Rasa percaya diri pada anak perlu dilatih sejak dini karena merupakan hal penting untuk perkembangan anak. Orang tua mempunyai peran penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Anak yang percaya diri akan mempunyai keberanian dalam mencoba hal-hal baru sehingga mempermudah anak untuk belajar dan bersosialisasi.
Anak akan berani bermimpi dan bercita-cita tinggi jika mempunyai rasa percaya diri. Oleh karena itu, ayah dan bunda perlu memupuk rasa percaya diri pada si kecil sejak dini. Jangan mengucapkan kata-kata yang justru membuat anak minder dan kehilangan rasa percaya dirinya.
Kata-kata yang dapat menurunkan rasa percaya diri pada anak
Pastinya tidak ada orang tua yang sengaja melontarkan kalimat yang bisa membunuh rasa percaya diri pada anak. Bisa saja bunda berniat memberikan dorongan agar anak percaya diri tetapi justru membuat anak minder. Oleh karena itu, bunda perlu hati-hati saat berbicara dengan si kecil, hindari kata-kata berikut agar anak tidak minder.
1. Kalimat yang meragukan kemampuan anak
Masa anak-anak adalah waktu untuk mengeksplorasi banyak hal. Anak-anak mempunyai rasa penasaran dan ingin tahu yang tinggi. Biasanya mereka ingin mencoba dan melakukan banyak hal untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Namun, kadang orangtua meragukan kemampuan anak untuk melakukan sesuatu dengan berkata, “Emangnya kamu bisa?” atau “Itu terlalu sulit untukmu, kamu nggak akan bisa.” Perkataan tersebut dan yang sejenisnya akan membuat anak tidak yakin terhadap dirinya sendiri dan tidak mau belajar hal baru lagi.
2. Membandingkan anak dengan anak lain
Kadang orang tua membandingkan anak dengan saudara kandungnya atau teman sebayanya untuk memotivasi anak. Namun, membandingkan anak dengan anak lain bukanlah cara yang bijak untuk memotivasi anak. Sering dibandingkan justru dapat membuat anak minder dengan dirinya sendiri dan merasa tidak sebaik anak lain. Beberapa kalimat yang menunjukkan anak dibandingkan antara lain:
“Coba kamu rajin belajar seperti kakak, nilai kamu pasti lebih bagus.”
“Lihat teman kamu itu berani naik ke panggung, coba kamu berani seperti dia, pasti banyak yang suka.”
“Kenapa kamu nggak berani? Adik saja berani.”
3. Mengkritik apa yang sudah dilakukan anak
Saat anak melakukan sesuatu mungkin hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Bahkan, mungkin si kecil membuat beberapa kesalahan. Sebagai orangtua tentunya ingin memberi saran agar anak bisa menjadi lebih baik lagi. Namun, ayah dan bunda perlu memilih kata-kata yang tepat agar dapat memotivasi anak, bukan justru kritik menjatuhkan, misalnya:
“Kok jelek sekali nilai pelajaranmu? Makanya jangan malas belajar!”
“Kenapa tercoret-coret begini gambarnya? Kan jadi jelek.”
Kritikan hanya fokus pada hal yang negatif, sehingga bisa membuat anak tidak percaya diri. Alih-alih mengkritik, bunda bisa memberikan masukan dengan kata-kata yang lembut, disertai pujian dan berikan saran pada prosesnya.
Komunikasi dengan anak membutuhkan kesabaran dan pemilihan kata yang tepat. Oleh karena itu, ayah dan bunda perlu berpikir dengan bijak saat berbincang dengan si kecil agar tidak salah bicara dan justru membuat anak kehilangan rasa percaya dirinya.
