Urusan vaksin memang bisa jadi drama tersendiri. Apalagi kalau vaksin yang harus menggunakan jarum suntik. Terbayang si kecil akan meronta dan menangis sejadinya ketika proses vaksinasi. Belum lagi membayangkan rewelnya si kecil akibat efek sampingnya.
Tapi urusan kerumitan vaksinasi itu sebetulnya sebanding dengan rasa nyaman dan aman yang ditimbulkan oleh vaksin loh Bunda. Ambil contoh misalnya urusan Vaksin MR yang sedang digalakan pemerintah saat ini. Vaksin MR itu diperlukan untuk menghindari penyakit Rubella yang bisa menyebabkan cacat bisu, tuli, kebutaan, kelainan jantung dan komplikasi lainnya.
Sementara Campak pada anak-anak gejalanya kesannya ringan tapi komplikasinya yang berbahaya bisa diare berat, menyerang sistem syaraf, kejang-kejang dan mungkin kebutaan dan kematian.
Aduh runtuh rasanya dunia jika si kecil sampai terkena penyakit tersebut? Karena itu penting untuk mengikutkan anak vaksinasi MR ini. Soal bagaimana membuatnya mau untuk divaksin, berikut ada beberapa langkah yang bisa Bunda ikuti.
Persiapkan Dulu Fisik Anak Secara Prima
Ini penting ya Bunda. Karena beberapa vaksin seperti vaksin MR mengharuskan anak dalam kondisi yang sehat. Karena itu baiknya si kecil dipersiapkan fisiknya terlebih dahulu.
Pastikan ia dalam keadaan sehat dan bugar ketika mengikuti vaksinasi. Hal ini untuk mencegah efek berkepanjangan setelah vaksin yang akan membuat si anak bertambah rewel.
Bicara Jujur Saja Bunda, Jangan Berbohong
Sebagian Bunda mungkin berpikir, akan lebih mudah jika tidak mengatakan yang sejujurnya. Bilang sama si kecil tidak ada suntik padahal jarum sudah menanti. Atau mengatakan disuntik tidak sakit, namun sesungguhnya Bunda juga ngeri kalau harus ditusuk.
Karena itu sebaiknya Bunda mengatakan saja yang sejujurnya. Karena anak kecil yang sensitif bisa merasakan ibunya yang sedang berbohong dan itu membuatnya gelisah.
Soal suntik misalnya, Bunda bisa berkata jujur “suntik itu memang sakit tapi cuma sebentar kok”. Tidak ada juga orang yang sakit karena disuntik lebih dari 1 menit bukan? Bunda bisa menjelaskan ini lebih banyak untuk anak yang sudah bisa diajak berdiskusi. Dengan begitu si anak akan merasa lebih siap.
Dampingi Dan Temani Selama Proses Pemberian Vaksin
Sedapat mungkin Bunda bisa menemani si buah hati dalam proses pemberian vaksin. Atau sekurangnya meyakinkan bahwa ada wakil Bunda yang menemaninya. Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya bercerita tentang hal yang disenanginya.
Lalu ingatkan lagi kegiatannya yang akan dia lakukan setelah vaksinasi nantinya. Hal ini bisa mengurangi histeria si anak ketika di vaksin.
Pertimbangkan Ikut Vaksinasi Yang Diadakan Pemerintah Agar Anak Tak Merasa Sendiri
Mungkin Bunda sudah punya klinik dan dokter yang sudah biasa menangani si kecil. Tapi untuk urusan vaksinasi ini Bunda bisa mempertimbangkan anak untuk ikut dalam vaksinasi yang diadakan pemerintah.
Fungsinya apa? Bunda bisa memperlihatkan pada anak bahwa ia tidak melalui proses ini sendiri. Kawan-kawannya yang lain juga ikut serta bersama-sama. Kalau ada yang menangis misalnya yakinkan anak bahwa dia jauh lebih kuat dan harus memberi contoh pada kawannya yang lain. Dengan begitu anak akan lebih bersemangat.
Salah satu yang Bunda bisa ikuti adalah program vaksinasi MR. Saat ini sedang diadakan pemerintah secara serentak di beberapa daerah mulai 1 Agustus 2018 sampai September 2018 dengan menyasar 31 juta anak di 28 provinsi di luar Jawa. Jadi buat Bunda yang berada di luar Jawa ini saat yang tepat untuk mengikutkan anaknya ya.
Persiapkan Anak Sesudah Vaksinasi Ya Bunda
Setelah di vaksin anak mungkin akan mengalami efek samping. Tapi tenang ya Bunda, efek ini tidak permanen kok. Vaksin MR misalnya isu menyebut bahwa vaksin ini bisa menyebabkan autisme pada anak. Tapi taukah Bunda, sesungguhnya hingga saat ini tidak ada satu pun studi yang membenarkan isu tersebut.
Sementara yang benar, umumnya vaksin MR tidak memiliki efek samping yang berarti. Sekalipun ada, efek samping yang ditimbulkan cenderung umum dan ringan, seperti demam, ruam kulit, atau nyeri di bagian kulit bekas suntikan. Ini merupakan reaksi yang normal dan akan menghilang dalam waktu 2-3 hari.
Hadiah kecil untuk keberaniannya juga boleh diberikan. Terkadang sedikit hadiah untuk keberanian si kecil sudah mau divaksin bisa membantunya untuk bersemangat untuk ikut vaksin lagi di kemudian hari. Tak perlu terlalu rumit Bunda, cukup permen atau stiker bergambar tokoh kesukaannya sudah bisa membantunya melewati hari tersebut dengan menyenangkan.
Nah, dengan langkah-langkah di atas jangan ragu lagi mengajak si kecil ikut vaksin ya Bunda.
