Memiliki peliharaan tentu menyenangkan. Nah, salah satu hewan yang sering dijadikan teman yaitu anjing. Hewan yang satu ini memang dikenal setia. Tapi Bun, anjing ternyata tetap memiliki insting buas, dan hal ini alami. Baru-baru ini, lantaran instingnya itu, seorang bocah perempuan, JC (6) digigit dua ekor anjing di vila dan restoran di Kecamatn Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Dua anjing tersebut merupakan anjing jenis herder dan samoyed.
JC diserang dua anjing ketika hendak merayakan acara kelulusannya. Peristiwa itu terjadi Minggu (16/6/2019) lalu. Saat itu sang ayah, Michael Raymond bersama putrinya mendatangi vila untuk pesan kamar. Tak lama, Raymond melihat JC sedang diserang dua anjing, yakni jenis herder dan samoyed. Raymod pun lantas menendang dua anjing itu, guna mengusirnya. Namun, akibat serangan tersebut, JC harus mengalami luka dan harus dijahit.
“Paha putri saya dijahit, lukanya dalam 3 cm, juga beberapa bekas gigitan. Saya khawatir anak saya kena rabies, karena saya minta surat bukti vaksin tidak dikasih. Anak saya juga trauma, itu yang penting bagaimana memulihkan kondisinya, karena sekarang ketika mendengar kata hotel atau anjing dia ketakutan,” kata Raymond seperti dikutip dari detik.com.
Nah Bun, serangan anjing secara tiba-tiba tentu membuat siapapun khawatir. Bila ada anggota keluarga yang mendapat serangan, maka hal pertama yang perlu dilakukan adalah memberikannya pertolongan pertama untuk gigitan anjing di rumah.
Baru setelah itu bawa korban ke dokter atau RS terdekat sesegera mungkin. Bunda perlu tahu, gigitan anjing dapat menyebabkan infeksi yang perlu diobati dengan antibiotik. Apalagi bila gigitannya dalam.
Nah, untuk Bunda atau anggota keluarga yang mengalami serangan atau digigit anjing peliharaan, maka pastikan lukanya terawat dengan baik. Berikan perawatan seperti:
Letakkan handuk bersih di atas luka untuk menghentikan pendarahan.
Usahakan agar mengangkat bagian tubuh yang terluka.
Cuci gigitan dengan hati-hati dengan sabun dan air.
Oleskan perban steril ke luka.
Oleskan salep antibiotik ke luka setiap hari untuk mencegah infeksi.
Selain itu dikutip dari Healthline, selalu temui dokter untuk gigitan anjing yang disebabkan oleh anjing dengan riwayat vaksin rabies yang tidak diketahui, atau oleh anjing yang bertindak tidak menentu atau tampak sakit. Lebih baik lakukan rawat inap bila luka tidak berhenti berdarah atau menyebabkan rasa sakit yang hebat bahkan terlalu parah karena memperlihatkan tulang, tendon, atau otot.
Bahkan untuk gigitan yang sampai menyebabkan hilangnya fungsi, seperti ketidakmampuan untuk menekuk jari, bahkan terlihat merah, bengkak, hingga muncul nanah, maka sebaiknya butuh penanganan dokter atau tim medis di rumah sakit.
Anak sering muntah saat makan membuat orangtua khawatir. Karena biar bagaimanapun, semua Ibu ingin anaknya selalu dalam keadaan sehat sehingga semua aspek. Itulah mengapa, penting untuk memperhatikan semua hal yang terjadi pada anak, termasuk makanan dan minuman yang dikonsumsinya.
Muntah Adalah Cara Tubuh Mengeluarkan Racun yang Tertelan, Inilah 6 Penyebab Anak Sering Muntah saat Makan
Muntah terlalu sering bukan hal yang wajar pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Banyak penyebab munculnya kondisi ini dan orang tua penting sekali mencari tahu, supaya ke depannya hal yang sama tak akan terulang kembali.
