Dalam keseharian, seringkali si kecil berperilaku tak sopan ya Bun. Mungkin kalau tindakannya sekali dua kali, hal tersebut dapat dianggap normal. Namun bila terlalu keseringan berlaku tak sopan, tentu tak boleh dibiarkan. Bagaimanapun, perilaku tak sopan si kecil bila terus dibiarkan maka akan semakin buruk, Bun. Bisa saja sewaktu-waktu Bunda menemukan si kecil memanggil orang yang lebih tua dengan nama saja, atau mengabaikan aturan, bahkan melawan secara fisik.
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2015 oleh para peneliti di University of Virginia menemukan bahwa anak-anak yang tidak sopan cenderung menjadi orang dewasa yang kasar. Hanya dengan mengatakan atau memaklumi dengan alasan ‘namanya juga anak-anak’, hal tersebut tak akan membantu anak-anak.
Sebagai orangtua, Bunda perlu mengajarkan dan mendidik si kecil supaya dapat menghormati orang lain sehingga mereka pun dapat berinteraksi dan menjalin persahabatan yang sehat teman sebaya, anggota keluarga, dan orang di sekitarnya. Di lain sisi, bila Bunda hendak memberi konsekuensi atas perilaku tak sopan si kecil, berikut ini beberapa cara yang dapat Bunda lakukan.
Beritahu dan Nasehati Pelan-pelan Terlebih Dahulu
Si kecil pasti akan mendengarkan apa yang dikatakan ibunya. Bila ia terkesan cari perhatian dengan orang-orang di sekitarnya sehingga melakukan hal yang tak menyenangkan hati, maka sekali waktu berikan kesan kalau Bunda mengabaikannya. Namun setelahnya, beritahu si kecil kalau yang dilakukannya bukanlah sesuatu yang positif.
Makna mengabaikan di sini lebih pada terus menyuruh anak tiap beberapa menit sampai beberapa kali. Jika si anak belum mengerti bahwa tindakannya tersebut tak sopan dan masih mengulangi hal tersebut beberapa kali, cobalah berikan gambaran dengan seolah-olah membalikkan keadaan.
Misalnya katakan: “Bagaimana perasaanmu bila orang lain berlaku seperti itu padamu?”
Berikan Konsekuensi yang Membuatnya Merasa Menyesal
Sebagian besar perilaku tidak sopan harus langsung mendapat konsekuensi negatif. Saat menentukan hukuman, pertimbangkan usia anak dan seberapa berat pelanggaran yang dia lakuka ya Bun. Di lain sisi, istirahat dapat menjadi konsekuensi yang tak menyenangkan untuk si kecil.
Bila ia masih balita dan berteriak, beri dia time-out ya Bun. Di lain sisi, konsekuensi logis yang umumnya efektif digunakan untuk anak di usia enam hingga 10 tahun yaitu dengan mengurangi pleasure time-nya. Misal, saat anak tidak mengerjakan tugasnya, kurangi waktu mereka bermain gawai.
Menerapkan Prinsip Ganti Rugi Juga Bisa Dicoba
Apabila anak atau remaja berperilaku tidak sopan, orangtua sejatinya bisa mencegahnya dengan cara ganti rugi. Restitusi adalah tentang melakukan sesuatu untuk membuat ganti rugi atas sesuatu yang telah dilakukan. Misalnya ketika anak memukul kakaknya, suruh dia melakukan pekerjaan kakaknya pada hari itu. Atau, jika anak yang remaja memecahkan sesuatu karena marah, buat dia memperbaikinya atau membayar untuk memperbaikinya ya Bun.
Jangan lupa, ajarkan anak bahwa minta maaf saja tak akan selalu memperbaiki keadaan. Justru prinsip ganti rugi akan membantunya bertanggung jawab atas perilakunya yang tidak sopan sambil juga memperbaiki hubungan.
Bunda juga perlu konsistensi dalam mendidik si kecil agar berperilaku sopan. Ya, sopan santun memang menjadi hal yang harus ditanamkan sejak kecil. Dengan tahu cara menjaga perilaku, orang-orang di sekitar anak akan melihatnya sebagai pribadi yang baik.
Ajarkan Prinsip Disiplin Padanya Sedini Mungkin
Dengan mengajari anak disiplin, ini akan menjadi cara sederhana namun efektif untuk membuat anak patuh. Begini Bun, daripada memberi tahu anak apa yang tidak bisa ia lakukan, katakan padanya bagaimana ia bisa mendapatkan hak istimewa.
Misalnya: dibanding Bunda mengatakan: “Kalau Kakak tak mengambil mainannya sekarang, kakak tidak dapat izin main diluar.” lebih baik katakan “Kakak bisa bermain di luar segera setelah selesai mengambil mainanmu.” Jika ia terbiasa disiplin, maka perilakunya akan lebih terarah kan Bun?
Dan Berikan Peringatan Tunggal
Kenalkan prinsip sebab-akibat padanya. Pastikan Bunda tegas saat mengenalkan anak dengan prinsip ini. Selanjutnya, tinggal lihat bagaimana si kecil memproses peringatan dari Bunda. Cara ini memberi anak kesempatan untuk mengubah perilakunya. Pastikan Bunda sepenuhnya siap untuk menindaklanjuti dengan konsekuensi lainnya jika dia tidak patuh ya Bun.
