Karena kita adalah orangtua, maka sudah selayaknya tahu dan mampu memantau perkembangan dan tumbuh kembang anak kita. Dengan begitu, ketika ada kemampuan yang umumnya sudah dilakukan anak seusianya, namun ia belum bisa, kita tahu mungkin ada sesuatu yang salah. Perkembangan anak usia 5 tahun tentu sudah lebih baik dibandingkan usia sebelumnya, karena fase ini adalah masa terakhir menjadi balita. Namun, beberapa anak ada juga yang mengalami gangguan perkembangan balita pada usia 5 tahun karena beberapa faktor. Penting untuk mengetahui fase dan tahapannya.
Berikut Ini adalah Tahapan Perkembangan Anak di Usia 5 Tahun yang Bisa Jadi Acuan

Pada umumnya, anak usia 5 tahun biasanya sudah memasuki sekolah TK. Mereka sudah mampu melakukan banyak aktivitas baik dari segi kemampuan motorik, berbicara, berinteraksi sosial, dan lainnya. Berikut ini tahap perkembangan anak di usia 5 tahun yang perlu Bunda ketahui, di antaranya:
- Kemampuan Motorik Halus, Ia Sudah Bisa Menyalurkan Imajinasinya
Kemampuan motorik halus anak bisa dilihat dari bentuk gambar anak yang sudah lebih terlihat bentuknya dan tidak lagi berupa coretan biasa. Pakan anak di usia ini juga sudah bisa meniru gambar orang lain dengan bentuk yang beragam seperti kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya.
Kreativitas anak baik dalam gambar maupun mewarnai sudah terlihat lebih bagus dan rapi. Mereka sudah memiliki kemampuan untuk menyalurkan imajinasinya ke dalam bentuk gambar. Kreativitasnya juga mulai terasa dan sudah bisa menyusun balok, Lego, istana pasir, dan permainan lainnya.
- Kemampuan Motorik Kasar, Fase Dimana si Kecil Sudah Mampu Melakukan Aktivitas Fisik yang Cukup Berat
Kemampuan motorik kasar di usia ini biasanya dilihat dari aktivitas fisik di mana anak semakin aktif bergerak. Mereka akan lebih banyak berlari, meloncat, memanjat, dan kegiatan lainnya yang mengBundalkan pergerakan tangan dan kaki. Anak sedang di fase ingin mengeksplor banyak hal dan kritis.
Di usia ini, anak juga sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya hingga 6 detik dengan mengangkat satu kaki saja. Mereka terkadang juga bisa melakukan pergerakan seperti jungkir balik, loncat-loncat, dan bahkan terkesan pecicilan. Biarkan anak tetap bergerak aktif sesukanya asal masih dalam pengawasan.
- Kemampuan Bahasa dan Komunikasi, Jangan Heran Jika si Kecil Mulai Banyak Tanya
Bunda jangan kaget ketika anak mulai bertanya banyak hal di usia 5 tahun karena rasa penasaran yang sangat tinggi. Bahkan hal sepele pun mereka tanyakan. Meskipun terkadang harus menguji kesabaran ketika menjawab pertanyaannya, namun ini merupakan pertanda kemampuan bahasanya semakin baik.
Anak banyak bertanya karena ingin mendapat jawaban dari rasa ingin tahunya yang semakin tinggi. Kosakata dan pelafalan yang dikuasai oleh anak juga semakin mudah dimengerti. Makan anak-anak di usia ini pada umumnya sudah bisa menceritakan kembali kisah yang pernah didengarnya.
- Kemampuan Sosial dan Emosional, Ia Sudah Bisa Memahami Aturan
Anak di usia 5 tahun biasanya sudah semakin mandiri dan mahir melakukan kegiatan sendiri. Contohnya seperti bermain papan interaktif, mengambil pensil dan buku, memakai dan melepas baju, memahami aturan permainan, membaca, menulis, dan lain sebagainya.