1. Makan dan Minum dalam Porsi yang Berlebihan
Makan dan minum dianjurkan secukupnya saja. Karena semua yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi tubuh tak terkecuali makanan dan minuman. Terutama pada bayi dan anak-anak memiliki ukuran lambung lebih kecil dibandingkan orang dewasa.
Jika makanan terus masuk ke mulut dan lambut tidak sesuai porsinya, kapasitas yang terpakai semakin meningkat. Tubuh tidak mampu menampung lagi sehingga memunculkan gejala atau reaksi mual dan muntah. Saat kondisi terjadi, jangan paksa anak terus makan untuk menghabiskan sisa di piring.
2. Dikarenakan Anak Tidak Suka Pada Jenis Makanan Tertentu
Hal ini sering terjadi pada bayi memuntahkan makanan saat tidak disukainya. Wajar saja dan sebagian orang dewasa juga melakukan hal yang sama. Tetapi, jika setiap mengkonsumsi makanan selalu muntah sebaiknya dicek ke dokter.
Penting sekali orangtua menyajikan makanan yang disukai anak. Boleh juga memodifikasi atau kombinasi dengan ragam varian bahan agar lebih bergizi, namun usahakan anak tidak tahu. Karena jika mengetahuinya, pasti tidak mau dikonsumsi.
3. Anak Memiliki Alergi Terhadap Makanan-makanan Tertentu
Banyak makanan penyebab alergi terutama susu, keju dan kacang-kacangan. Tidak heran di kemasan biskuit dan makanan ringan lainnya, sering dicantumkan di bagian belakangnya bahwa makanan mengandung alergen.
Sebagian anak belum paham apa itu alergi maka yang dibutuhkan orang tua. Sajikan makanan yang bagus dan sesuai dengan kesehatan tubuh anak. Hindari bahan penyebab alergi. Jika bayi alergi pada susu, orang tua harus konsultasi dengan dokter agar bisa dipilihkan susu pengganti yang sesuai untuk si kecil.
4. Stenosis Pilorus
Merupakan kondisi dimana otot pengontrol katup yang mengarah dari lambung ke usus mengalami penebalan. Bisa terjadi pada bayi maupun anak-anak. Akibatnya, susu dan makanan lain yang masuk terhalang untuk mengalir ke usus. Sebaliknya, akan bertahan di lambung bahkan naik ke kerongkongan.
Biasanya Stenosis Pilorus terjadi dalam waktu 30 menit sesudah makan. Sering dialami bayi berusia 6 minggu. Masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat kondisi ini yaitu anak mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi.
5. Obstruksi Usus
Obstruksi usus juga bisa menjadi penyebab anak muntah saat makan. Gejala yang muncul seperti malrotasi, insuspensi dan muntah terus menerus. Kondisi ini tentunya sangat mengganggu kenyamanan si kecil selama makan serta melakukan kegiatan yang lain.
Terjadinya penyumbatan usus mengakibatkan anak kekurangan gizi dan dehidrasi. Makanya, dibutuhkan penanganan medis sesegera mungkin, jangan didiamkan. Bahkan jika terlalu parah, bisa saja harus melalui tahap pembedahan.
6. Infeksi Virus dan Bakteri
Bakteri dan virus berbahaya dapat masuk ke tubuh dan menyerang organ pencernaan. Jika lapisan perut dan usus anak sudah terinfeksi akibatnya nafsu makan berkurang, muntah, demam dan sakit perut. Biasanya kondisi muntah akan hilang dengan sendirinya dalam 12 hingga 24 jam.
Namun, jika tidak hilang alangkah lebih baik hubungi dokter segera. Orang tua penting sekali memperhatikan kebersihan makanan dan minuman si kecil. Usahakan semua yang masuk ke mulutnya dalam keadaan bersih dan higienis.
Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Mengatasi Anak yang Sering Muntah Saat Makan
Anak sering muntah saat makan tentu membuat orang tua khawatir. Sebab, kesehatan anak merupakan hal yang utama. Meskipun sudah menjaga dan mengawasi si kecil dengan baik, kemungkinan muntah bisa muncul kapan saja. Jika menghadapi kondisi ini, coba terapkan hal berikut ini.
