Bagi orangtua, sejatinya tak mudah untuk bisa benar-benar bersikap adil pada anak-anaknya. Ada saja dramanya, seperti orangtua yang dianggap pilih kasih. Padahal Bunda sama sekali tak terpikir untuk melakukan hal tersebut.
Begini Bun, selama Bunda merasa telah melakukan hal yang benar–dalam hal ini soal pola didikan, maka Bunda tak perlu khawatir atau frustasi menghadapi buah hati. Kalau memang sampai terjadi perselisihan antara kakak adik karena mereka mengira orangtuanya pilih kasih, terapkan cara-cara ini yuk Bun.
Jangan Terbiasa Memanjakan Buah Hati, Berikan Barang yang Sesuai Kebutuhannya
Berikan sesuatu hanya yang dibutuhkan si kecil ya Bun. Misalnya, sang adik membutuhkan tas baru, maka belikanlah tas tersebut. Sementara, bila sang kakak tak terlalu memerlukan tas baru, maka tahan dulu untuk tak segera membelikannya. Anak tahu bahwa ia bisa memperoleh apa yang ia butuhkan pada waktunya, sehingga anak tidak akan mempermasalahkan jika anak yang lain dibelikan sesuatu.
Usahakan Bersikap Netral Pada Setiap Buah Hati Bunda
Saat Bunda menegur sang adik, maka tak perlu menyebut kelebihan kakak yang lain. Begitupun sebaliknya. Atau saat Bunda memuji yang satu, maka tak usah menyebutkan kekurangan yang lain ya Bun. Rasa iri atau tak puas karena selalu dibandingkan dengan saudara kandung bisa memperburuk situasi ya Bun. Penting sekali bersikap netral pada masing-masing buah hati Bunda agar salah satunya tak merasa tersudutkan, Bun.
Kenali dan Pahami Karakter Masing-masing Anak
Si sulung mungkin sangat mandiri, sementara sang adik tidak selalu bisa dilepas. Bagaimanapun, sebagai orangtua memang perlu mengenali dan memahami karakter masing-masing ya Bun. Dukung dan ingatkan masing-masing anak tentang kelebihan mereka, tanpa perlu mencela atau menyebut kekurangan satu sama lain.
Dengan begini, setiap anak tak akan merasa orangtuanya pilih kasih sebab mereka mendapatkan dukungan untuk setiap hal positif yang hendak mereka lakukan.
Tak hanya dengan cara-cara tadi, ada juga tips menghadapi drama cemburu si kecil berdasarkan umur. Tips-tips ini berdasarkan nasihat Daniel Lagacé-Séguin, professor psikologi di Universitas Mount Saint Vincent, Halifax bila menemukan si kecil masih mengeluh tentang perlakuan yang tidak adil baginya.
1. Anak Usia 3-6 tahun
Anak-anak dalam rentang usia 3-6 tahun biasanya ‘tidak sabaran’. Menurut Daniel, anak berusia enam hingga sepuluh tahun sangat fokus pada peraturan. Hal ini membantu mereka memahami lingkungan sekitar, namun juga menimbulkan banyak hal yang dianggap ‘tidak adil’ bagi mereka.
Penting sekali penjelasan dari Bunda agar dia memahami bahwa tak semuanya terasa tak adil. Seperti menjelaskan kenapa ia memerlukan waktu tidur yang lebih banyak daripada sang kakak. Atau semacamnya.
2. Anak Usia 7-9 tahun
Pada tahap ini, Daniel menganggap seorang anak telah mengerti bagaimana berperilaku sesuai yang diinginkan orang lain. Kemampuan ‘mampu memendam perasaan’ ini bisa menjadi bom waktu yang sewaktu-waktu bisa keluar. Yang harus Bunda lakukan adalah mendengarkan curahan hati mereka dan katakan bahwa hidup tak selamanya adil, bahkan untuk orang dewasa seperti orang tua.
3. Remaja
Menghadapi remaja memang harus sabar-sabar nih Bun. Terlebih kalau mereka merasa ada drama pilih kasih di keluarganya. Emosi yang belum terkontrol baik bisa saja meledak sewaktu-waktu. Namun, hal terbaik yang bisa Bunda lakukan terhadap mereka adalah membuka diskusi.
Sampaiakan kekhawatiran Bunda jika ia melakukan sesuatu yang menurut orangtuanya akan membawa masalah. Duduk bersama si anak dan cobalah mencari jalan keluar terbaik. Tapi jangan lupa untuk memberikan semacam kebebasan bagi anak remaja sembari tetap memenuhi fungsi orangtua untuk melindungi mereka ya Bun.
