai pribadi yang ramah dan sopan, tentu harus ditumbuhkan sejak dini. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan sopan santun kepada anak.
1. Ucapkan Maaf Ketika Berbuat Kesalahan
Berbuat kesalahan itu lumrah dilakukan oleh siapa pun. Namun, tidak semua orang mampu mengucap maaf dan menyesali perbuatannya.
Untuk itu, kita perlu membiasakan si kecil meminta maaf pada siapapun jika melakukan kesalahan. Apabila anak dibiasakan meminta maaf dengan tulus sejak kecil, maka saat dewasa tidak akan ragu dan gengsi meminta maaf saat berbuat salah.
2. Ucapkan Terima Kasih Jika Diberi Sesuatu
Biasakan anak untuk mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu oleh orang lain. Ucapan terima kasih merupakan kata sederhana yang bisa membuat seseorang merasa dihargai. Dari sini anak bisa belajar bahwa menghargai orang lain bisa dilakukan melalui cara-cara sederhana.
3. Mengucapkan Permisi Ketika Lewat di Hadapan Orang Lain
Ketika lewat di hadapan orang lain ajarkanlah anak agar mengucapkan permisi. Ini merupakan kebiasaan sederhana yang mencerminkan perilaku sopan pada orang lain.
4. Katakan Maaf dan Tolong Ketika Meminta Bantuan
Biasakanlah anak mengucap kata maaf dan tolong saat meminta bantuan orang lain. Jangan lupa tanyakan juga kesediaan orang yang bersangkutan untuk membantu atau tidak.
5. Berikan Senyuman atau Anggukan Jika Bertemu Orang yang Dikenal
Senyum adalah sedekah. Kebiasaan memberikan senyum dan anggukan kepala bisa mulai ditanamkan pada anak yang beranjak besar, seperti anak yang sudah mulai masuk SD atau TK.
6. Tidak Berbicara dengan Suara Keras
Terkadang pengaruh lingkungan membuat anak berkata dengan suara keras, utamanya kepada orang tua. Untuk itu, kita harus terus menerus mengingatkan bahwa hal itu tidak baik.
Lalu bagaimana jika anak tetap berbicara keras, apalagi ketika marah? Saat seperti ini, kitalah yang harus melunak, Bunda. Children see, children do. Anak akan mencontoh perilaku orang tuanya, sehingga lama-lama dia akan lebih lembut saat bicara.
7. Tidak Menyela Pembicaraan Orang Lain
Terkadang karena rasa ingin tahu yang tinggi, seorang anak suka menyela pembicaraan orang lain. Bila si kecil melakukan hal ini, kita juga harus sering mengingatkannya bahwa menyela pembicaraan orang lain itu tidak sopan.
Alih-alih menyela, anak diminta untuk menunggu hingga orang lain selesai berbicara. Apabila ada hal mendesak yang ingin disampaikan, anak bisa minta izin terlebih dahulu pada orang yang bersangkutan untuk menyela pembicaraan.
8. Berbicara dengan Bahasa yang Baik dan Sopan
Lingkungan sangat berpengaruh pada penguasaan bahasa seorang anak. Apabila ia berada di lingkungan yang bahasanya kurang baik, biasanya ia juga akan terpengaruh. Oleh karena itu kita sebagai orang tua harus bisa membimbing dan memberi contoh.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menanamkan sopan santun pada anak. Jangan lupa ya, Bunda, kita pun harus terus memberikan contoh. Bagaimanapun, orang tua adalah contoh nyata yang menjadi teladan bagi si kecil.
Narasumber: Rumba123