1. Hubungi Dokter
Jika muntah dicurigai sebagai gejala penyakit tertentu, bagusnya segera hubungi dokter. Anak yang muntah setelah makan membutuhkan perhatian lebih. Terutama yang usianya masih di bawah bulan. Muntah terjadi sekaligus demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius.
Kondisi berikutnya yang membutuhkan penanganan dokter adalah anak muntah lebih dari 8 jam, muntah darah serta sakit perut selama 2 jam. Mencatat waktu muntah dan makanan yang dikonsumsi memudahkan dokter melakukan diagnosa.
2. Hindari Makanan Penyebab Alergi
Jika anak muntah disebabkan alergi maka ke depannya hindari makanan tersebut. Misalnya setelah mengkonsumsi kacang sakit perut, gatal-gatal hingga muntah. Setelah hubungi dokter dan dikasih obat, orang tua harus menyampaikan kepada anak agar tidak makan kacang lagi.
Orang tua tidak boleh lepas tangan begitu saja setelah menasehati anak. Sebab namanya anak-anak bisa saja lupa dan ikut teman-teman makan makanan mengandung alergi. Jadi, obat alergi harus selalu disediakan di rumah sehingga saat dibutuhkan dapat langsung digunakan.
3. Mengganti Varian Susu
Jika si kecil muntah setelah minum susu formula, ganti dengan susu formula berbasis kedelai. Boleh juga memberikan susu lain yang tidak mengandung laktosa. Terutama pada bayi berusia di bawah 6 bulan, sebaiknya jangan diberi susu kedelai.
Tetapi, jika tidak ada pilihan susu yang lain konsultasikan dengan dokter terlebih dulu. Jangan memilih susu sendiri jika tidak benar-benar paham dalam hal ini. Adanya saran dokter mengurangi risiko masalah kesehatan lain pada si kecil.
4. Berikan Oralit
Jika anak muntah setelah makan disertai diare, cobalah berikan oralit. Tetapi juga tidak boleh sembarangan apalagi jika akan diberikan pada bayi. Konsultasikan dengan dokter terlebih dulu agar bisa memberikan sesuai arahan. Itulah 6 penyebab anak sering muntah saat makan yang perlu diketahui. Orang tua jangan terlalu panik menghadapi kondisi ini. Tetapi terapkan 4 langkah di atas untuk mengurangi gejala muntah pada si kecil.
Masa kehamilan adalah saat dimana kebutuhan nutrisi juga gizi harus diperhatikan dengan benar. Selain asupan buah juga sayur, vitamin untuk ibu hamil turut serta menunjang kebutuhan harian tubuh. Ada banyak jenis vitamin bisa didapatkan dari apotik, namun tetap harus sesuai dengan resep dokter.
Memilih Jenis Vitamin Untuk Ibu Hamil
Sebagai ibu hamil tentunya harus protektif juga selektif dalam memilih makanan juga vitamin sebagai penunjang imunitas tubuh. Konsultasi dengan dokter menjadi salah satu cara agar para ibu bisa mendapatkan petunjuk jenis vitamin tepat dan sesuai dengan kondisi mereka.
1. Perhatikan Komposisi Kandungannya
Setiap vitamin pastinya punya kandungan bahan berbeda-beda. Ibu hamil harus tahu kebutuhan nutrisinya dan apakah bisa dipenuhi dengan rajin minum suplemen tersebut. Biasanya apoteker juga akan menjelaskan komposisi untuk memastikan sudah memberikan takaran yang pas.
Setiap ibu hamil butuh takaran vitamin berbeda-beda. Jadi jangan asal melihat temannya cocok lalu memutuskan untuk mencoba tanpa ada aturan dari dokter. Misalnya Anda lebih butuh asam folat jadi harus konsumsi vitamin sesuai itu, bukan dengan komposisi kandungan lain yang tidak sesuai.
