Membesarkan anak semata wayang atau anak tunggal memiliki tantangan tersendiri dibandingkan membesarkan anak yang mempunyai saudara kandung. Selama ini banyak orang yang menganggap bahwa anak tunggal itu manja, egois, dan sulit berbaur dengan orang-orang di sekitarnya. Anggapan itu bisa salah apabila orang tua si anak tunggal bisa menerapkan pola asuh yang tepat sejak dini.
Pada dasarnya, pola asuh orang tua lah yang bisa membentuk kepribadian, karakter, dan sifat si anak. Anak tunggal sebenarnya beda tipis dengan anak sulung. Bedanya adalah anak tunggal tidak punya adik maupun kakak, sedangkan anak sulung hanya menjadi anak tunggal sementara dalam hitungan bulan atau tahun lalu kemudian disusul kehadiran adiknya. Baik anak sulung maupun tunggal biasanya diperlakukan secara istimewa oleh orang tua dan juga orang-orang di sekitarnya. Apalagi kalau ia adalah cucu pertama di sebuah keluarga besar atau anak pertama yang sudah lama sekali dinantikan kehadirannya karena orang tuanya tidak mudah dalam mendapatkan keturunan.
Jangan Selalu Menuruti Keinginan Anak karena Akan Selalu Bergantung Pada Orang Tuanya
Ketika anak sudah merasa diperlakukan secara istimewa oleh orang tuanya, maka mereka akan kerap meminta ini dan itu. Apabila keinginannya tidak terpenuhi maka ia akan marah atau sedih. Alhasil, orang tuanya jadi terbiasa untuk memenuhi semua keinginan anaknya. Perlakuan seperti ini sebisa mungkin harus dibatasi agar tidak berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Apabila hal tersebut terus terjadi sampai si anak dewasa, dikhawatirkan akan membuat anak menjadi tidak mandiri, sering banyak menuntut, dan selalu bergantung pada orang tuanya.
Orang tua harus bisa melatih anak agar bisa menjadi orang yang mandiri, bertanggung jawab, dan juga berani. Anda bisa membuat aturan-aturan yang bisa dipahami dan dipatuhi oleh anak. Minta pendapat anak soal aturan yang Anda buat. Ajak mereka diskusi soal itu dengan cara yang menyenangkan sehingga mereka merasa nyaman dalam menyatakan pendapatnya. Bebaskan anak untuk melakukan apa saja sendiri selama masih dalam batas wajar. Dengan begitu, anak bisa belajar untuk bertanggung jawab dan tidak selalu bergantung pada orang lain.
Ajari Anak Untuk Tidak Egois dan Peduli Terhadap Orang Lain
Anak tunggal yang biasanya mendapat perhatian lebih dari orang-orang di sekitarnya jadi hanya memikirkan diri sendiri dan tidak memperdulikan orang lain. Untuk itu, biasakan anak untuk melihat orang-orang di sekitarnya. Jelaskan kepada anak bahwa ada orang-orang yang hidupnya kekurangan. Ajari anak untuk menyimpan sebagian uang jajannya dan juga barang- barang yang sudah tidak dipakainya lagi untuk disumbangkan ke panti asuhan atau yayasan serupa lainnya. Jangan lupa untuk ajak anak ke tempat itu agar dia bisa melihat langsung dan juga berkenalan dengan para penghuni disana. Anak juga harus diajari agar bisa berempati dengan anggota keluarga. Contohnya, apabila Anda dan anak sedang pergi ke mal atau berlibur ke luar kota, maka biasakan anak untuk membawa oleh-oleh untuk para anggota keluarga di rumah.
Pertemukan Anak dengan Banyak Orang Agar Terbiasa Untuk Bersosialisasi
Biasakan agar anak Anda mau berbaur dengan banyak orang. Sepulang sekolah masukan anak ke tempat les atau kursus sehingga ia bisa berinteraksi sekaligus berbagi dengan anak-anak lainnya. Adapun les yang bisa anda pilih antara lain misalnya les musik atau olahraga. Meski tidak memiliki kakak maupun adik, maka biasakan anak agar bisa dekat dengan anggota keluarga lain seperti sepupu, lalu teman-teman di sekolah maupun tempat les, dan juga para tetangga dekat rumah. Ketika hari libur tiba, ajak anak ke rumah anggota keluarga lain, seperti nenek atau tante. Anda juga bisa mengajak anak untuk menghadiri acara-acara tertentu sehingga bisa melatih kemampuan bersosialisasinya. Jangan lupa untuk mengenalkan anak ke para tamu undangan dan biarkan ia nyaman berbaur dengan orang-orang di sekelilingnya. Untuk para orang tua, jangan lupa untuk selalu menghabiskan waktu bersama dengan anak Anda agar anak selalu merasa dekat dengan Anda. Secapek apapun Anda ketika pulang bekerja, sempatkan waktu sebentar agar bisa bermain dengan anak.