Bahkan bakat anak seperti menyanyi, berakting, dan menarik juga sudah mulai terlihat di usia ini. Saat diajak bermain pun anaknya juga sudah bisa kooperatif dengan temannya. Mereka juga mampu berinteraksi sosial dengan baik dan paham bagaimana cara mengendalikan emosi.
Beberapa Gangguan Perkembangan Balita pada Usia 5 Tahun
Tidak semua anak mengalami fase perkembangan yang sama seperti anak pada umumnya. Ada beberapa anak yang mengalami keterlambatan baik dari segi komunikasi maupun fisik dan mental. Berikut ini beberapa gangguan perkembangan yang bisa dialami oleh anak usia 5 tahun, di antaranya:
- Anak Belum Bisa Berbicara dan Belum Bisa Menyampaikan Isi Pikirannya dengan Baik
Dalam beberapa kasus ada anak yang sudah berusia 5 tahun namun masih belum mampu berbicara dengan kosakata yang jelas dan mudah dipahami oleh orang dewasa. Jika melihat perkembangan anak yang seharusnya di usia 5 tahun, maka ini bisa disebut sebagai salah satu gangguan perkembangan.
Bahkan untuk mengucapkan kata-kata sederhana saja mereka masih kesulitan. Apalagi jika harus menyusun struktur kalimat dengan baik dan benar atau mendeskripsikan sesuatu. Itulah mengapa penting sekali untuk menstimulasi kemampuan berbicara anak bahkan sejak mereka lahir.
- Sulit Konsentrasi dan Selalu Melakukan Hal-hal yang Berbeda dari Kegiatan yang Seharusnya
Saat memasuki usia 5 tahun, orang tua biasanya sudah mulai menyekolahkan anak mereka. Namun, ada beberapa anak yang masih sulit untuk konsentrasi bahkan ketika mereka belajar. Anak yang mengalami gangguan seperti ini biasanya akan sibuk dan asyik dengan dunianya sendiri.
Mereka cenderung tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, sulit diajak berkomunikasi karena tidak melakukan kontak mata. Anak-anak dengan gangguan ini juga biasanya mudah tantrum dan agresif ketika apa yang diinginkan tidak dipenuhi oleh orang-orang di sekitarnya.
- Kemampuan Motorik Kurang, Seperti Belum Bisa Memakai Sepatu Sendiri
Anak-anak di usia 5 tahun cenderung sangat aktif dan senang mengekspor banyak hal karena rasa ingin tahunya sangat tinggi. Namun, dalam beberapa kasus ada anak yang tidak memiliki ketertarikan untuk melakukan aktivitas yang melatih motorik halus maupun kasar.
Contohnya seperti menggambar atau menulis, belajar memakai pakaian sendiri, menalikan sepatu, dan lain sebagainya. Anak cenderung lebih banyak diam dan pasif dalam banyak hal. Bunda bisa mengatasinya dengan cara menstimulasi dengan permainan-permainan yang melatih kreativitas.
- Tidak Bisa Berinteraksi Dengan Orang Lain Termaksud pada Ayah dan Bundanya
Saat mendapatkan teman baru, anak-anak biasanya akan merasa senang dan antusias. Apalagi saat mereka sudah memasuki usia sekolah. Si kecil biasanya lebih senang bermain dengan temannya dan mulai bisa melakukan berbagai aktivitas mandiri. Ketika sekolah mereka pun sudah bisa ditinggal.
Namun, ada beberapa anak yang mengalami kesulitan berinteraksi sosial dengan teman-temannya. Mereka cenderung pendiam, penakut, dan bahkan agresif ketika ditinggal oleh orang tuanya. Dalam hal ini, Bunda harus sering melatih anak untuk berinteraksi dengan banyak orang.Gangguan perkembangan balita pada usia 5 tahun seperti disebutkan di atas memang bisa dialami oleh siapa saja. Sebagai orang tua tentu penting sekali untuk memahami bagaimana tumbuh kembang anak yang seharusnya agar bisa mengetahui apakah ada indikasi gangguan pada si kecil atau tidak.