2. Perhatikan Efek Samping yang Bisa Saja Terjadi
Jangan lupa terhadap efek samping. Belum tentu asupan nutrisi dari vitamin 100% aman untuk ibu hamil. Contohnya saja kelebihan asam folat bisa mengakibatkan anak lahir dengan resiko cacat fisik maupun mental. Oleh karena itu butuh pendampingan dari dokter agar mendapat resep tepat.
Ibu hamil anak pertama biasanya akan lebih pusing ketika memilih vitamin mana yang sesuai dengan kebutuhannya. Agar tahu apakah suplemen tersebut tepat atau tidak mula-mula lakukan cek kesehatan dulu ke dokter. Setelah mendapatkan resep obat barulah menuju apotik terdekat.
3. Bicarakan dengan Dokter
Selanjutnya untuk alasan keamanan ibu hamil juga harus memastikan suplemen tersebut aman dikonsumsi selama masa kehamilan. Bicarakan langsung dengan para pakarnya yakni dokter tentang penggunaan vitamin tersebut. Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasiennya.
Sekarang ini sudah banyak juga tempat yang bisa dijadikan konsultasi dokter selain rumah sakit. Mengingat sedang musim pandemi rasanya akan kurang nyaman jika terlalu sering berkunjung ke rumah sakit. Bunda bisa memanfaatkan pelayanan online dengan memilih nama dokter yang diinginkan.
4. Sesuaikan Juga dengan Kebutuhan
Selama kehamilan, ibu akan perlu asupan nutrisi lebih banyak dibandingkan hari-hari biasanya. Dari porsi makan, minum, sampai tidur semuanya butuh porsi lebih. Agar imunitas tetap terjaga dengan baik ibu harus memiliki suplemen vitamin sebagai penunjang agar janin dalam kandungan juga tetap sehat.
Suplemen nantinya akan melengkapi nutrisi sehingga kebutuhan harian akan terpenuhi dengan baik. Jika ibu selama masa hamil tidak suka dengan ikan maka bisa gunakan vitamin mengandung lemak ikan untuk memabantu tumbuh kembang kondisi janin tetap optimal. Jadi tidak boleh asal minum saja.
5. Jangan Asal Pilih Suplemen Vitamin
Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis suplemen vitamin baik untuk kondisi ibu hamil. Meskipun banyak orang mengatakan jika itu bisa membantu memenuhi asupan nutrisi selama masa kehamilan namun nyatanya ada beberapa hal harus dihindari demi kesehatan ibu juga kondisi janin.
Misalnya saja sebuah jenis suplemen tidak bisa dikonsumsi tanpa adanya resep dari dokter, atau jika sampai mengonsumsinya secara berlebihan akan meningkatkan resiko buruk pada janin. Demi keselamatan keduanya mematuhi aturan dari poin-poin di atas sangatlah penting.
Manfaat Konsumsi Vitamin Untuk Ibu Hamil
Selama trimester pertama biasanya ibu hamil sudah dianjurkan untuk rutin konsumsi suplemen. Banyak manfaat yang bisa diperoleh ketika sudah terbiasa melakukannya. Satu hal yang pasti, masa kehamilan adalah saat paling dinantikan oleh wanita di dunia, prosesnya harus dinikmati dengan baik.
1. Kandungan Kalsium Membangun Tulang Bayi
Vitamin ternyata juga punya kandungan kalsium yang berperan untuk membangun tulang pada tubuh bayi agar terbentuk secara sempurna. Kebutuhan nutrisi kalsium selama masa hamil memang mengalami peningkatan, yakni jadi 1000 mg / hari. Sedangkan sampai sekarang masih banyak yang abai.
Bila memang saat awal masa kehamilan terasa berat untuk konsumsi makanan atau minuman mengandung kalsium, sebaiknya bantu pemenuhan kebutuhan harian dengan suplemen vitamin. Jangan sampai terjadi sesuatu tidak diinginkan hanya karena kalsium semasa hamil tidak mencukupi.
2. DHA Untuk Meningkatkan Otak Anak
Selain itu ada juga kandungan DHA dalam suplemen vitamin. Sekarang sudah banyak jenis vitamin prenatal yang komposisinya adalah omega-3. Lemak ini tidak jahat, justru sehat dan berguna untuk perkembangan sistem saraf serta otak bayi selama dalam masa kandungan ibu.
