Kebutuhan terus meningkat ya Bunda, sementara pemasukan belum mengalami peningkatan signifikan. Pastinya pusing jika berhadapan dengan hal itu. Solusi paling cepat adalah dengan melakukan penghematan dengan harapan bisa punya tabungan.
Sebagai ibu kita diharuskan pandai mengantisipasi situasi. Sudah terbayang bahwa kondisi pemasukan tidak akan selalu sama seperti sekarang ini. Ayah dan bunda tidak selalu bisa seproduktif seperti saat ini.
Coba bayangkan saja kalau si ayah sakit, tentunya bunda tidak akan bisa bekerja seperti biasanya. Atau nanti ketika tua ayah dan bunda harus pensiun dan sudah tak lagi bisa menghasilkan seperti ketika muda. Pada saat itulah kita akan membutuhkan hasil penghematan yang kita lakukan saat ini.
Tapi masalahnya menurunkan standar hidup itu tak pernah mudah. Benarkah begitu? Nah, bicara soal hemat itu jangan langsung mengasosiasikan dengan hidup susah dan tak menyenangkan. Bunda bisa kok, melakukan penghematan dengan cara yang mengasyikkan.
Berhemat Itu Tidak Sama Dengan Terpaksa Ngirit Karena Tak Punya Uang Loh Bunda
Ini kekeliruan utama yang sering bunda lakukan. Penghematan dan menabung itu dilakukan belakangan ketika duit hanya tinggal sisa remah-remah akhir bulan. Pada saat itu tentunya berhemat jadi tak menyenangkan karena terasa seperti keharusan karena kehabisan uang. Ditambah lagi cara ini sering kali gagal.
Karena itu cobalah untuk melakukan penghematan itu di depan. Rencanakan semua pengeluaran itu sebelum bulan berjalan. Jadi yang kita lakukan adalah mengatur pemasukan dan pengeluaran, bukan melakukan pengetatan ikat pinggang karena kekurangan uang. Tentukan dulu sedari awal prosentase uang yang ingin Bunda hemat setiap bulannya.
Tak Perlu Banyak Kok Bunda, Menurut Ahlinya Cukup 20 persen Yang Ditabung
Sebetulnya berapa sih yang harus bunda sisihkan untuk menabung? Seorang pemikir manajemen bisnis bernama Joseph M. Juran memperkenalkan konsep menabung 80-20. Konsepnya dari rumus ini sangat sederhana.
Bunda hanya perlu menabung sebesar 20% dari pendapatan bersih yang telah bunda peroleh. Kemudian gunakan sisanya untuk dibelanjakan. Sebesar 50% dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sedangkan 30% sisanya dipakai untuk membeli apa yang kita inginkan.
Semua Impian Bunda Dan Keluarga Tak Perlu Pupus, Karena Impian Itu Justru Jadi Motivasi Menabung
Bunda tak perlu menabung dengan jumlah sangat besar dengan tujuan yang tak jelas. Sikap “yang penting punya tabungan” biasanya sumber dari kegagalan menabung. Karena Bunda jadi tak punya motivasi jelas kenapa harus berhemat.
Nah justru Bunda harus menyertakan impian Bunda dan orang-orang terkasih dalam rencana penghematan dan tabungan itu. Misalnya, berhemat karena ingin mengganti smartphone terbaru dengan harga tertentu, ingin berlibur bersama si kecil ke daerah baru, ingin menabung untuk penghasilan di hari tua, berhemat untuk dana darurat ketika sakit, dan tujuan spesifik lainnya.
Dengan membagi tujuan secara rinci manajemen keuangan kita juga akan lebih baik. Dan Bunda akan punya banyak pos keuangan yang tidak saling tumpang tindih.
Jangan Salah ya Bunda, Barang Yang Keren Tak Selalu Idientik Dengan Boros
Bunda keliru kalau berpikir barang-barang yang hemat itu tak bagus. Dan sebaliknya barang-barang yang keren itu harus boros. Coba ambil contoh misalnya lampu LED yang hemat energi. Bentuk dan nyala lampunya jauh lebih baik dari lampu biasa. Pendingin ruangan juga punya karakteristik yang sama. AC dengan teknologi low watt punya bentuk yang lebih langsing dan jauh lebih bisa disesuaikan dengan tampilan interior rumah.
Kendaraan Yang Hemat Pun Bisa Juga Tampil Keren Loh Bunda
Sementara untuk kendaraan bunda bisa menengok Suzuki Nex. Motor satu ini memegang rekor MURI untuk kategori motor matic paling irit loh. Ketika pemecahan rekor mampu menempuh jarak 109,8 Kilometer untuk setiap liternya. Hal ini dimungkinkan karena Suzuki Nex dibekali mesin 113cc dengan teknologi SUPER FI (Suzuki Performance Fuel Injection) dan mesin berkonsep LeaP (Light, Efficient and Powerful) yang telah terbukti menghasilkan tenaga besar secara presisi dan minim gesekan sehingga mampu mengoptimalkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Tapi meski lekat dengan irit dan hemat bukan berarti Nex akan membuat kita jadi tampil seadanya. Karena Suzuki menawarkan rasa elegan dan mewah pada skutik yang dibandrol Rp12.950.000 ini. Pilihan warna misalnya disediakan Mat Titanium Silver, Titanium Silver, dan Matt Black. Warna-warna yang masuk kategori berkelas.
Desainnya sendiri juga berkelas dengan lampu depan model V dengan bodi keseluruhan yang ramping. Nah, terkait dengan dimensi, pada Suzuki Nex ini memiliki ukuran dimensi dengan panjang 1850 mm, lebarnya 665 mm, dan tinggi 1035 mm serta memiliki berat hingga 90 Kg saja. Jadi Bunda tak akan repot dan keberatan dengan motor satu ini. Sebuah tampilan yang tentunya elegan sekaligus sporty.
Jadi bunda siap berhemat dengan cara yang menyenangkan?
