Demi melengkapi nutrisi pada si kecil yang sedang dalam tahap tumbuh kembang, ada kalanya orangtua susu UHT alias Ultra High Temperature. Boleh-boleh saja Bun, tapi sebelum memberikan susu jenis tersebut, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan.
Pakar nutrisi Dr Matthew Lantz Blaylock PhD mengatakan sebagai konsumen kita perlu jeli dalam memilih produk yang akan dikonsumsi keluarga termasuk produk susu.
Ia mengatakan, susu UHT memang baik. Ini karena susu UHT mampu membunuh bakteri dan spora di dalam susu. Karenan kemampuannya itu, produk susu UHT dapat disimpian di suhu ruangan selama beberapa bulan dengan catatan susu tersebut belum dibuka ya, Bun.
Di lain sisi, demi memastikan susu UHT yang dikonsumsi berasal dari susu dengan kualitas terbaik, orangtua memang harus teliti saat memeriksa sumber dari susu tersebut.
Matthew menegaskan, pilihlah susu UHT yang dibuat hanya dari susu segar murni. Menurut Matthew, susu UHT yang baik terdiri dari 1 bahan tanpa campuran lain. Ibaratnya seperti bahan makanan sehat yang dipetik langsung dari pohonnya atau dicabut langsung dari tanah. Nah, itulah produk berkualitas.
Sebelum UHT, ada produk susu yaitu susu pasteurisasi. Sesuai namanya, susu ini didapat dari proses pasteurisasi dan menghasilkan jenis susu yang paling baik dianjurkan untuk konsumsi sehari-hari. Proses pasteurisasi dilakukan lantaran membuat susu segar aman dikonsumsi dengan mempertahankan kualitas tanpa mengurangi vitamin dan mineral. Hanya saja, susu jenis ini hanya bisa bertahan di luar lemari pendingin selama 3-4 jam sehingga tidak bisa dibawa ke mana-mana dalam waktu lama.
Meski demikian, sebelum memberikan susu UHT, salah satu yang harus diperhatikan adalah usia anak, Bun. Pastikan si Kecil berusia setidaknya 2 tahun ketika Bunda memberikan susu UHT. Pada usia tersebut, organ pencernaan anak sudah matang dan aman untuk mengonsumsi susu sapi segar atau susu UHT. Selain faktor usia anak, beberapa hal lain yang perlu Bunda perhatikan dalam memilih susu UHT untuk anak adalah:
Pilih Susu UHT Full Cream.
Berbeda dari orang dewasa yang cenderung menghindari lemak berlebih, anak-anak justru memerlukan lemak untuk pertumbuhannya. Kandungan lemak pada susu UHT diperlukan dalam proses perkembangan otak anak.
Cermat dalam Memilih Kemasan
Saat memilih susu UHT, pilihlah yang kemasannya masih baik. Selain itu, perhatikan pula tanggal kedaluwarsa pada kemasan ya Bun.
Pertimbangkan Volume Susu
Bila anak masih berusia balita, sebaiknya berikan susu UHT berukuran kecil agar dapat diminum sekaligus. Ingat, setelah kemasan dibuka, susu UHT harus segera dikonsumsi dan tidak dapat disimpan kembali ya Bun.
Perhatikan Kadar Gula
Sebisa mungkin pilih UHT yang tidak mengandung pemanis tambahan. Bila si Kecil lebih menyukai yang manis, pilihlah yang kadar gulanya rendah. Gula yang tinggi dari pemanis buatan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kerusakan gigi, berat badan berlebih (obesitas), hingga ancaman penyakit gula (diabetes) dan sindrom metabolik saat anak dewasa nanti. Selain itu, rasa manis yang berlebihan akan membuat anak lebih menyukai susu dibandingkan makanan biasa, sehingga nafsu makannya cenderung menurun.