Dalam menu makanan DHA terdapat pada lemak ikan, asupan rendah nantinya akan mengakibatkan penurunan IQ dan membatasi pertumbuhan otak secara maksimal. Oleh karena itu jangan kurangi asupan DHA selama masa kehamllan, minta saran dari dokter agar hasil maksimal.
3. Mengurangi Resiko Komplikasi Kehamilan
Terakhir vitamin juga dapat membantu mengurangi resiko adanya cacat pada bayi selama masa pertumbuhannya. Selain itu mengurangi resiko terjadinya komplikasi pada ibu hamil agar tidak melahirkan secara prematur.
Sudah banyak studi yang mengungkapkan tentang manfaat vitamin terhadap kehamilan. Rupanya akan terjadi penurunan resiko empat kali lebih besar jika suplemen mulai dikonsumsi pada trimester pertama. Kelahiran prematur juga dapat dihindari.
Sekarang ini jenis-jenis suplemen juga sudah banyak tersedia baik di rumah sakit maupun apotik. Hanya saja penggunaannya harus disesuaikan dengan resep dokter. Ibu hamil seharusnya memang konsums vitamin sejak trimester pertama agar tumbuh kembang Janin juga semakin maksimal.
Apakah Bunda sedang hamil muda? Wah, selamat ya! Mungkin kini Bunda sedang merasakan beberapa keluhan yang biasa terjadi di awal kehamilan. Secara umum, usia kehamilan dibagi menjadi tiga periode per tiga bulan atau trimester. Trimester pertama adalah usia kehamilan 1 sampai 13 minggu.
Pada trimester pertama, terjadi beberapa perubahan pada tubuh Bunda. Perubahan inilah yang menyebabkan Bunda merasakan keluhan seperti mual dan muntah. Namun, tidak semua ibu hamil merasakan gejala yang sama. Hal itu wajar, jadi tak perlu berkecil hati jika Bunda merasakan kehamilan Bunda lebih “sulit” dibanding ibu lain.
Trimester pertama merupakan periode penting dalam perkembangan janin. Organ tubuh janin mulai tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, Bunda perlu menjaga kesehatan dan makanan agar perkembangan janin optimal. Nah, apa saja yang terjadi pada kehamilan trimester pertama? Simak penjelasan ini sampai selesai ya.
Bunda Bisa Merasakan Beberapa Tanda Kehamilan
Kapan Bunda mulai merasa bahwa Bunda sedang hamil? Biasanya, hal pertama yang membuat Bunda berpikir bahwa Bunda hamil adalah terlambat haid. Kemudian, Bunda memastikannya dengan test pack. Jika alat test pack menunjukkan dua garis, berarti Bunda positif hamil. Selain hal itu, ada beberapa tanda dan gejala kehamilan yang umum dialami, yaitu:
Mual dan Muntah Alias Morning Sickness
Banyak ibu hamil yang mengalami mual dan muntah. Biasanya keluhan ini muncul pada usia kehamilan 4-12 minggu. Para ahli menduga penyebab mual dan muntah ini adalah karena peningkatan kadar hormon kehamilan yang dihasilkan oleh placenta. Walaupun namanya morning sickness, tetapi banyak juga yang merasakan keluhan ini di siang dan malam hari.
Mual dan muntah ini mungkin akan membuat selera makan Bunda berkurang. Namun, Bunda tetap harus berusaha makan ya. Bunda bisa makan dengan porsi yang sedikit, tetapi lebih sering. Bila mual dan muntah yang Bunda rasakan sangat mengganggu dan cukup parah, hingga membuat Bunda merasa sangat lemas dan tidak bisa makan apa pun, maka periksakan ke dokter ya.
Keluar Bercak Darah dari Vagina
Jika Bunda melihat ada bercak darah di pakaian dalam, tidak perlu khawatir. Pada awal kehamilan, bisa terjadi perdarahan tetapi jumlahnya sedikit. Hal tersebut terjadi akibat proses menempelnya embrio pada rahim.
Namun, Bunda perlu waspada jika darah yang keluar banyak hingga menyebabkan kram atau nyeri yang sangat mengganggu. Bunda juga perlu segera ke dokter jika darah keluar disertai dengan jaringan, dan jika perdarahan terjadi setelah Bunda terjatuh atau terbentur.
Bunda Merasakan Kram
Di trimester pertama, Bunda bisa merasakan kram seperti saat menstruasi. Jika rasa kramnya tidak begitu mengganggu, maka Bunda tidak perlu khawatir. Jika kram terasa semakin parah dan mengganggu, apalagi jika disertai kontraksi, maka segera ke dokter ya, Bun.
Keluar Keputihan
Keputihan yang keluar dari vagina merupakan mekanisme tubuh untuk menjaga jalan lahir agar tidak terjadi infeksi. Munculnya keputihan disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi saat hamil, jadi hal itu adalah normal.
Namun, ada juga keputihan yang tidak normal. Bunda perlu waspada jika keputihan berwarna kuning, kehijauan, disertai dengan bau yang tidak sedap. Keputihan yang tidak normal bisa disebabkan oleh infeksi, sehingga Bunda harus segera periksa ke dokter.
Bunda Merasa Tiba-tiba Sedih atau Senang
Suasana hati yang berubah-ubah atau mood swing tidak hanya terjadi ketika Bunda menstruasi. Mood swing juga bisa terjadi pada awal kehamilan. Hal itu terjadi karena perubahan hormon pada awal kehamilan.
Perkembangan Janin Pada Kehamilan Trimester Pertama
Trimester pertama dimulai ketika terjadi pembuahan, yaitu saat sperma bertemu dengan sel telur. Setelah pembuahan, maka akan terbentuk embrio. Dari embrio yang sangat kecil inilah kemudian terbentuk organ-organ janin.
Perubahan dari sebuah sel menjadi janin yang kemudian menjadi bayi yang lucu adalah peristiwa yang sangat menakjubkan, bukan? Perkembangan janin bisa Bunda pantau melalui pemeriksaan USG. Pada usia kehamilan 4-5 minggu, kantung kehamilan sudah bisa terlihat dari USG. Nah, berikut ini adalah perkembangan janin setiap bulannya pada trimester pertama.
Bulan Pertama, Embrio Mulai Berkembang
Pada bulan pertama kehamilan, kantung ketuban yang berfungsi untuk melindungi embrio sudah terbentuk. Placenta juga mulai tumbuh sehingga embrio bisa mendapat nutrisi dari ibu. Di akhir bulan pertama, ukuran embrio mencapai 6-7 mm. Walaupun lebih kecil dari ukuran sebutir nasi, sel darah sudah terbentuk dan sirkulasi darah sudah dimulai. Kadar hormon kehamilan yang disebut HCG mulai meningkat sehingga Bunda bisa mengalami beberapa gejala kehamilan.
Bulan Kedua, Organ Vital Janin Mulai Terbentuk
Pada bulan kedua, beberapa organ vital seperti otak dan jaringan saraf mulai terbentuk. Bagian kepala janin mulai membentuk lipatan yang menjadi cikal telinga. Selain itu bagian wajah juga mulai terbentuk. Tulang serta bagian awal kaki dan tangan mulai terbentuk. Pada minggu kelima, jantung janin mulai berdetak. Ukuran janin mencapai 2,5 cm pada akhir bulan kedua, dan beratnya mencapai 9,5 gram. Wah, masih sangat kecil ya, Bun.
Akhir Trimester Pertama, Organ Dalam Mulai Berkembang
Pada bulan ketiga, beberapa organ dalam janin mulai tumbuh dan bekerja. Sistem urin sudah mulai bekerja, peredaran darah mulai bekerja, dan hati sudah mulai menghasilkan empedu. Anggota tubuh janin sudah mulai lengkap. Jari-jari, kuku, tangan, kaki, telinga, dan gigi mulai terbentuk dan berkembang. Memasuki minggu ke-12 alat kelamin bayi mulai terbentuk, tetapi belum bisa dilihat melalui pemeriksaan USG. Di akhir trimester pertama, ukuran janin mencapai 7,5 – 10 cm dan beratnya mencapai 28 gram.
Beberapa Hal yang Perlu Bunda Lakukan untuk Menjaga Kehamilan di Trimester Pertama
Trimester pertama adalah masa yang penting karena organ vital janin mulai tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, Bunda harus memperhatikan beberapa hal untuk menjaga perkembangan janin serta kesehatan Bunda.
1. Penuhi Kebutuhan Nutrisi Bunda
Di awal kehamilan, mungkin Bunda akan mengalami mual dan muntah sehingga nafsu makan berkurang. Namun, Bunda tetap harus berusaha untuk makan teratur ya. Tentu saja Bunda harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Ada beberapa nutrisi yang penting untuk membantu perkembangan organ janin, yaitu :
Asam folat untuk membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Kekurangan asam folat bisa menyebabkan bayi lahir dengan kecacatan. Beberapa makanan yang mengandung asam folat adalah brokoli, bayam, kacang-kacangan, buah-buahan, dan daging.
Zat besi untuk pembentukan hemoglobin. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia pada ibu dan janin. Sumber zat besi terdapat pada daging merah, hati, dan sayuran hijau.
Protein untuk pembentukan sel-sel dan jaringan. Protein bisa didapatkan dari daging, ikan, tahu, tampe, dan lainnya.
Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Makanan sumber kalsium antara lain yogurt, susu, dan ikan.
Vitamin A untuk membantu perkembangan indra penglihatan janin. Beberapa makanan sumber vitamin A adalah sayur dan buah-buahan.
Dokter mungkin akan memberikan beberapa suplemen vitamin untuk membantu mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut. Bunda harus meminum suplemen yang diberikan dengan teratur ya.
2. Rutin Mengontrol Kesehatan Bunda dan Janin
Setelah mengetahui bahwa Bunda hamil, maka Bunda perlu memeriksakan kondisi Bunda dan janin secara teratur. Dengan rutin kontrol, maka Bunda akan mengetahui kapan hari perkiraan lahir, perkembangan janin, pertambahan berat badan janin, posisi janin, kondisi kehamilan Bunda, dan kondisi kesehatan Bunda. Bunda juga bisa berkonsultasi tentang rencana persalinan.
3. Hindari Makanan dan Zat yang Berbahaya
Ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak Bunda konsumsi saat sedang hamil. Makanan mentah dan makanan setengah matang harus Bunda hindari. Jadi, jangan makan sushi (yang mentah), sashimi, steak dengan tingkat kematangan yang tidak sempurna dan makanan mentah lain. Tahan sampai Bunda sudah melahirkan ya.
Selain itu, Bunda juga dilarang merokok dan minum alkohol karena dapat membahayakan janin. Jika Bunda penyuka kopi, maka sebaiknya Bunda berhenti dulu dan ganti dengan minuman yang tidak berkafein.
4. Hindari Aktivitas Berat dan Stres
Kelelahan dan stres dapat mengganggu kesehatan Bunda dan janin. Namun, bukan berarti Bunda harus berdiam diri saja. Bunda tetap bisa beraktivitas, tetapi jangan memaksakan diri. Jika sudah merasa lelah maka istirahatlah.
Di trimester pertama, Bunda mungkin mengalami mood swing. Perubahan hormon serta perubahan diri Bunda ketika hamil mungkin membuat Bunda merasa stres. Bunda bisa tiba-tiba menjadi sedih. Nah, untuk mengatasi hal ini Bunda bisa minta dukungan suami, keluarga, dan orang yang Bunda percaya. Namun, jika Bunda mengalami sedih yang berlarut hingga mengganggu aktivitas, maka sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan psikolog.
Itulah beberapa informasi seputar kehamilan trimester pertama yang perlu Bunda ketahui. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan memantau perkembangan janin Bunda ya.